BAB 23: Keberanian di Ujung Harapan

50 35 6
                                    

( FOLLOW SEBELUM MEMBACA, JANGAN LUPA VOTE DAN KOMEN)

TERIMA KASIH *HAPPY READING, SEMOGA KALIAN SUKA*

---

Hari ketiga dimulai dengan semangat yang lebih membara dalam diri Retta. Ia bangun dengan tekad untuk melanjutkan pencarian keadilan untuk Rey, dan hari ini, Retta dan timnya memiliki rencana untuk pergi ke kantor polisi. Pikirannya berputar, membayangkan kemungkinan jawaban yang akan mereka temukan. Retta berharap semoga langkah ini bisa membawa mereka lebih dekat dengan kebenaran.

Setelah sarapan, mereka bersiap-siap untuk berangkat. Untuk menghindari perhatian wartawan dan orang-orang yang mungkin mengenalinya, Retta memilih pakaian tertutup, topi, dan masker. Meskipun terasa tidak nyaman, dia yakin ini adalah langkah yang perlu untuk melindungi dirinya dalam pencarian yang berisiko ini.

Saat mereka tiba di kantor polisi, suasana di luar tampak sibuk. Wartawan dan penggemar yang penasaran berkumpul di depan pintu masuk, berusaha menangkap momen atau informasi terbaru. Retta merasakan ketegangan meningkat, tetapi dia tetap berfokus pada tujuannya. Ia mengisyaratkan kepada timnya untuk tetap dekat dan tidak menarik perhatian.

"Selamat pagi. Kami datang untuk menanyakan tentang kasus Rey," kata Retta, mengatur napasnya sebelum melanjutkan. "Kami ingin mendapatkan informasi lebih lanjut tentang kenapa kasusnya ditutup, dan bagaimana kami bisa membukanya kembali."

Salah satu petugas, yang terlihat tegas dengan seragamnya, mengangguk dan meminta mereka untuk menunggu sejenak. "Silakan duduk, saya akan panggil penyidik yang menangani kasus tersebut."

Mereka menunggu dengan penuh harapan dan kecemasan. Setiap detik terasa seperti selamanya, dan Retta berusaha menenangkan pikirannya. Saat ini, dia hanya ingin mendengar sesuatu yang bisa memberi pencerahan tentang Rey.

Akhirnya, penyidik yang bernama Pak Rudi datang menghampiri mereka. "Selamat pagi, saya Rudi. Apa yang bisa saya bantu?" tanyanya, memperhatikan ekspresi serius mereka.

"Selamat pagi, Pak. Kami ingin menanyakan tentang perkembangan kasus Rey. Kami ingin tahu mengapa kasusnya ditutup dan apa yang bisa kami lakukan untuk membukanya kembali," kata Retta, berusaha berbicara dengan tenang meskipun dalam hatinya bergetar.

Pak Rudi terlihat merenung sejenak. "Kami sudah melakukan penyelidikan yang cukup mendalam, tetapi tidak menemukan bukti yang cukup untuk melanjutkan kasus ini. Kami memutuskan untuk menutupnya," jelasnya dengan nada yang serius.

Mendengar hal itu, Retta merasa ada ketidakadilan. "Tapi ada hal-hal yang tidak terjawab! Rey adalah pacar saya, dan saya yakin ada yang tidak beres. Kami ingin membuktikan bahwa ada lebih banyak yang bisa diungkap," jawabnya dengan penuh semangat.

Sementara itu, di sudut ruangan, beberapa petugas polisi mengamati Retta dengan tatapan penasaran. "Lihat, itu Retta," bisik salah satu di antara mereka. "Mereka bilang dia terlibat dalam kasus itu."

Mendengar bisikan itu, Retta merasa seolah-olah semua mata tertuju padanya. Ia tahu bahwa gosip tentang dirinya sudah menyebar luas, dan sekarang dia berhadapan langsung dengan konsekuensi dari ketenarannya. Namun, ia tidak akan mundur.

Pak Rudi mengangguk, terkesan dengan niat mereka. "Saya akan berusaha membantu Anda, tetapi perlu diingat bahwa ada batasan pada informasi yang bisa kami berikan. Namun, saya akan mencoba untuk memberikan data yang dapat membantu Anda dalam proyek ini," ujarnya, berusaha menjelaskan.

Setelah berbicara lebih lanjut, Pak Rudi memberikan beberapa informasi dasar dan memberi tahu mereka tentang perkembangan terbaru dalam penyelidikan. "Kami menemukan beberapa petunjuk yang mengarah ke kemungkinan keterlibatan orang-orang dekat Rey. Namun, kami belum bisa menarik kesimpulan," katanya, memperlihatkan betapa kompleksnya kasus ini.

Setelah pertemuan itu, mereka keluar dari kantor polisi dengan perasaan campur aduk. "Gue rasa kita bisa mulai dari sini. Ada orang dekat Rey yang mungkin bisa kita tanya," ujar Fandi, mencoba mengarahkan fokus mereka.

"Setuju! Kita harus menghubungi orang-orang yang berhubungan dengan Rey," jawab Retta, merasa semangatnya mulai bangkit kembali.

Mereka pun merencanakan langkah selanjutnya. Retta merasa lebih kuat dengan dukungan dari timnya, dan ia tidak ingin menyia-nyiakan kesempatan ini. Dengan tujuan yang jelas, mereka berangkat mencari orang-orang yang bisa memberi informasi lebih lanjut.

---

Setelah beberapa jam berkeliling, mereka berhasil menemui beberapa teman dekat Rey yang bersedia berbagi cerita. Masing-masing dari mereka memiliki perspektif berbeda tentang Rey, dan Retta mendengarkan dengan seksama, mencatat setiap detail yang bisa membantunya.

Namun, dalam setiap percakapan, Retta merasakan adanya ketegangan. Ada hal-hal yang tidak diungkapkan, dan ia bisa merasakan bahwa beberapa dari mereka masih menyimpan rahasia. "Kenapa mereka terlihat takut untuk berbicara?" pikir Retta, merenungkan situasi yang mereka hadapi.

Ketika malam tiba, Retta dan timnya berkumpul kembali untuk mendiskusikan apa yang mereka temui. "Gue merasa ada yang aneh dengan sikap mereka. Seperti ada sesuatu yang mereka sembunyikan," ucap Retta, mengungkapkan keraguannya.

Aksa mengangguk setuju. "Mungkin kita harus lebih berhati-hati dan mencari tahu siapa sebenarnya orang-orang di sekitar Rey. Ada kemungkinan mereka tahu lebih banyak dari yang mereka ungkapkan."

Retta merasa bersemangat dengan gagasan itu. "Kita harus mencari tahu lebih dalam. Setiap petunjuk bisa jadi penting," ujarnya, merasa semangatnya kembali menyala.

Saat mereka berbicara, Retta merasakan ada energi baru dalam dirinya. Ia tahu bahwa meskipun jalan yang mereka tempuh penuh dengan tantangan, dia memiliki tim yang solid di sampingnya. Bersama-sama, mereka akan menggali kebenaran dan melawan semua rintangan yang ada.

Ketika malam beranjak larut, Retta kembali ke teras rumahnya, merenungkan semua yang telah mereka lalui. Ia merasa semakin dekat dengan tujuan yang di impikan. Meskipun masa lalu masih membayangi, ia tahu bahwa langkah demi langkah, ia akan menemukan keadilan untuk Rey.

Dengan semangat yang menggelora, Retta menatap langit malam, berjanji untuk tidak pernah menyerah. Ia akan berjuang untuk Rey, dan dengan dukungan dari Aksa, Liza, dan Fandi, ia yakin bahwa mereka bisa mengungkap kebenaran yang selama ini tersembunyi.

Welcome to Hometown (ON GOING)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang