Chapter 21

954 140 28
                                    




Vote dan Komen!

Keringat membanjiri wajahnya, napasnya memburuh dengan tubuh yang bergetar ketakutan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Keringat membanjiri wajahnya, napasnya memburuh dengan tubuh yang bergetar ketakutan. Hyuga Hinata menatap liar pada setiap sudut kamarnya, dengan kedua tangan yang terlipat kencang.

Bagaimana jika ayahnya tahu? Dengan cepat wanita itu mengambil botol parfum miliknya lalu menyemprot benda itu ke seluruh sudut kamar. Lalu ketika kakinya berhenti tepat di dekat jendela kamarnya yang berada di lantai dua, dengan ragu tangannya menyingkirkan kain gorden, matanya mendapati seorang pekerja laki-laki yang tengah menyiram tanaman hias.

Tubuhnya kaku dengan wajah pucat ketika salah satu pekerja baru di kediaman mereka itu menoleh pelan lalu tersenyum pada. Hinata memundurkan langkahnya lalu menutup jendela.

Ingatannya kembali pada kejadian pagi tadi. Saat di mana ia terbangun lalu mendapati tubuh polos seorang pria begitu juga dirinya. Tubuhnya penuh dengan bekas kecupan lalu bekas percintaan memenuhi seluruh ranjang.

Pria itu, orang yang baru saja menjadi pelayan baru. Hinata tidak ingat bagaimana mungkin bisa terbangun dengan kondisi seperti itu. Ia sempat berniat melaporkan hal ini namun pria itu menyodorkan rekaman tadi malam.

Saat di mana pria itu sedang merapikan gudang lalu Hinata dalam balutan lingerie seksi mendekatinya dan langsung menyerangnya dengan ciuman ganas.

"Lihat aku! Jadilah milikku! Jika tidak, akan kubunuh wanita sialan yang kau cintai itu."

Lalu dengan mudahnya Hinata berjalan sambil menarik baju pria itu layaknya seekor peliharaan. Berbeda dari raut ketakutan, pria itu sering menampilkan senyum mesum ketika bertatapan dengan Hinata.

Ini semua pasti jebakan. Pasti ada orang yang memerintahkan pria miskin itu, tapi siapa? Hinata tidak tahu. Semalam ia berniat tidur namun teringat jelas dirinya yang meminta segelas jus pada maid, setelah meminum tubuhnya memanas lalu kesadarannya benar-benar tidak bisa di pertahankan.

Satu-satunya yang harus ia lakukan adalah membunuh pelayan baru itu. Jika tidak ia lakukan, rekaman itu adalah ancaman terbesar baginya. Tidak bisa ia bayangkan apa yang terjadi jika ayahnya tahu.

"ARGHH, SIALAN!!" Hinata mengacak rambutnya.

Tidak ada pilihan lain selain membunuh pria itu. Ia ingat semalam yang berada di gudang mereka adalah Sasuke, kenapa tiba-tiba berubah menjadi pekerja baru di rumah mereka? Hinata ingat jelas nama pria itu adalah Utakata.

Pria sialan yang terlihat sekali menjebaknya.


...


Sakura menopang dagu dengan keduanya lalu berpikir sejenak. Ia selalu berangan suatu saat nanti akan menghabiskan waktu itu mengelilingi Roma untuk menikmati setiap bangunannya yang indah dan unik.

Banyak rencana yang sudah Sakura susun untuk ke depannya. Apa yang harus ia lakukan, setelah selesai pendidikan, ia mungkin akan menghabiskan waktu untuk menjelajahi negara lain untuk mendapatkan berbagai pengalaman baru sebelum menetap dan fokus pada pekerjaannya.

Good For You [ SASUSAKU ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang