🎀Spesial Part🎀

376 68 62
                                    

INGAT VOTE NYA WALAU BACA OFFLINE.  KOMEN DI PART CERITANYA KALAU BISA, BIAR AKU SEMANGAT

Akuu bawain part spesial~

Ingatkan waktu itu aku nanyain mauu chapter khusus siapa? Baiklah, aku kabulkan.

Yeaaa walau sebenernya masih ngambek ini, kalian bnyk ya gak vote, ga sampe 100 part kmrn
🙄

Tpi Jake ultah, aku hrus ucapin di part ini😁

AGA PANJANG, KARENA SPESIAL. BACA DI RUMAH YEEEE.

Happy reading Ners🎀

'☀️|Sun and Sunflower|🌻.

Lelaki bermata indah itu dengan cekatan membereskan ruangan tempatnya tinggal meski ia baru saja kembali dari kegiatan melelahkan sekolahnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Lelaki bermata indah itu dengan cekatan membereskan ruangan tempatnya tinggal meski ia baru saja kembali dari kegiatan melelahkan sekolahnya.

Usai mengerjakan ini itu, ia mengerjap menatap sekitaran, "Eh Riki kemana ya?" Seno bertanya-tanya sendiri sebab belum melihat keberadaan adiknya, padahal kata teman sekelas Riki, adiknya itu sudah pulang.

Cepat-cepat ia  mengganti baju dan mengeluarkan ponselnya dari tas kemudian bergegas keluar kamar asrama itu, melangkah ke pintu depan kamar asramanya.

Tok! tok! tok!

"Masuk ajaa," suara Hesa dari dalam sana.

Seno pun langsung membuka pintu tersebut, mendapati Hesa sendirian tengah tiduran di sofa sambil bermain ponsel padahal masih mengenakan baju sekolah, celananya hanya boxer tetapi sepatu masih menempel di kaki jenjangnya. Tak tahu lah, gaya macam apa Hesa itu. Mana ruangan berantakan ntah botol, bungkus makanan, dan lain-lain, pasti Juna belum sempat beres-beres.

Hesa hanya melirik sedikit pada kedatangan Seno, ingatlah Hesa itu bukanlah orang sebaik itu mengenai hati, ia masih iri Riki harus kembali dengan Seno ya walau Seno kan Abang Riki tapi tetap saja! Hesa jadi iri.

"Sa?"

"Hah?" Hesa masih fokus pada ponselnya.

Seno mendekat ke sisi Hesa, "Yang laen pada kemana dah?" tanya Seno duduk di sandaran lengan sofa tersebut usai menggeser kaki Hesa agar sedikit menjauh hingga ia bisa duduk.

"Lah Juna Jaka kan sekelas ama lu, masa nanya gua?" Hesa dengan nada bicaranya yang memang kebanyakan tak bisa santai.

"Mereka mah tau gue juga, lagi ada kegiatan di ekskul kimia mereka, Riki maksudnya mana?" tanya Seno lagi.

"Ini lagi, adek sendiri gatau kemana?" Hesa kini beralih duduk menyimpan sembarang ponselnya sambil menatap heran pada Seno yang masih duduk di sandaran lengan sofa itu.

"Ih crewet banget kalo gue tau juga ngga bakalan lah gue tuh nanya!"

"Ya lagian lu nanyanya salah di awal! Lu mau nanya Riki tapi malah nanya 'yang laen pada kemana?' kan lu yang bikin gua banyak omong!"

Sun and SunflowerTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang