Chapter 30 | End

654 111 25
                                    















Vote dan komen!

Sasuke tidak pernah menyangka akan berdiri di posisi ini

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Sasuke tidak pernah menyangka akan berdiri di posisi ini. Menyaksikan karya indah tangan Tuhan dalam bentuk seorang wanita.

Sasuke sudah pernah menyaksikan langsung kecantikan pancaran cahaya kutub—Aurora. Ia juga pernah mendatangi berbagai pameran saat di London untuk menikmati karya-karya elok seniman terkenal. Ia juga pernah menyaksikan keindahan pegunungan alpen, juga berbagai tempat indah di negara lainnya.

Namun, semua itu tidak sebanding dengan kecantikan wanita dalam balutan gaun putih itu. Jika saja Sasuke tidak cukup kuat, tangannya seharusnya sudah menekan dadanya—debaran hebat itu.

Mahakarya paling indah yang baru pertama kali ia lihat. Sasuke tidak tahu kata apa yang pantas untuk menggambarkan semua itu, kecantikan dan keindahan bahkan tidak cukup.

Sasuke tidak akan lelah tersenyum.

Haruno Sakura. Jika malaikat menjadi manusia, apakah mereka akan seindah wanita itu?

Sasuke siap memuja Sakura sepanjang sisa hidupnya.

Setiap langkah yang membuat wanita itu semakin dekat, Sasuke bekerja dengan keras untuk menekan debaran yang membuatnya tak kuasa menghilangkan sesak haru.

Ketika tangannya berhasil menggenggam erat tangan terlapisi wedding gloves, Sasuke melipat dalam kedua belah bibirnya. Semua orang yang menyaksikan mereka sebagai satu, Sasuke adalah Sakura, dan Sakura adalah Sasuke.

Mereka menyaksikannya membawa Sakura sebagai bagian darinya.

Sasuke tak sanggup mengalihkan pandangannya dari netra jernih Sakura. Lagi dan lagi Sasuke akan selalu tenggelam dan terjebak dalam keindahan emerald Sakura.

Sasuke tidak akan ragu mengucapkan janji di hadapannya semua.

Dalam susah maupun senang, dalam sehat maupun sakit, Sasuke tidak akan pernah membiarkan Sakura menghadapi semuanya sendiri. Sepanjang hidupnya akan Sasuke berikan segalanya yang baik dan memenuhi apapun keinginan Sakura.

"Kau cantik." Layaknya kamelia putih, bagi Sasuke, Sakura adalah kecantikan tanpa cela. Tidak ada yang sempurna di dunia termasuk dirinya juga Sakura namun Sasuke telah membutakan dirinya sendiri dan membiarkannya hanya melihat hal lain dari Sakura yang baik.

Untuk itu, baginya Sakura sempurna.

Sasuke tidak ragu menampilkan senyum tulus, agar semua orang lihat bahwa ia bahagia.

"Terima kasih dan selamat datang, Uchiha Sakura."

Riuh tepuk tangan menjadi pengiring ketika Sasuke menekan bibir Sakura. Tidak lama karena selanjutnya, Sasuke mengalihkan bibirnya untuk mengecup lama dahi Sakura, membiarkan Sakura merasakan kasih dan sayang, Sasuke lalu melingkarkan lengannya mesra di perut Sakura untuk menariknya lebih dekat.

Good For You [ SASUSAKU ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang