Jimin dan Taehyung adalah sahabat jungkook sejak sekolah menengah. Sampai sekarang jungkook masih tidak menyangka jika Tae akan sejahat itu mengkhianatinya.
Karena pada dasar nya tae adalah mak comblang antara jungkook dan yugyeom. Ternyata jimin benar tae sudah menyukai yugyeom sejak lama. Hanya saja jungkook yang terlalu polos dan menganggap "semua baik baik saja " diantara mereka.
Dengan memasukkan tae ke perusahaan nya ternyata membuat peluang mereka untuk bersama begitu terbuka.
Jungkook kembali menangis . perlakuan yugyeom padanya yang kasar sangat melukai hatinya. Sekarang jungkook sudah terbebas dari mantan suami yang tidak pernah menghargai nya. Seorang pria picik yang ternyata hanya memanfaatkan .
Jungkook sekarang sedang terbaring di atas kasur. Ia sangat bersyukur jimin bersedia menerima dirinya dengan lapang dada. Jimin begitu menjaga persahabatan mereka.
Tubuh ramping jungkook berguling kesana kemari . badannya terasa lelah , remuk tetapi dia tetap bersyukur dan tidak mengeluh . jungkook menghela nafas . hidup nya benar benar terbalik dari saat masih ada ayah dan ibu nya.
"Ah jungkook perjalananmu masih panjang. Kau masih muda. Tata hidupmu kembali... " lirih nya dalam isakan tangis
Setelah berkutat dengan pikirannya udara malam telah membuat nya terlelap . matanya terpejam .ia siap menghadapi esok hari
****
Malam itu jin masih belum bisa memejamkan matanya . pikirannya ke jungkook. Dia masih belum mengerti mengapa jungkook yang CEO mau menjadi OB di perusahaan nya.
"Apa benar dia melakukan itu karena kebutuhan hidup nya ? tapi dia seorang CEO di perusahaan yang lumayan besar meskipun belum sebesar perusahaan ku? ""Sepertinya aku harus mencari tau. Besok jika aku menemui Jeon Corp aku akan mendapatkan jawabannya "
Jin mengambil ponsel nya dan menghubungi yoongi "yoon hubungi jeon corp. Aku mau menemui mereka besok "
"Kau serius ?"
"Tentu saja. Suruh datang pukul 10 pagi "
"Baik jin "
Jin menutup ponselnya . dia lalu menatap langit langit kamar nya . "dengan begini aku akan tau kebenaran nya . karena aku benar benar penasaran dengan motivasi nya bekerja di perusahaan ku , panti asuhan ku "
****
"Terima kasih anda sudah bersedia bertemu dengan kami tuan Kim. Kami perwakilan Jeon Corp" ucap yugyeom pada jin yang hanya mengangguk pelan serta berekspresi datar.
"Bagaimana dengan presentasi kami apakah anda tertarik ? " taehyung menimpali bertanya dengan tatapan yang sulit di artikan.
Yoongi melirik ke arah jin yang sepertinya sudah tidak ada ketertarikan pada presentasi maupun pertemuan nya dengan dua orang dari jeon corp ini.
"Hmmm sepertinya tuan kim masih butuh pertimbangan beberapa hal " sela yoongi. Sepertinya yoongi sudah paham makanya mengusir mereka secara halus .
"Seperti yang di katakan asisten saya. Untuk hal seperti ini saya tidak bisa memutuskan dengan cepat. " kata jin sambil melirik yoongi
"Ah... Satu lagi. Siapa Jeon Jungkook ?" pertanyaan jin membuat yugyeom dan taehyung seolah tercekat . suatu kesalahan dalam draft proposal masih ada nama jungkook yang masih ada di daftar jajaran petinggi perusahaan.
"Ooh itu... Iya dulu sebagai CEO perusahaan tetapi sudah meninggal " jawab yugyeom enteng dan tanpa merasa bersalah. "Sekertaris saya mungkin lupa dengan draft barunya , jadi yang terkirim adalah draft lama "
"Itu benar tuan. Tapi kami akan memperbaiki kesalahan ini " timpal taehyung sembari melirik yugyeom dengan kode senyuman yang hampir tak terlihat
Jin mengernyit. menangkap ada sesuatu yang tidak beres dari yugyeom dan taehyung.
Hal ini semakin menangguhkan hatinya untuk menerima proposal kerjasama yang diajukan Jeon corp pada perusahaan nya."Baiklah. Masih ada yang harus saya kerjakan " kata jin sembari memutar badan meninggalkan yugyeom dan taehyung
Yoongi melirik jin yang sudah mendahuluinya pergi dari hadapan para klien. buru buru yoongi menyegarkan suasana. Agar tak terlalu terlihat jin sedang menghindari mereka.
"Mungkin tuan yugyeom dan tuan taehyung bisa menunggu keputusan kami ? Kalau ada perkembangan dari penawaran kerjasama ini akan kami hubungi lagi melalui sekertaris kami" kata yoongi dengan sopan
"Terima kasih tuan yoongi. Kami akan menunggu kabar baik dari pihak kalian " ucap yugyeom sembari menjulurkan tangan sebagai tanda jabat tangan
Yoongi segera berlari ke arah lift khusus yang di gunakan para eksekutif disana khususnya jin agarvtidak berdesakan dengan para staf lain yang bisa memperlambat jalannya.
"Apakah kau sudah mengurus mereka berdua ? " tanya jin ketika yoongi sudah berada di samping nya
"Tak usah khawatir. Aku sudah membuat mereka pergi dari tempat ini "
"Bagus !"
****
Sedangkan yugyeom dan Taehyung sudah mulai melangkah ke arah lift umum. Mereka masih berharap perusahaan properti yang di miliki jin akan menerima tawaran yang di ajukan
Mereka sempat berbicara di depan pantry . tanpa menyadari ada jungkook di pantry yang sedang membuat kopi untuk staf .
"Apa menurutmu tuan kim akan menerima nya?" tanya Taehyung sembari bergelayut manja kepada lengan yugyeom
"Semoga saja sayang. " jawab Yugyeom dengan nada yang mesra
"Kenapa sekertaris mu bisa ceroboh begitu. Nama jungkook masih berada di proposal pengajuan itu !" nada taehyung cukup emosional
"Kau tenang saja sayang aku akan mengurusnya " jawab yugyeom yang lebih mirip pria bucin dengan kebodohannya .
"Pecat saja dia !" taehyung memasangbwajah merengut. "Kenapa kemarin tidak sekalian kau bunuh jungkook "
"Hussss jangan keterlaluan kau ! " sentak yugyeom karena ucapan taehyung berbahaya jika sampai di dengar orang. "jungkook sudah pergi. Kau lihat sendiri. dia tak mungkin berani pulang ke rumah dan muncul di kantor lagi "
"Kenapa jadi marah ke aku sih ?" taehyung bersengit ke arah yugyeom . "cari lagi dia dan paksa tanda tangan dokumen yang kita butuhkan terutama pemindahan hak aset rumah ayah nya dan perusahaan nya"
Jungkook yang berada di pantry meneteskan air mata. Karena tak sengaja mendengar pembicaraan mereka. Tubuh nya luruh ke lantai dan bergetar hebat. Dadanya terasa nyeri
Baru beberapa bulan di ceraikan paksa dan di usir dari rumah mereka. Tetapi yugyeom dan taehyung sudah terang terangan bermesraan di muka umum. Apa lagi telah menganggapnya mati.
"Kalian benar benar kejam" lirih jungkook dengan nada pilu. "Apa salahku pada kalian ? Bahkan jabatan kalian yang sekarang aku jiga yang memberikan "
Jungkook mencoba menguasai dirinya . membersihkan air matanya dan mulai melakukan pekerjaan nya lagi.
Dia tidak sadar jin sedang mengawasi dari kejauhan. "Dia memang pekerja keras. Aku sudah salah menilainya " kata jin dalam hatinya
Jin menghubungi HRD "mulai besok jungkook hanya bekerja membersihkan ruanganku saja. Tidak ada yang boleh membersihkan ruanganku selain dia "
"Baik bos saya akan sampaikan kepada Jungkook besok pagi "