Zono memainkan gantungan kunci mobil. Memutarnya dengan jari telunjuk. Tubuhnya bersandar di samping sedan hitam yang terparkir di marka jalan. Meskipun banyak orang lalu lalang. Matanya yang tak lepas memandangi seorang lelaki di sebrang jalan.
Zono sedang berada di Shibuya. Mengintai seorang lelaki bernama Fujiyoshi Karin. Anak dari Oyabun. Bos yakuza yang memberinya perintah untuk membawa Karin pulang kerumah keluarga besar.
Pagi sekali.
Zono datang kepertemuan organisasi yakuza yang dinaunginya. Fujiyoshi-gumi.
"Pagi, Oyabun." Semangat seperti biasa Zono. Padahal datang terlambat.
Oyabun memasang wajah masam sambil melototinya. Duduk mengenakan pakaian kimono rumahan dan duduk bersila. Lelaki tua dengan jenggot dan rambut yang sudah penuh dengan uban. Tubuhnya besar dengan tato yang hampir menutupi seluruh tubuhnya.
Beberapa petinggi Fujiyoshi-gumi juga ada didalam ruangan. Para orang-orang terpilih yang memiliki kepercayaan Oyabun. Bahkan ada satu bangsawan dari keluarga Odakura yang terlihat hadir di pertemuan hari ini.
"Zono, jaga cara bicaramu didepan Oyabun. Ingatlah posisimu yang merupakan ketua divisi empat." Ucap salah satu orang tua.
Zono adalah yang termuda disana. Tapi dia sudah memiliki kedudukan sejajar dengan para petinggi lainnya. Tapi, anak muda tetaplah anak muda. Dia tak merasa bahwa memiliki posisi penting didalam organisasi. Malah sering bolos dan keluyuran tidak jelas.
"Sudahlah, tenangkan dulu diri kalian. Aku justru senang dengan jiwa muda dari nak Zono." Pak tua dari keluarga Odakura ikut angkat bicara.
Bersyukur Zono. Ada satu orang yang memahaminya. Zono lantas duduk di tempat yang disediakan. Di sebelah pak tua yang baru saja membelanya.
"Terimakasih Odakura-san." Ucap Zono membisik.
"Tidak usah dipikirkan. Oh iya, apa kau sudah pikirkan tawaranku ? Kalau kau mau aku bisa mengenalkanmu langsung dengan anak gadisku."
Zono mengingatnya. Tawaran Pak tua Odakura yang selalu menjodohkannya dengan anak gadisnya yang bernama Reina.
Zono menolak halus dengan senyum ramah. "Maaf Odakura-san. Aku sudah menemukan seseorang."
Sudah pasti Hikaru yang di maksudnya.
"Baiklah, rapat kita mulai." Ucap Oyabun memimpin.
Akhirnya pertemuan hari ini dimulai. Mereka membahas banyak hal. Tentang peluasan wilayah, pembayaran perlindungan hingga bahasan politik negara.
Secara tradisional, sindikat yakuza menjalankan bisnis perjudian, pemerasan, penagihan utang, pinjaman ilegal, jaringan prostitusi, perdagangan narkoba, dan masih banyak lagi.
Tapi semenjak Oyabun memimpin. Mereka mulai menghapus beberapa hal buruk tentang yakuza di mata dunia. Walaupun masih menjalankan bisnis perjudian dan rumah prostitusi. Fujiyoshi-gumi sudah tidak ikut campur dalam perdagangan narkoba. Lebih memperdalami politik dan membuat hubungan baik dengan pemerintahan.
Itulah alasan kenapa tiga bangsawan ternama sampai bisa ikut andil dalam kegiatan Fujiyoshi-gumi.
Ketika rapat hampir saja selesai. Oyabun mengambil alih pembicaraan lagi.
"Lalu aku akan mengumumkan hal penting kepada kalian." Oyabun membuat semua orang terdiam.
"Aku memutuskan untuk pensiun, dan memberikan kepemimpinan kepada anakku. Fujiyoshi Karin."
Pengumuman tersebut menggemparkan seluruh ruangan. Mereka lantas membisik pelan. Saling berdiskusi tentang kekhawatiran mereka. Perihal Karin yang sama sekali tidak tertarik menjadi seorang yakuza.

KAMU SEDANG MEMBACA
Concept of Love
FanfictionKetika Hikaru diberikan pilihan. Teman masa kecil, lelaki misterius, atau seorang Yakuza ?