Chapter 28

836 154 97
                                    





kaget gak lihat notif?🤭😹








Vote dan komen!

Seakan semalam belum puas menculik Sakura dari pesta lalu bersanggama, pagi ini Sasuke kembali dibuat tersenyum melihat Sakura yang fokus membuatkan sarapan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Seakan semalam belum puas menculik Sakura dari pesta lalu bersanggama, pagi ini Sasuke kembali dibuat tersenyum melihat Sakura yang fokus membuatkan sarapan.

Rambut panjangnya yang terbungkus handuk membuat Sasuke ingin menjauhkan benda itu lalu menghirup wangi rambut panjang Sakura dengan rakus.

"Sakura,"

"Hm?"

Sasuke memeluknya dari belakang. Merendahkan kepalanya untuk terletak nyaman pada salah satu bahu Sakura.

"Aku bohong soal menunggumu siap. Kenapa tidak sekarang saja nikahnya? Aku ingin setiap pagi saat bangun tidur yang kulihat dirimu, bukan bantal guling."

Suara rendah yang teredam di leher membuat Sakura menggeliat geli. Harusnya sekarang dirinya masih kesal dan bukannya senyum-senyum melihat tingkah manja Sasuke.

"Memangnya sejak kapan aku bilang belum siap?"

Sasuke membuka matanya. Ia membalik tubuh Sakura lalu mengangkatnya dengan mudah untuk duduk di atas meja pantry. Ia tatap wajah Sakura dengan serius lalu melepas handuk yang membalut rambut Sakura.

"Melihatmu yang terlihat produktif dan menikmati masa emasmu, aku berpikir kau mungkin belum tertarik untuk menikah."

Sakura mencubit perut Sasuke. "Kau terlalu cepat membuat kesimpulan."

Sasuke tersenyum lalu menangkup wajah Sakura dengan kedua telapak tangannya.

"Kalau begitu, ayok menikah."

Sakura turun dari meja pantry lalu membelakangi Sasuke. "Aku tidak mau. Aku masih kesal padamu."

Sasuke kembali mendekatinya lalu memeluknya dengan kencang dari belakang. Sakura dibuat kelimpungan ketika rambut tebal Sasuke menyentuh lehernya hingga terasa geli.

"Sasuke, kau ini kenapa? Menjauh, sana!!"

Tanpa berbalik, Sakura berusaha menyentuh kepala Sasuke dan menjauhkannya. Namun pelukan Sasuke yang mengunci perutnya membuat Sakura cukup kesulitan.

"Katakan dulu, alasan kenapa kau merasa dongkol padaku."

Sakura tertawa ketika salah satu tangan Sasuke mulai bergerak untuk menggelitiknya.

"Oke,"

Sasuke menghentikan kegiatan menggelitik lalu menaruh kepalanya dengan baik pada bahu Sakura. Pipi mereka bersentuhan.

"Lain kali jika mendatangi sebuah acara, jangan tersenyum. Aku kesal melihat para wanita menatapmu terang-terangan juga salah tingkah melihat senyummu."

Good For You [ SASUSAKU ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang