Chapter 4

2.8K 183 16
                                    

CERITA INI HANYA UNTUK DINIKMATI
DON'T COPY MY STORY!!

Jangan lupa tekan vote dan berikan dukungan komentar kalian 🙆🏻‍♀️❤️

ֶָ֢𐚁๋࣭⭑ֶָ֢

Sebuah Mercedes-Benz Maybach berwarna hitam melaju dengan tenang di jalanan kota yang mulai ramai pada sore itu. Di dalamnya, Ainsley duduk di kursi penumpang, menatap kosong ke depan, sementara Wild fokus mengendalikan kemudi.

"Mobil merah itu mengikuti kita?" tanya Wild tiba-tiba, matanya melirik ke kaca spion.

Ainsley mengangkat alis, memutar tubuhnya sedikit untuk melihat ke belakang. Ferrari merah yang dikenalnya dengan baik melaju cepat, mendekati mereka.

"Biarkan saja," Ainsley menjawab datar, kembali menatap lurus ke depan seolah tak ada yang perlu dikhawatirkan.

Wild melirik Ainsley, tak percaya dengan ketenangan yang ditunjukkan wanita di sampingnya. "Kau yakin?"

Sementara itu, Ferrari merah milik Galen semakin mendekat, menyamakan laju dengan mobil mereka. Tanpa peringatan, Galen menabrakkan bagian samping mobilnya ke sisi Maybach, membuatnya berguncang hebat namun tetap bisa dikendalikan oleh.

"Shit!" Wild mengumpat keras, tangannya mencengkeram erat setir, berusaha menjaga keseimbangan mobil.

"Orang gila..." Ainsley bergumam pelan, jelas terlihat rahangnya mengeras, menyembunyikan gejolak emosinya.

Ferrari itu kembali menabrak sisi kiri Maybach dengan lebih keras kali ini, membuat suara benturan logam terdengar tajam di udara. Mobil Wild oleng beberapa detik, tetapi dengan cepat ia kembali menguasai kemudi.

Ainsley mengeraskan rahangnya, hatinya penuh dengan kemarahan yang semakin tak terbendung. Dia menatap Galen, yang duduk tenang di balik kaca mobil Ferrari merahnya. Meski kaca mobil itu gelap, Ainsley bisa merasakan tatapan dingin dan keras pria itu menusuknya.

Wild melirik Ainsley dengan cemas, keringat dingin membasahi pelipisnya. "Ainsley, kita harus menghentikan ini sekarang, atau dia tidak akan pernah berhenti mengejar."

Ainsley menutup matanya sejenak, menarik napas dalam-dalam. Ia tahu situasinya sudah jauh di luar kendali, tetapi ada sesuatu dalam dirinya yang tak mau tunduk pada Galen. Dia membuka matanya kembali, kini penuh determinasi.

"Terus melaju," katanya pelan namun tegas, suaranya bagai es.

Wild menatapnya tidak percaya. "Kau serius? Ini bisa berakhir buruk! Aku tidak mau mati muda."

Namun, sebelum mereka bisa bicara lebih jauh, Ferrari Galen kembali menyerempet mobil mereka dengan kasar, membuat Mercedes oleng dan hampir keluar jalur. Terasa jelas bahwa Galen tak main-main.

"Berhenti!" teriak Galen dari dalam mobilnya, suaranya bergemuruh melalui celah jendela yang sedikit terbuka.

Wild, yang tak mau mengambil risiko lebih jauh, menginjak rem dengan cepat, menghentikan mobil di tepi jalan. Ferrari merah itu juga berhenti di depan mereka, seperti pemangsa yang akhirnya berhasil menjebak buruannya.

Dengan napas berat, Wild melonggarkan sabuk pengamannya, matanya penuh ketegangan. "Ini gila, Ainsley. Dia sehat kan?"

Ainsley mengabaikannya. Matanya terpaku pada Galen yang sekarang keluar dari mobilnya, melangkah dengan cepat ke arah mereka. Ada api di matanya, dan kemarahan di setiap gerakannya.

Sebelum Wild bisa berkata apa-apa lagi, Ainsley membuka pintu dan keluar dari mobil. Angin sore yang dingin menggigit kulitnya, namun ia tak peduli. Ainsley berdiri di depan mobil, ia menunggu Galen mendekat.

LOSE OR GET YOUTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang