Chapter 22

658 103 15
                                    




Baca pelan" dan jangan di skip-skip! Biar paham dan gk bingung







Vote dan komen






Dalam mobil metalik hitam yang membawanya menuju bandara, Sakura menatap ke arah luar

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Dalam mobil metalik hitam yang membawanya menuju bandara, Sakura menatap ke arah luar. Menggambar baik setiap tempat yang dilewati dalam benaknya. 

Usapan Nagato, masakan Mebuki, juga suara berisik Karin. Sakura akan merindukan mereka semua. Semua terasa begitu cepat padahal waktu di mana ia datang ke Jepang masih begitu basah dalam ingatannya.

Sakura sudah berpamitan dengan mereka semua tapi mengapa perasaan kurang masih ada? Apakah ini karena Sasuke yang beberapa hari ini begitu sibuk hingga mereka tidak bertemu? 

Waktu itu Sakura sudah memberitahu tanggal pasti dirinya akan pergi namun Sakura tidak akan menuntut Sasuke. Kebersamaan mereka selama ini sudah cukup. Lagi pula Sasuke pasti sekarang sedang sibuk di perusahaan mereka, mengingat dalam waktu dekat mereka akan melakukan peresmian salah satu hotel yang akan beroperasi.

Sakura menikmati kesunyian yang melanda. Rasa berat itu ada hanya saja Sakura tidak bisa menghancurkan segala rencana yang sudah ia susun sejak menginjak kaki di Jepang.

Melanjutkan pendidikan setinggi-tingginya agar rasa tidak layak itu semakin menjauh. Sakura ingin menjadi seseorang yang tidak diremehkan ketika mereka tahu dirinya dipilih langsung oleh seorang Uchiha Sasule.

Sakura ingin menjadi wanita yang layak dan tidak mudah diremehkan. Ia ingin memantaskan diri untuk Sasuke. Kepergiannya untuk melanjutkan pendidikan akan menjadi salah satu langkah untuk menjadi lebih baik.

Sesuai permintaan Sasuke, ia akan cepat menyelesaikan semuanya. Karena sejujurnya dirinya juga tidak tahan berjauhan dengan Sasuke. 

Sakura menghembuskan nafas pelan lalu keluar dari mobil. Menatap bodyguard yang siap siaga mengambil kopernya untuk di bawa ke Private jet milik klan Uzumaki. 

Lalu ketika dirinya berniat melangkah, matanya menangkap Uchiha Sasuke yang berdiri tak jauh dari private jet. Seakan sudah menanti kedatangannya, Sasuke terlibat begitu memesona dalam balutan setelan kantor.

Hati Sakura belum siap. Rasanya ingin menangis.

Lalu ketika langkahnya berhenti tepat di depan Sasuke, senyum kecil terbit di wajah Sakura. "Aku kira tidak akan sempat bertemu denganmu untuk pamit."

Sakura mendongkak untuk menatap lurus pada mata Sasuke yang terlindungi kaca mata hitam. Pantas saja banyak yang menatap ke arah sini dari tadi. Ternyata mereka tidak menyia-nyiakan kesempatan mengagumi putra bungsu klan Uchiha.

Sakura kini menurunkan pandangan pada dada keras Sasuke yang terlindungi kemeja hitam ketika dirinya tidak sanggup lagi menatap Sasuke. Lengan kekar Sasuke secara perlahan melingkari perutnya lalu membawanya ke dalam sebuah pelukan.

Good For You [ SASUSAKU ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang