Keempat orang itu nampak berhenti tepat di samping jungkook. Sepertinya mereka sedang menunggu lift terbuka. Jungkook melihat siluet mereka dari ujung mata. Terkadang ia ingin mencuri pandang tetapi tidak berani.
Suara yoongi mengusik telinga jungkook .
"Bos bagaimana dengan proposal dari Jeon corp ?" tanya yoongi seolah mengingatkan jin. Masih ada satu perusahaan yang menawarkan kerja sama dengan perusahaan merekaJungkook seketika menghentikan pekerjaannya mendengar nama perusahaan ayahnya disebut , dadanya serasa berdenyut nyeri . ia memikirkan apa yang terjadi dengan perusahaan ayahnya kini. Jungkook refleks menatap ke arah empat orang yang sekarang tepat di samping nya.
Jin secara tak sengaja menoleh ke arahnya. Ia sangat terkejut . dua mata yang berbeda itu saling menatap. Dada jungkook merasakan desiran aneh sekaligus berdenyut nyeri . jin hanya menatapnya dengan tatapan dingin . lalu cepat cepat memalingkan wajah ke depan menghindari tatapan jungkook.
Bersamaan dengan lift terbuka jin dan tiga orang di samping nya buru buru masuk lift.
Jungkook masih mematung dan menatap jin yang berada di dalam lift. Hingga pintu lift menutup dan wajah tampan jin menghilang di hadapan jungkook.
"Ternyata dia bekerja di gedung ini " gumam jungkook lirih .
"Sepertinya aku harus bersiap mencari pekerjaan baru lagi... "Bayangan wajah jungkook masih menghantui jin hingga masuk ke ruangan kerja nya yang cukup luas.
Pria tampan itu segera duduk di kursi kebesarannya menatap luar jendela dengan view kota seoul.
"Apakah perusahaan ini membuka lowongan pekerjaan baru ?"Pertanyaan jin membuat yoongi mensutkan alisnya . tidak biasanya pria itu mengurusi sesuatu hal yang sangat sepele yang bukan urusannya
Jin menatap yoongi dengan tatapan seolah ingin membunuh , pria iru sangat tidak suka jika pertanyaannya yang diajukan tidak segera di jawab. Apalagi hanya masalah sepele yang tidak perlu waktu panjang untuk berfikir.
"Aku belum tau pasti jin. Hanya saja memang sempat dengar HRD membuka lowongan di bagian cleaning service " jawab yoongi
"Coba kau lihat ke ruang personalia tanyakan apakah sudah ada pekerja baru mulai bekerja hari ini ?"
Yoongi masih terdiam. Perintah yang cukup absurd baginya. Bos arogan nya baru kali ini memerintah sesuatu yang jauh dari urusannya.
"Kenapa masih disini yoon ?"
"Oke... Maaf aku akan kesana sekarang" sahut yoongi sembari melangkah cepat meninggalkan ruang kerja jin
Langit sudah mulai gelap warna jingga kekuningan berubah menjadi jimgga kemerahan gelap.
Jungkook masih ketakutan dengan pekerjaan nya dari lantai ke lantai. Hari yang melelahkan dan sangat sibuk . tubuh jungkook terasa remuk dan nyeri
"Huh di hari pertama bekerja yang melelahkan " keluhnya sambil mengusap keningnya. Meskipun begitu senyum masih tercetak di bibir nya setidaknya dia masih bersyukur bisa mendapatkan pekerjaan .
Tujuannya sekarang adalah untuk bertahan hidup meskipun cita citanya mengambil kembali perusahaan ayahnya dan memiliki galeri desain interior tak pernah surut
"Kook apa kau sudah selesai ?" suara jimin membuatnya sedikit terkejut. Ia melihat jimin berjalan ke arah nya.
"Sebentar lagi jim. Jika kau buru buru pulang lah dahulu. Aku bisa naik bus" kata jungkook
"Eiiittsss aku tidak akan meninggalkanmu sendiri. Aku tunggu di lobby yah... Jika sudah selesai cepatlah turun " kata jimin yang mulai memutar badan dan meninggalkan jungkook di sana sendirian
