Chapter 08 : Tamura Hono

28 5 2
                                    

"Boleh aku panggil Hikaru ? Biar kita lebih akrab ?"

Cara bicaranya, cara gadis ini memandang, cara dia memperlakukan Hikaru tidak seperti seorang saingan. Bersahabat, tapi juga elegan. Dari pakaian dan mobil yang digunakan. Sudah bisa di tebak. Gadis ini lahir dari keluarga yang kaya raya.

Namanya Tamura Hono. Gadis cantik yang sering terlihat bersama Karin.

Hikaru tengah duduk didalam sebuah coffeshop. Berhadapan dengan Hono yang sedikit mengintimidasi. Memesan kopi dan menikmatinya bersama.

Kenapa hal itu bisa terjadi ?

Sedikit mundur kebeberapa saat lalu.

Hikaru menunggunya. Lelaki gembel dengan wajah tampan yang biasa melewati jalan ini. Sebenarnya mereka sudah janji sebelumnya. Bahwa akan bertemu lagi minggu ini.

Karin juga tidak pernah ingkar. Dia selalu menepati janjinya. Bahkan selalu datang duluan untuk melambaikan tangan kepada Hikaru.

Tapi kenapa hari ini berbeda. Tidak seperti biasa. Karin terlambat. Membuat Hikaru menunggu tiga puluh menit lamanya.

Tidak ada cara untuk menghubunginya. Seperti manusia primitif dijaman purba. Karin tidak menggunakan ponsel. Entah bagaimana anak itu bisa bertahan hidup sampai sekarang ? Membayangkan seseorang tidak memegang ponsel saja. Sedikit membuat Hikaru ngeri.

Hikaru melihat lagi jam tangan. Mendesah kesal setelahnya.

"Pulang ah."

Menyerah, Hikaru memutuskan pergi.

Ada sedikit kecewa. Bukan hanya karena Karin tidak datang. Tapi juga ada sedikit rindu yang tidak terbalaskan. Karin memang tidak pernah menunjukan adanya rasa. Tapi, bersamanya itu menyenangkan. Hikaru selalu menantikan. Hari dimana berbagi cerita kepada si misterius yang tidak jelas keberadaannya.

Hikaru hanya bisa pasrah. Menapak jalan di tengah orang lalu-lalang. Menuju tempat pulang.

Tak sadar seorang gadis melewatinya. Gadis itu berhenti jalan. Karena menyadari Hikaru disana.

"Morita-san ?"

Mendengar panggilan. Hikaru berbalik badan.

Terkejut Hikaru. Orang yang memanggilnya adalah gadis yang selama ini membuatnya menggerutu karena cemburu. Gadis yang berhasil merubah ekspresi tanpa emosi Karin. Menjadi senyum ramah semringah.

Tamura Hono.

"Ternyata benar. Kukira aku salah orang." Ucapnya mendekat.

Canggung, Hikaru bingung harus bersikap.

Mereka pernah saling tatap dari kejauhan. Tapi tidak ada sapaan disana. Hanya sekedar tau. Kalau Karin habis jalan dengan Hikaru, atau sebaliknya.

"Tamura-san ?" Tebaknya Hikaru.

"Sudah kuduga kau mengenalku." Tersenyum. "Pasti Karin yang cerita."

"Iya." Balas senyum ramah Hikaru.

Kalau diperhatikan lebih dekat. Kecantikan Hono luar biasa. Wajahnya terias indah dengan rambut panjang yang bergelombang. Tubuhnya tinggi seperti model ternama. Pakaiannya juga benar-benar bermerek. Apalagi tas yang dibawanya. Uang makan bulanan Hikaru saja mungkin tidak cukup untuk membeli barang semahal itu.

Hikaru hanya bisa menelan ludah. Mendapati diri didepan gadis berkelas.

Saingan ?

Hikaru bahkan tak sebanding dengan hawa elegan yang terpancar dari seorang Hono.

Concept of LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang