Chapter 20 : Pengecut

14 5 5
                                    

Tidak melawan sama sekali. Karin tersungkur di lantai. Dengan ujung bibir berdarah karena Ten baru saja memukul wajahnya.

Hono hanya diam saja terpaku di sofa. Sedangkan Zono menahan tubuh Ten agar amarahnya tidak semakin meledak.

Satu hari berlalu semenjak kepulangan mereka kevila dari perjalanan di ibukota Okinawa.

Mereka sekarang berkumpul di ruang tamu.

Bukan tanpa alasan pertikaian ini terjadi. Ten bahkan tak bisa memaafkan Karin. Zono-pun tak lepas dari sorot tajam mata Ten. Semua ini karena mereka berdua adalah bagian dari Fujiyoshi-gumi.



Kelompok yakuza yang telah menculik Hikaru.



Semalam,

Hikaru hendak mencari cemilan untuk dimakan di kamar. Lantas dia memutuskan untuk pergi keminimarket yang berada tidak jauh dari resort.

"Hikaru ? Mau kemana ?" Tanya Ten yang bertemu di depan vila.

"Konbini. Cari cemilan."

"Mau di temani ?"

"Tidak usah. Cuma sebentar aja kok."

"Oke, aku ikut." ucap Ten memaksa.

Memang begitu Ten. Dia tak perlu izin sebenarnya. Toh Hikaru menolakpun, Ten tetap ikut.

Hikaru mengerti sekali sifat sahabatnya tersebut. Tak juga merasa risih dengan kehadiran Ten. Bahkan dengan Ten bersamanya. Hikaru jadi punya teman bicara.

Mereka lantas membicarakan banyak hal. Mengenai liburan mereka yang sudah berjalan empat hari. Ten bahkan sudah tidak sabar menantikan festival musim panas di penghujung liburan mereka. Hikaru sendiri sama antusiasnya. Tapi Hikaru belum membuka pembicaraan seputar Zono dan Karin yang menembaknya.

Hikaru tau sekali. Kalau dia menceritakan semua hal tersebut kepada Ten. Mood akan berubah dan Ten bisa masuk mode ngambeknya.

Yah, walaupun Ten sendiri sudah tau bahwa Zono mengayatakan cinta. Cuma, seperti biasa. Diam tentang rasa adalah kehebatan Ten.

"Bukan kah kau beli cemilan terlalu banyak ?" Tanya Ten. Baru saja keluar minimarket.

"Masa pertumbuhan." Jawab Hikaru.

"Memang kamu masih bisa tumbuh ?"

"Hiiih!!"

Kesal Hikaru. Memukul bahu dengan tinju lemahnya.

Asik bercanda di tepi jalan raya. Tetiba mobil van hitam datang dan berhenti mendadak. Ada tiga orang, termasuk sopir

Dua orang bertubuh besar keluar dari Van.

"Woyy!!" Ten menantang.

Tidak peduli dengan Ten. Satu orang mencengkram Hikaru dari belakang dan yang satunya langsung memukul perut Ten, juga menghajar wajah Ten sehingga dia tersungkur diatas aspal.

"TEEEN!!"

Karena berteriak, mau tidak mau penculik tersebut membungkam mulut Hikaru.

Ten merintih kesakitan. Pukulannya begitu kuat.

Siapa gerangan orang-orang ini ? Apa yang mereka inginkan ? pikiran Ten semakin kacau. Pandangannya mulai buram karena pukulan yang mengenai pelipisnya.

Tetiba supir dari van itu keluar. Lelaki mengenakan setelan jas hitam dengan dasi bercorak. Terlihat seperti pemimpin mereka.

Dia datang menghampiri Ten yang hampir kehilangan kesadaran. Lalu jongkok di depan tersungkurnya Ten.

Concept of LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang