Jungkook lalu berjalan ke halte terdekat dari panti . tujuannya adalah ke rumah jimin. Sahabat masa kecilnya.
Bis sampai di halte terdekat dengan rumah jimin. Dia lalu berjalan 100m dan akhirnya dia sampai di rumah bercat putih dengan pagar hitam. Jungkook menatap rumah itu agak lama
"Apakah jimin masih ada di rumah ? "
Gumam jungkookJungkook segera memencet bel pintu beberapa kali. Dan akhirnya seseorang membukakan pintu.
"Jungkook !"
Suara jimin berteriak senang sambil berlari mendekat dan memeluk nya.
"Jim... Maafkan aku kesini mendadak. Apa... Kau tidak bekerja?"
"Ayo masuklah dulu. Kita ngobrol di dalam " kata jimin sambil menarik tangan Jungkook masuk ke dalam.
"Apa terjadi sesuatu padamu ?" tanya jimin khawatir. Jimin adalah salah satu sahabat terbaik jungkook yang sangat peka dengan apapun yang dialami jungkook. Dan jimin adalah tempat curhat yang terpercaya.
Jungkook menceritakan semua yang terjadi padanya.
" yugyeom dan taehyung benar benar brengsek !" kedua tangan jimin mengepal penuh kemarahan
"Pria bejat seperti mereka harus di hajar habis habisan ""Aku ingin mengambil semua harta ayahku jim. Semua dalam kuasa yugyeom . " Jungkook menatap lurus ke depan. "Selama ini yugyeom membodohiku aku ingin mengambil yang sudah di rampas nya"
"Kau masih mencintai yugyeom?" pertanyaan jimin membuat nya terasa sakit seperti ditusuk sembilu
.
"Tidak di pungkiri rasa itu masih ada tapi sekarang cinta itu sudah terkikis karena jijik melihat mereka selingkuh di belakang ku " jawab jungkook lirih "bagaimana pun pernikahan kami sudah berjalan 4 tahun. ""Pria macam apa itu mengkhianati istrinya dengan sahabat istrinya sendiri. Kau tidak pantas mencintaimu kook... " tegas jimin
"Jimin bisa kah kau membantuku untuk mendapat pekerjaan ?
"Kau tak salah mau cari pekerjaan ? kau itu seorang CEO loh putra pewaris tunggal Jeon corp ?"
"Kebodohanku telah memberikan kuasa kepada yugyeom untuk mengolah nya. Meskipun seluruh sahamku masih atas nama ayah dan aku "
"Lalu kenapa kau tidak datang ke kantor ? Dan mulai kembali memegang jabatan mu ? " jimin menanyakan kepada jungkook
"Jika aku kembali kesana sudah pasti mereka akan menyerangku. Mereka sudah mengganti orang orang lama menjadi orang orang mereka "
Jimin mengangguk. Dia paham dengan situasi jungkook.
"Apa kau membawa semua dokumen mu ? " tanya jimin. "Jika kau membawa aku bisa mencarikan di posisi staf "
Raut wajah jungkook berubah. Ia tak membawa apapun ketika yugyeom mengusirnya dari rumah . ia hanya membawa pakaian yang di pakainya, dan dompet yang berisi kartu identitas dan uang seadanya.
"Jika kau mau ada lowongan tetapi jadi clening service di tempatku bekerja. Sementara kurasa tak apa sampai kau bisa mengambil dokumen mu kembali. Dan kau bisa tinggal bersamaku. Aku ingin ada temannya "
Jungkook tentu saja sangat bahagia. Ia tak salah menemui jimin .
"Sekarang kita makan dulu. Lalu kau istirahat besok kita bersama sama ke kantor. Kebetulan bagian HRD mengadakan interview besok"
"Terima kasih jim" ucap jungkook sambil memeluk jimin erat
****
Keesokan harinya jimin mengajak Jungkook menuju pusat perkantoran terbesar di seoul.
Mereka menuju sebuah gedung yang sangat besar dan pencakar langit yamg bertaraf internasional
"Gedung ini milik Kim Family. " celoteh jimin memecahkan lamuban jungkook . tentu saja perusahaan jungkook tak ada apa apa nya.
"Semua gedung ini di sewakan pada beberapa kantor. Tetapi dari lantai 8 sampai lantai 20 menjadi milik kim corp"
"Eum.. Apa kau pernah bertemu tuan kim ?"
"Ck... Tidak lah. Beliau seorang bos besar. Jika meeting staf pun hanya ruan yoongi yang hadir. Tuan kim tidak mau bertemu staf kecil seperti kami. Tetapi bagi beberapa teman yang secara tidak sengaja pernah bertemu dengan nya. Katanya tuan kim sangat tampan "
"Kim family ? " tanya jungkook sedikit kaget ah... Jangan jangan ini milik keluarga nya kim seok jin ,
"Ah.. Tapi yang namanya kim kan bukan hanya kim seok jin. Masih banyak kim kim yang lain yang ada di korea " kata jungkook lirihJimin lalu membawa nya ke ruangan HRD untuk interview. Setelah mengisi data yang ada di formulir jungkook lalu menunggu untuk panggilan interview. dan ternyata Jungkook di terima. Dan besok sudah bisa mulai kerja.
Jungkook lalu mengatakan kepada jimin jika dia diterima kerja dan besok pagi sudah bisa mulai bekerja. Sekarang jungkook ingin pulang duluan. Jungkook berjanji akan memasak untuk mereka makan malam .
Jimin lalu memberikan kunci rumah dan meminta jungkook untuk istirahat di rumah.
****
Pagi hari nya pertama kalinya jungkook bekerja di kim corp. Jungkook menatap takjub warna coklat dengan ornamen kayu mendominasi ruangan yang di sebut lobby.
Jungkook mengikuti kemana langkah jimin . interior di lobby gedung ini benar benar seperti istana. Sangat indah dan cantik.
Jungkook mengikuti jimin sampai ke ruangan HRD untuk menerima tugas pertamanya
Bagian nya adalah membersihkan lantai 18 di bagian keuangan. Jungkook dan tiga orang temannya segera naik ke atas dan mulai bekerja sampai selesai.
Tiba tiba seseorang menghampiri jungkook. Pria tampan berkulit pucat berusia sekitar 30 tahun an "eum... Kamu ob baru ya? Kalau begitu tolong bersihkan dulu ruang untuk meeting hari ini CEO akan datang "
"Baik tuan... " kata jungkook sambil mengikuti orang itu masuk ke ruang meeting
"Oh iya ku harap kau akan siap bila aku memintamu untuk lembur seperti ob yang lain. Karena memang ruang meeting keuangan paling sering di pakai. Kami sering kembur. Jadi saya ingin langsung bersih malam itu juga supaya pagi nya nyaman buat bekerja. Maklum CEO sangat perfeksionis "
"Baik tuan"
Setelah selesai di ruang meeting dia kembali membersihkan toilet di lantai 18 .
Jimin menghampiri jungkook "kook cepat ambil dokumenmu. ku tidak tega melihatmu bekerja seperti ini. Mengingat kau lulusan terbaik universitas di jerman , tapi sekarang kau menjadi ob hatiku rasa nya sesak dan ingin menangis.aku benar benar marah pada yugyeom yang membuatmu seperti ini"
"Iya... Doakan aku ya bisa secepat nya mengambil dokumenku"
"Oh iya yang tadi nama nya tuan yoongi. Dia sangat baik. Bos ku. Kau harus semangat bekerja oke ?"
Setelah jungkook selesai dia segera menemui senior ob untuk mendapat arahan . ia membawa ember dan tongkat pel untuk mengepel di sekitar lorong lantai 18.
Tiba tiba telinganya sayup sayup mendengar percakapan beberapa orang . dari ujung matanya ia melihat tiga pasang kaki terbalut pantofel mengkilap . dan sepasang stiletto biru tua
"Aku ingin notulen rapat tadi segera kau kerjakan dan serahkan kepadaku" titah jin kepada sekertaris nya.
"Saya akan segera mengerjakan pak. Sore nanti saya pastikan selesai" kata sekertaris nya
"Aku tidak mau sore. Maunya siang sudah ada di mejaku"
"Baik pak... "
![](https://img.wattpad.com/cover/379960096-288-k739197.jpg)