03 - Penyesalan

142 32 5
                                    

"Ini data dan gambar yang kau minta."

Chenle, Laki-laki berkulit pucat yang sudah menjadi tangan kanan Jeno selama empat tahun tersebut meletakkan amplop file berwarna coklat muda seukuran kertas A4.

"Kau yakin datanya akurat, kan?" tanya Jeno untuk memastikan.

Chenle mengangguk, "Aku yakin. Karena aku sendiri yang mencarinya, Taehyung sedang ada tugas lain jadi aku yang turun tangan sendiri."

Jeno tersenyum puas. Jika sudah Chenle yang turun tangan, itu artinya data yang ia terima 99% akurat, "Oke. Terima kasih, kau boleh kembali."

Di ambang pintu Chenle sempat berhenti, ia tatap Jeno yang sedang tersenyum sinis, "Jangan terlalu mendalami peranmu, Jen. Aku tidak membelanya, hanya saja dia memang orang yang baik. Bukan tidak mungkin jika nanti kau yang akan terjatuh lebih dulu." Ujarnya. Tanpa mau mendengar balasan Jeno, dia langsung keluar menutup pintu sang pimpinan.

Mendengar hal itu, Jeno hanya mendengus. Seorang Yu Jimin belum pernah tergeser oleh siapapun di sudut hatinya. Ya, meskipun perempuan cantik itu menolaknya mentah-mentah dan lebih memilih Haechan. Tapi keadaanya sekarangpun masih sama, Jeno masih mencintai Jimin sepenuh hati.

Dan tidak mungkin terganti.

Mungkin saja, ya. Tapi takdir seseorang siapa yang bisa membaca akan seperti alur cerita di depannya.

Setelah menatap dengan seksama, perlahan Jeno menanggalkan tali pengait amplop. Setelah terbuka, Jeno langsung menumpahkan semua isinya yang berupa kertas hingga gambar-gambar berukuran 4R. Semua berserakan di meja kerja Jeno.

Sekali lagi ia mendengus, begitu banyak gambar antara Haechan dan laki-laki itu. Ia melihatnya satu persatu sampai tangannya bergerak mengambil satu gambar yang sedikit berbeda dari gambar lainnya. Jeno tidak mengenal pria yang sedang bersama dengan Renjun. Itu bukan Haechan, tapi seorang pria tinggi dengan rambut berwarna abu gelap.

Jeno membalik gambar tersebut. Berharap akan ada keterangan lebih lanjut yang bisa ia pahami. Tapi nihil, tidak ada keterangan apapun di balik gambar itu.

Ia menghela napas dalam. Meletakkan kembali gambar tersebut kemudian beralih pada kertas yang terdapat di bagian bawah tumpukan. Dengan teliti Jeno membaca setiap keterangan yang tertera disana. Ia masih berharap akan ada keterangan yang minimal bisa membuat rasa penasarannya terpuaskan.

- Renjun Huang. Anak pertama dari pengusaha Hailang Group.

- Umur 26 tahun

- Memiliki seorang adik, Yuqi Huang dan seorang sepupu Chanyeol Huang.

- Tidak memiliki riwayat penyakit yang berbahaya.

- Lulusan dari Universitas Tyrins.

- Pernah bekerja sebagai sekretaris di Jung Company selama lebih kurang 4 tahun.

- Single.

- Memiliki dua tempat tinggal. Apartemen dan rumah utama.

Jeno meletakkan kerta yang di pegangnya dengan kasar, mengabaikan sisa data yang belum dibacanya. Tubuhnya langsung bersandar pada kursi empuk miliknya. Ia tersenyum sinis sembari mengelusi dagunya yang bersih dari rambut-rambut halus.

Terjawab sudah pertanyaan yang sejak tadi mengganggu perasaannya, tentang siapa orang yang bersama dengan Renjun selain Haechan.

Drrrtt drrrttt

Lamunan Jeno terganggu dan buru-buru mengambil ponsel yang ada di saku jasnya. Alisnya terangkat sebelah setelah melihat nama yang tertera. Setelah menggeser ikon jawab, Jeno menempelkan ponselnya ketelinga kanan, "Hm." jawabnya.

VERRAT [NOREN VER]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang