Chapter 29

947 158 30
                                    





Pelan" aja, jangan skip"







Vote dan komen.

Mengapa- Hanya kalimat itu yang terus kokoh dalam benaknya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Mengapa- Hanya kalimat itu yang terus kokoh dalam benaknya. Semua peruntungan yang dicoba dengan keyakinan bahwa ia bisa saja berhasil, telah hancur.

Setelah pertengkaran panjang yang terjadi antara dirinya dan ayahnya, kini Matsuri harus menerima penolakan yang dilakukan orang-orang itu. Mereka merendahkannya dengan kata-kata kotor dan rendah melebihi hewan.

Tatapan remeh dan ejek terekam jelas dalam kepalanya. Mereka menyeret lalu mendorongnya dengan kasar di jalan layaknya kotoran. Sahabat yang diharapkan akan menolong setidaknya menenangkannya kini berdiri di antara mereka yang menghinanya.

Untuk yang satu itu Matsuri paham.

Namun, tetap saja ia tak terima. Mereka semua hanya manusia penjilat yang di depan selalu memuji dan mengagungkan tetapi di belakang tak lebih dari sekumpulan manusia iri dan pembenci.

Matsuri terus melangkah, mengabaikan beberapa orang dipinggir jalan yang menatapnya aneh. Penampilan berantakan dengan kaki tanpa alas tak di pedulikannya, ingin kembali ke rumah juga keadaannya dan sang ayah masih buruk.

Bagaimana mungkin ayahnya menyuruhnya berhenti menginjakkan kaki di URC? Mati-matian Matsuri belajar dan berusaha untuk menjadi salat satu yang diterima di tempat itu, kini dengan mudahnya ayah menyuruhnya untuk berhenti.

Mengabaikan segala ucapan ayah, Matsuri tetap pergi ke kantor. Belum sempat menyentuh ruangan, beberapa karyawan menariknya lalu tanpa ampun menyerang juga memakinya. Dan lihat, itu semua karena foto yang kini beredar.

Mereka menghakiminya yang menyerang pengunjung kedai terlebih karena itu Haruno Sakura.

Tidak ada yang menolongnya. Mereka semua tidak ragu menarik kasar rambutnya lalu menyeretnya kasar keluar dari gedung besar itu.

Tepat bersamaan dengan mobil Uchiha Sasuke yang turut keluar dari parkiran. Sekilas Matsuri dapati wajah menawan itu yang terpampang karena kaca mobil yang terbuka setengah.

Netra setajam belati itu menatapnya tidak lebih dari tiga detik. Matsuri benar-benar malu namun juga mengutuk semua orang yang menertawakan dirinya. Semua bahkan berdampak pada keluarganya.

Orang-orang menghujat bahkan menghina usaha keluarganya. Namun, Matsuri jelas tahu itu hanya sekumpulan orang yang memang iri jadi menggunakan masalahnya untuk turut menghujat keluarganya.

Mereka terus memuji dan mengungkit tentang Haruno Sakura atas usaha keluarganya, walau tanpa kehadiran Haruno Sakura sekalipun usaha keluarganya tetap berjalan lancar.

Sialnya lagi ayahnya terus menggumamkan kata maaf. Haruno Sakura tidak layak mendapatkan semua itu, ayahnya terlalu menghormati Haruno Sakura dan Matsuri melihat semua itu.

Good For You [ SASUSAKU ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang