bab 15

0 0 0
                                    

Nafasnya tersengal-sengal bersembunyi di dalam lemari setelah lelah berlari menjauh dari seseorang yang mengejarnya, air matanya menitik perlahan di pipi lembutnya, bajunya sudah sudah terkoyak—tidak dapat menutupi seluruh tubuhnya dan leher juga bahunya penuh akan memar dan gigitan.

"Nathalie sayang~ kamu gak bisa selamanya bersembunyi dariku sayang, kamu tau kamu membutuhkan ku"

Suara lirih menggoda tapi hal itu hanya membuatnya takut sekali, ketakutannya semakin meningkat mendengar suara rayuan lelaki yang terus mencarinya, merasa bodoh bisa terpengaruh akan kata-kata yang penuh ke dustaan dan memanfaatkan kenaifannya.

Ia terjebak disini bersama lelaki yang ia tatap bisa menjadi pelindungnya kini yang ia sadari seorang predator yang haus akan nafsu.

"Nathalie sayang~"

Suaranya hanya memicu rasa ketakutan Nathalie yang semakin membesar, air matanya menitik perlahan jelas sangat takut sekali.

Suara lemari terbuka perlahan, terlihat lelaki tampan bermata hitam tajam dengan seringai khas-nya menatap seluruh tubuh mungil Nathalie yang terekspos di hadapannya.

Tubuh bugar dan kekar terlihat di balik kemeja hitam dengan kancing terbuka sampai setengah dari kancing kemeja.

Ini bukan lah hal baik, hal ini hanya semakin memperburuk mental Nathalie dan kepercayaan setiap orang, mata birunya menggigil menatap lelaki berambut hitam legam berantakan.

"There you are baby, aku belum selesai dengan mu, jadi gadis baik untukku, okay?"

••••

"Nathalie wake up hey hey!"

Mata birunya terbuka lebar mendengar suara Alexia yang mencoba membangunkannya, keringatnya mengalir di keningnya sangat ketakutan dan terasa dingin sekali, ia melihat sekitar saking paniknya apa yang sudah ia lihat dalam mimpi.

"Hey are you okay?", tangan Alexia terulur mengusap kening nathalie yang basah.

Dadanya masih naik turun, jantungnya berdetak kencang yang tidak semestinya— tangannya mengelus dadanya lembut.

"U..uhm aku baik-baik saja, hanya mimpi buruk biasa", Nathalie terkekeh kikuk menunduk gugup.

"Ohh baiklah jika begitu, aku berada di dapur dan bajunya sudah aku siapkan. Kamu tinggal mandi saja"

Alexia meninggalkan Nathalie di kamarnya menuju dapur menyiapkan sarapan mereka.

Nathalie terdiam berbaring sebentar mengingat jelas mimpi yang masih hangat dalam benaknya, lelaki yang dulu ia percayai kini menjadi predator yang ia takuti setelah pamannya.

Mimpi itu lagi

Pikiran Nathalie masih terpicu, ingatan yang masih segar saat waktu silam, ia ingat sekali cara lelaki itu yang sangat perhatian dan lembut kepadanya seakan hanya dia lelaki yang begitu bisa ia andalkan melebihi yang lain tapi nyatanya tidak.

Dia membuat dirinya semakin hancur dan merasa masih berada di genggamannya, traumanya apapun itu yang membuat ia semakin terjerumus.

Mengingat caranya yang ingin menjadikan Nathalie tunduk padanya dan terus memohon lebih, tapi hal itu lah hanya semakin membuatnya jijik dan kecewa.

Tatapan hasrat lelaki itu yang menggenggam erat tubuhnya, melenguh yang sebenarnya tidak ia inginkan tapi keluar begitu saja, ia membenci tubuhnya yang bereaksi akan sentuhannya. Itu memuakkan dan jijik.

Rasanya ingin sekali menampar wajah lelaki yang masih berbekas dalam pikirannya, ia tau lelaki itu tampan tapi ternyata itu sebagai penarik gadis polos seperti nya, kata-kata manis yang membuat semua gadis percaya dan semakin jatuh kedalam sangkarnya.

The Insidious heart Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang