cute sulking

618 113 45
                                    

Pagi ini seperti biasa jin dan Jungkook masuk ke kantor sedikit agak siang setelah tadi subuh bermain main sebentar melakukan push up satu jari .

Banyak karyawan yang tadi nya teman Jungkook saat masih jadi ob menegur nya dengan ramah

"Selamat pagi kook... "

"Eh Selamat pagi hoshi " jawab Jungkook sambil tersenyum

"Selamat pagi kook... "

"Selamat pagi mingyu" jawab Jungkook sambil melakukan high five seperti yang biasa dia lakukan dulu

Jin tampak kesal Jungkook ramah kepada semua orang. Dia langsung meninggalkan Jungkook sendirian tanpa menunggu nya masuk lift bersama seperti biasa.

Jungkook tersadar apa yang dilakukan membuat jin tidak nyaman.
"Yah... Seperti nya aku salah lagi "

Jungkook bergegas naik keatas . dia tau kekasih nya cemburu ."mampus.. Seperti nya kekasihku cemburu. Aku harus segera menemui nya"

Jungkook masuk ke ruangan jin. "Daddy... " panggil nya pelan

Tapi jin sama sekali tidak menoleh apa lagi menyambut nya seperti biasa.

"Daddy marah ? "

Jin diam saja. Jungkook lalu mencium pipi nya "daddy... Please. Jangan diam saja "

"Kau tau aku tidak suka kau berbicara dengan orang lain . kenapa kau masih saja melakukan itu? Jika itu jimin aku masih bisa menerima tapi untuk yang lain tidak"

"Tapi mereka teman ku saat bekerja dulu daddy... "

"Lalu ? Kau takut mereka menjauhimu ? Kalau begitu aku cari yang lain saja yang mau mengikuti kemauanku "

Jungkook langsung terdiam. Menatap jin sedih.
Jin tersadar apa yang di katakan Sudah menyakiti hati jungkook.
"Baby... Baby... Bukan begitu maksud ku. Aku benar benar cemburu melihat mu begitu dekat dengan mereka. Aku tak berniat begitu . sumpah"

Jungkook langsung meninggalkan jin menuju pantry . hatinya benar benar terluka.

Jin segera menyusul jungkook ke pantry . terlihat mata jungkook sembab. Dengan perlahan jin memeluk Jungkook dari belakang tapi jungkook mendorong jin. Dan memilih untuk meninggalkan jin untuk menemui jimin.

"Mampus... " kata jin mulai panik
Jin segera mengejar jungkook tapi terlambat. Jungkook sudah menutup lift menuju lantai tempat jimin berada.

"Aduuh mulut ku ini kenapa sih . baru juga ingin marah karena dia begitu baik sama orang eh malah dia yang berbalik marah padaku . bisa repot ini kalau dia benar benar marah "

Saat mau masuk lift kebetulan hobby keluar dari lift mau menemui jin.
"Kenapa ? Kok panik ? Ribut sama jungkook "

"By gimana nih... Jungkook marah padaku "

"Memangnya kau bikin kesalahan apa jin ?"

Jin kalu cerita kepada hobby tentang apa yang terjadi antara dirinya dan jungkook .

"Tentu saja dia kesal ! Mulut mu itu jin . haiiisstt kau itu cemburu nya berlebihan ! Dia hanya menegur teman nya. Tetapi kata katamu seakan sudah menusuk ulu hatinya. Bagus jungkook marah "

"Kau jangan ikut marah marah. Ayo kasih solusi. Aku harus bagaimana?"

Akhirnya hobby menenangkan jin "biarkan jungkook menenangkan diri dulu jin. Dia butuh waktu sendiri. Ini pelajaran buat mu. Kalau cemburu ngomong nya harus di jaga . karena sedikit omongan yang menyakitkan bisa merusak semua . ngerti kan sekarang?"

Sementara itu jungkook sedang duduk di ruangan jimin. Dia sedang kesal dan kecewa.
"Gampang sekali dia bicara seperti itu
Bilang ingin mencari yang lain . padahal aku tidak berbuat apa apa. Hanya karena dia cemburu aku menegur mingyu dan hoshi dia memiliki niat untuk mencari yang lain. Apa karena dia tidak bersungguh sungguh ingin bersamaku ?"

"Kau jangan bicara seperti itu kook. Aku bisa merasakan kok kalau jin hyung sangat mencintaimu. "

"Jika dia mencintai ku tidak akan dia bicara seperti itu jim. Apa lagi aku tidak berbuat apa apa" Kata jungkook murung

"Dia berniat memiliki kekasih lain ? Dia mau selingkuh dari ku? Padahal tadi aku hanya ingin bersikap ramah. Jadi selama ini memang berniat untuk mencari kekasih yang lain? Aku malam ini nginap di rumah mu ya jim ?"

"Eeeh jangan . bukan nya tidak boleh. Tapi kau harus selesai kan masalah mu dulu. jangan sampai berlarut larut kook"

Jungkook cemberut. Dia lalu kembali duduk sambil termenung.
Bayangan masa lalu di khianati yugyeom benar benar membuat nya terluka . dan jungkook takut mengalami itu lagi.

Jin tiba tiba masuk ke ruangan jimin.
"Baby... Aku minta maaf . aku sudah salah bicara "

Jungkook diam . tidak menghiraukan jin.

Jin lalu memeluk jungkook sambil sesekali menciumi pundak nya
"Baby... Please jangan marah lagi . Sudah dong marah nya . aku benar benar minta maaf. Jangan diam begini"

10 menit jin melihat Jungkook yang sedang duduk di samping jimin.
"Kalau kau ingin cari yang lain. Bilang dari sekarang . jadi aku akan dengan senang hati mundur dan tidak lagi mengganggu mu "

Jin meraih tubuh jungkook "jangan pernah bilang seperti itu sayang. Aku benar benar tidak punya niat untuk menyakiti mu " kata jin mulai panik .

"Ayo kita pulang baby. kita selesaikan di rumah . please sudah marah nya. aku bisa gila jika kau pergi dari ku sayang "

"Maafin aku ya baby.. Please ! Es tut mir sehr leid, dass ich dich verletzt habe. Liebling, bitte vergib mir. Ich habe Angst, wenn du mich verlässt.
(Aku sangat menyesal telah menyakitimu. Sayang, maafkan aku. Aku takut jika kamu meninggalkanku)"

"Warum hast du Angst, wenn du tausend Menschen auf dieser Welt dazu bringen kannst, dich zu lieben?
(Untuk apa kamu takut padahal kamu bisa membuat ribuan orang di dunia ini mencintaimu)"

"Ich liebe dich nur. Verzeihen Sie mir. hat dich verletzt. hilf mir, Liebling ( Aku hanya mencintaimu. Maafkan aku. menyakitimu. Tolong aku, sayang)"

Jin menarik tangan jungkook menuju lift . dia lalu mengajak Jungkook untuk pulang.

Sepanjang jalan jin terus menggenggam tangan jungkook . dia benar benar takut jungkook akan meninggalkannya.

Hobby yang melihat dari jauh hanya tertawa "benar benar seperti anak yang kena marah ibu nya hahaha jin... Jin... Kau benar benar bucin akut "

Fated To Love YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang