Chapter 11

912 138 26
                                    


Dear Lord when i get to heaven,
please let me bring Sasuke mode ijo neon🛐






Vote dan komen!

Tiga minggu kemudian,

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Tiga minggu kemudian,

Dalam kehampaan yang dipenuhi aroma khas rumah sakit, Haruno sakura bersandar nyaman pada bantal yang telah diatur sedemikian rupa. Perasaan hampa yang memenuhi rongga dada sekalipun ia tidak sendiri di dalam ruangan itu.

Tenggelam dalam pikirannya, dan membiarkan ruangan itu di isi oleh suara obrolan beberapa yang tidak asing di telinganya. Sudah banyak yang mengunjunginya namun Sakura tidak tahu mengapa ia merasa kurang.

Apa ini karena Sasuke yang tidak pernah mengunjunginya? Atau masalah antara mereka yang tidak selesai dengan baik? Ketika Uchiha Mikoto juga datang berkunjung, sekalipun wanita itu tidak lagi menyinggung tentang pemuda itu.

Dan untuk hal itu, Sakura sadar bahwa ini memang kesalahannya.

"Tuhan masih menyayangimu. Kecelakaan fatal yang memberikan cedera parah namun kau bahkan bisa sadar dalam rentan waktu yang cepat."

Suara itu mengalun namun Sakura kini tak tahu harus membalasnya. Dalam diam ia berusaha mencerna keadaan dua mata yang bahkan hanya bisa melihat kehampaan yang abstrak dan tidak bisa didefinisikan.

"Beberapa serpihan yang mengenai mata menyebabkan kerusakan serius pada sistem saraf di matanya. Dan untuk kasus ini, donor mata di Jepang masih sangat sulit. Jadi kami menyarankan untuk ke Amerika jika kalian setuju untuk melakukan donor mata."

Sasuke terdiam dengan kedua tangan yang tersembunyi di saku celana masing-masing sisi. Mendengar baik setiap kalimat dari dokter yang sedang memberikan penjelasan pada mereka yang berada di dalam ruang rawat VIP itu.

Sasuke memandang ke dalam kamar tempat Haruno Sakura kini duduk dengan kedua mata yang tertutupi perban juga beberapa bekas luka yang masih terlihat jelas di kedua lengan serta dagu.

Jantungnya berdegup kencang melihat keadaan gadis itu yang terdapat memar di pipinya.

Naruto menyentuh pelan bahu pria itu, "Kau tidak akan masuk dan menyapanya?" lalu di balas gelengan pelan Sasuke.

Sasuke bahkan bingung harus menempatkan dirinya di mana. Ketika Ibunya, Uzumaki Mebuki, Uzumaki Kushina, Ino, serta Uzumaki Karin mengerumuni Sakura di samping ranjang. Hingga pilihannya berdiri bersandar pada dinding sebelah pintu.

Sakura nantinya juga harus melakukan fisioterapi untuk mengembalikan kekuatan otot serta mobilitasnya setelah koma dua puluh satu hari.

Ruangan benar-benar diisi oleh obrolan orang-orang itu, bahkan Naruto pun sempat masuk menyapa Sakura. Sekalipun Sasuke tidak berniat mendekati gadis itu untuk mengeluarkan suaranya.

Good For You [ SASUSAKU ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang