Chapter 26 : Rasi Bintang Taurus

34 7 7
                                    

Zono masih mengingatnya dengan jelas. Sentuhan bibir mungil Hikaru di pantai kala itu.

Bagaimana Hikaru menerimanya tanpa perlawanan. Ciuman dengan perasaan cinta yang menumpuk didalamnya. Meluap keluar, bersamaan dengan romansa di tengah senja.

"Hikaru, izinkan aku mengatakannya dengan serius. Aku sangat menyukaimu. Jadilah pacarku."

Begitu ucap jujurnya, kepada Hikaru yang dicintainya.

Malam ini adalah waktu yang dijanjikan. Jam delapan malam, festival musim panas. Di taman kecil dekat perumahan warga.

Zono bahkan sudah menyiapkan hadiah spesial.

Kalung silver dengan liontin huruf R. Benda cantik ini dibeli Zono saat liburan di ibukota Okinawa.

Maksud Zono adalah inisial R yang diambil dari nama depannya, Ozono Rei.

Bukan hanya sebagai pengganti kalung Hikaru yang hilang terseret ombak. Dengan memiliki kalung ini. Zono ingin menegaskan. Bahwa Hikaru adalah miliknya.

Tak kurang senyum Zono. Memandangi tinggi kalung yang diangkat ditangan. Dia membayangkan lucu. Jikalau kalung ini tergantung di leher Hikaru.

R yang dekat dengan hati Hikaru. Menjadi simbol dengan arti bahwa dirinya akan selalu menjaga Hikaru.

Walaupun dia masih ragu. Kalau Hikaru akan datang kepadanya.

Langit malam menjadi tempat pelarian untuk menghilangkan ragu. Zono bersandar pagar besi sembari menatapi keatas sana.

"Aa? Taurus ?" Celetuk Zono.

Tak sengaja menemukan rasi bintang yang melambangkan cinta.

Entah sebuah pertanda baik atau bukan. Tapi Zono mengetahui cerita di balik rasi bintang Taurus.

Tetiba seseorang datang dan mengejutkannya. Wanita yang diinginkannya. Hadir menemuinya.

"Terimakasih sudah datang, Hikaru."

Zono menumpahkan semua kegelisahan dalam senyuman.

Ini adalah jawabannya. Hikaru memilih Zono sebagai tempat tujuannya. Sepanjang jalan tadi. Hikaru terus memikirkan kata-kata yang tepat untuk membalas cinta Zono.

Tak kurang antusias. Memikirkan kehidupan bersama Zono setelahnya. Hikaru sudah menghapus semua ragu dari ketiga pilihan yang ada. Sekarang dia berdiri sembari tersenyum kepada Zono didepannya.

Memandang wajah Zono begitu yakin.

Ya, begitu yakin. Bahwa Ten bukan lagi pilihan.

Mulai sekarang hanyalah Zono. Bukan Ten yang diharapakan. Cuman Zono yang dicintainya. Tidak ada lagi Ten disampingnya. Hidup berdua dengan Zono. Tidak satu kamar lagi dengan Ten. Makan berdua bersama Zono. Tidak ada lagi keminimarket bareng Ten. Hanya Zono. Bukan Ten,.

Kenapa ?

Hikaru mulai mempertanyakan lagi.

Bukankah dia sudah menetapkan hati untuk Zono. Tapi kenapa sedari tadi, Ten selalu terngiang di kepalanya ?

Ini hanyalah sebuah perkelahian antara teman masa kecil. Hikaru berpikir, besok pun pasti akan baikan dengan Ten. Tapi kenapa Hikaru terus memikirkannya.

Momennya sungguh tidak tepat sekarang. Semua hal bahagia yang dilakukan bersama Ten. Muncul disaat Hikaru bersama Zono.

"Apa kau kesini hanya untuk diam ?" Zono memecahkan lamunan.

"Ng-nggak!! Kamu kan yang suruh aku datang. Makanya aku datang. Dasar!"

Mengalihkan pikiran dengan candaan. Tapi tetap saja Hikaru masih terganggu dengan Ten yang berada dipikiran.

Concept of LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang