"Hikaru, masukin aja. Gak usah takut ?" Tanya Ten yang berbaring diatas kasur.
"Sebentar." Jawab Hikaru diatasnya.
"Aaahh!!" Ten mendesah nyaman. "Pelan pelan Hikaru?"
"Iya, ini pelan-pelan kok."
"Ahh!!"
"Ten, bisa berhenti mendesah begitu gak ? Orang cuman bersihin telinga doang." Protes Hikaru.
Dipukulnya pelan kepala Ten.
"Aduhh!! Kena lukaku woy!!"
Hikaru malah tertawa. Lucu melihat Ten merengek dengan wajah penuh perban.
Mereka berdua sedang dikamar Ten. Kali ini bukan karena Hikaru seenaknya masuk. Melainkan Hikaru datang untuk merawat Ten.
Kejadian kemarin benar-benar gila.
Ten menjadi lelaki sejati dengan menjemput Hikaru yang diculik.
Walaupun pada akhirnya semua itu hanyalah akal-akalan ayah Karin untuk membujuk Karin menjadi yakuza.
Tapi, Ten menjadi korban.
Hikaru yang disekap malah terlihat bail-baik saja. Sedangkan Ten yang datang sebagai pahlawan malah pulang penuh luka.
Setelah kesalah pahaman yang terjadi di pabrik bekas. Oyabun dan Habu akhirnya kembali ke Tokyo.
Karin dan Zono memang mendapatkan luka bekas perkelahian. Tapi luka kecil yang menggores wajah sudah biasa bagi mereka. Malahan Ten yang tidak banyak bertarung mendapatkan luka paling parah.
"Terimakasih Ten." Ucap Hikaru. Kini membantu mengganti perban di kepala.
Ten hanya bisa tersipu. Mengangguk untuk menjawab rasa terimakasih Hikaru.
Hikaru sendiri begitu senang. Ketika mendengar Ten yang paling duluan pergi untuk menolongnya. Apalagi Ten yang berani masuk kedalam sarang yakuza. Melawan meskipun tak berdaya. Ten menunjukan keberaniannya.
Tentu saja Hono jug bercerita kalau Ten mengatakan isi hatinya di depan semua orang.
"Jadi, apa kau menyayangiku ?" Ada ejekan dari perkataan Hikaru.
"Hah ? Jangan mimpi di siang bolong." Ten mengelak. "Hono bohong!"
Lihatlah lelaki yang satu ini. Sudah jelas ketahuan isi hatinya. Masih saja berbohong di depan orang yang disukainya.
Walaupun kesal karena tak kunjung jujur. Hikaru hanya bisa memaklumi. Ten memang begitu. Tapi ada sedikit rasa kecewa ketika Ten tidak mau jujurr bicara.
Ten jadi melihati Hikaru yang tiba-tiba diam sambil terus melilit perban di kepala Ten.
"Hikaru."
"Hmm ?"
"Bagaimana hubunganmu dengan Zono ?"
"Maksudnya ?"
Ten memberanikan diri bertanya perihal ciuman di pantai waktu itu, dan berakhir dengan Zono yang mengungkapkan keinginannya untuk menjadi pacar Hikaru.
"Jadi kau melihatnya ?" Canggung Hikaru. Tak menyangka Ten melihat kejadian tersebut.
Tak bisa berbohong. Hikaru pasrah dan langsung menjelaskan. Bahwa sebenarnya Karin juga menembaknya.
Jarang sebenarnya mereka membicarakan tentang cinta. Karena Ten tidak suka ketika ada lelaki lain yang masuk kedalam obrolan mereka. Tapi, untuk kali ini saja. Ten ingin mendengarkan apa yang dipikirkan Hikaru setelah menerima tawaran cinta dari Zono dan Karin.
"Aku mengatakan kepada Zono untuk menunggu sebentar. Karin juga tidak terburu-buru untuk jawabanku. Mereka berdua adalah orang yang baik."
"Jadi, apa kamu sudah menentukan pilihan Hikaru ?"
Hikaru menggeleng. "Aku masih bingung. Ada satu orang lagi yang aku tunggu."
"HAAAH !!?" Kaget Ten. "Maksudmu ada pesaing baru lagi ? Siapa ? Habu-san ?"
Ten bodoh. Sudah jelas yang di maksud Hikaru adalah dia. Tapi, masih saja tidak peka dan mengira Hikaru tertarik dengan lelaki baru.
Sudah ada ratusan kode yang diberikan Hikaru untuk memancing Ten mengatakan perasaannya. Tapi anak tolol ini tak kunjung sadar. Selalu berhasil membuat Hikaru kesal dan marah karena sifatnya.
Sudah selama ini mereka bersama. Berharap biji pertemanan yang ditanam dari kecil bisa menjadi bunga indah yang di sebut cinta. Ten malah tak kunjung datang dan jujur tentang rasa. Hikaru bahkan mulai berhenti berharap dari Ten. Perasaannya sekarang lebih condong kepada Karin atau Zono.
"Festival kembang api dua hari lagi. Aku akan memutuskan pilihanku." Ucap Hikaru.
Ten terdiam. Dia baru mendengarnya. Bahwa waktunya akan sesingkat ini. Resah hati datang membuat gundah. Ten hanya punya waktu dua hari untuk mengumpulkan keberanian. Kalau tidak, Ten harus rela melihat Hikaru menerima cinta dari pangeran lainnya.
Hikaru selesai mengganti perban di kepala Ten. Setelah membereskan kotak P3K. Hikaru memutuskan segera kembali kekamarnya.
Baru saja Hikaru berdiri. Ten menggapai tangan Hikaru yang hendak pergi.
"Hikaru." Panggil Ten.
Jantungnya berdegub kencang. Setelah mengetahui semua di tentukan dua hari lagi. Ten mencoba untuk berani.
Tapi tetap saja. Diam setelahnya. Jeda tercipta karena Ten masih takut mengucapkan cinta. Banyak hal yang di pikirkannya. Bagaimana kalau ini tidak berjalan dengan baik ? Ten takut kalau hubungan pertemanan mereka rusak hanya karena Ten mengungkapkan rasa.
"Apa ?"
Tanya Hikaru. Karena Ten terlalu lama diam.
Ujung-ujungnya. Keberanian itu menghilang bersamaan dengan pegangan Ten yang merenggang.
"Tidak jadi."
Akhirnya Ten melepaskan lengan Hikaru. Hanya senyum semu yang diberikan Ten setelahnya.
"Bersama Karin atau Zono. Kuharap kau bisa bahagia."
Perkataan Ten membuat Hikaru terkejut.
Apa ini ?
Apa Ten menyerah ?
Hikaru memandang Ten tak berkedip. Entah kenapa mendengar ucapan barusan membuat hati Hikaru bersedih. Lelaki yang paling diharapkan malah yang paling pertama menyerah.
Hikaru terguncang. Tak sadar air mata keluar mengalir di pipi. Ten yang harusnya menjadi pilihan pertama kini benar-benar lenyap dari daftar cinta Hikaru.
"Hikaru ?" Ten terkejut melihat Hikaru menangis.
Amarah bercampur rasa kecewa. Hikaru tak lagi mampu bicara sepatah katapun.
Gadis itu langsung pergi dengan membanting pintu. Berjalan cepat menjauh, menuruni tangga.
Hikaru menahan isak tangis, dan akhirnya duduk di tengah anak tangga. Lengannya terus mengusap air mata yang tak mau berhenti.
"Kenapa sih gak mau berhenti !?" Air mata turun semakin deras.
Untung saja sedang tidak ada orang. Hikaru bisa menumpahkan semua kesedihannya.
Ten sudah kelewatan.
Kalau memang ini yang Ten harapkan. Hikaru tidak akan lagi berharap.
Dengan begini. Hanya ada dua pilihan. Bersama Karin atau bersama Zono.
Festival kembang api akan menjadi penentuan.

KAMU SEDANG MEMBACA
Concept of Love
FanfictionKetika Hikaru diberikan pilihan. Teman masa kecil, lelaki misterius, atau seorang Yakuza ?