Btw, mulai cari pegangan, takut kecebur, kita mulai berlayar menembus badai.
Dan, aku cuma mau bilang, makasi buat yang selalu komen di paragraf ceritaku sambil spam, apalagi berteori-teori, itu tuh aku suka cengar cengir sendiri pas bacainnya, krna emg beberapa ada yg tepat dan cuma perlu penjelasan di story ku nya aja wkwk.
Lebih suka aja ama yg komen di paragraf cerita buat ramein ceritanya jdi kaya... Kaya kalian tuh emang nyimak ceritaku, udh dh gtu lopyu💗
‼️Baca di rumah ya Ners, agak panjang ‼️
Happy Reading Ners 😙 🎀
☀️🌻
Karena merasa bersalah, bahkan memang sangat bersalah sebab membuat Saka marah besar juga Jaka yang tidak ada batang hidungnya sejak malam.
Hesa dan Juna memutuskan untuk gotong-royong dari menyapu, membersihkan bekas kebakaran, mengepel dan sebagainya di kantin Saka. Ingatlah bahwa ini sebenarnya masa liburan, jadi tak ada gangguan yang mereka terima saat beres-beres.
Pikiran Juna yang sebelumnya berkecamuk akibat masalahnya dengan orang tuanya pun jadi lenyap dulu dari kepalanya, digantikan rasa bersalah pada Saka juga Jaka.
Saat mereka sudah lelah, keduanya duduk di salah satu kursi sambil mengkipas-kipas diri menggunakan lembaran kardus, mereka kepanasan dan kelelahan.
"Eh ini dompet si Saka keknya, gue simpen dulu ye? takut ilang," ungkap Hesa yang menemukan dompet Saka tergeletak di atas meja dapur.
"Iya, jangan lo jajanin duitnya!"
"Kagak elah."
Di sisi lain, Saka yang semalaman menginap di room temannya di asrama baru kembali ke kantin, niatnya untuk beres-beres tapi ternyata semuanya sudah rapi dan mendapati dua lelaki di sana.
Melihat kedatangan Saka, Juna dan Hesa langsung berdiri sejajar dengan kepala tertunduk.
"Kalian beresin semua ini?" Saka membuka suara sebab dirinya tak lagi dikuasai emosi.
"Iya, Ka. Kita minta maaf, yang sebenarnya ajak ke kantin nih gue bukan Jaka, dan yang larang Jaka cek ulang kompor itu juga gue," ungkap Hesa.
"Gue yang masak, teledor ngga ngecek lebih dulu," Juna berucap penuh sesal, "Jaka ngakuin biar dia yang dimarahin."
Saka memang marah besar semalam, tapi melihat dua orang biang heboh di depannya tertunduk penuh sesal, malah Saka yang merasa buruk sebab marah-marah semalam.
"Maaf. Semalam gue emosi karena khawatir sama kalian juga khawatir foto ini lenyap kebakar," ungkapnya sambil mengeluarkan selembar foto dari saku, "Gue cuma mau lindungin foto ini."
KAMU SEDANG MEMBACA
Sun and Sunflower
Fanfiction[Brothership, Friendship, and humor but this Angst story] Kalian tau keterkaitan antara bunga matahari dan matahari? Ya benar, bunga matahari itu selalu mengikuti kemana arah matahari. Sayangnya untuk Seno sang matahari dan Riki yang katanya adalah...