bab 20

0 0 0
                                    

"mommy! Mommy lihat apa yang aku bawa!"

Teriakan riang seorang gadis kecil berlari di taman rimbun yang indah, tawanya terdengar bagaikan musik semesta yang indah di antara angin sepoi-sepoi yang segar.

Rambut blonde panjang terkibas setiap ia berlari menghampiri wanita muda berambut hitam panjang menutupi pundak telanjangnya, duduk tenang di pohon besar yang rimbun tengah membaca buku.

Wanita yang di panggil ibu menoleh kearah putri kecilnya yang berlari polos dan riang, membalas senyumannya dan mengulurkan tangan kearahnya.

"Apa yang kamu bawa Nathalie sayang?", tanya nya ramah tersenyum lembut bak bunga matahari di tengah sinar lembut dari matahari.

Nathalie terkikik geli duduk di sampingnya menatap dengan bola mata birunya yang besar, berbinar-binar menatap sang ibu yang ia cintai.

"Aku tidak tau ini bunga apa, tapi ini cantik sekali kelopaknya berwarna merah dan wanginya harum sekali, Nathalie suka sekali bunga ini"

Ibunya tersenyum lembut mendengar kata-kata polos putri kecilnya, mengelus pipi lembut.

"Itu bunga Dahlia, cantik bukan?"

"Iya mommy ini cantik sekali, Nathalie suka bunga ini", ia kembali terkikik riang memegang bunga Dahlia berkelopak merah.
Nathalie memberikan bunga itu kepada ibunya, tersenyum lebar.

"Ini untuk mommy, karena bunga ini sangat persis seperti mommy"

Ibunya tersenyum lembut, mengambil bunga itu dari putrinya, mencium kelopak lembut itu sebentar dan meletakkan di atas telinga Nathalie.

"Tapi kamu persis dengan bunga ini sayang, kamu begitu murni dan jiwa mu sangat lembut tapi bukan rapuh", ia mengelus dada Nathalie lembut sambil menatapnya dalam.

"Melainkan jiwa lembut mu itu lah yang membuat mu kuat, membuat mu tangguh dan berjiwa bebas, bebas akan kehidupan dan keinginan tahuan yang tinggi, dan itulah dirimu nak", ia menoel lembut hidung mungil Nathalie.

Nathalie tertawa geli saat ibunya memberi perhatian seperti ini kepadanya.

"Itulah diri mu Nathalie, kamu adalah gadis yang sangat kuat"

Nathalie terdiam mendengar hal itu yang baginya tidak seperti yang ibunya gambarkan.

"Tapi Nathalie masih suka merengek dan menangis, Nathalie tidak kuat jika tidak ada mommy"

Kata-kata putrinya hanya di balas senyuman lembut memberinya sebuah makna bahwa ia bukan gadis yang ia pikirkan.

"Kamu itu kuat Nathalie sayang, sangat kuat. Tapi kekuatan dalam hatimu masih tersimpan dalam dirimu dan suatu saat nanti kekuatan mu akan keluar yang membuatmu menjadi sesosok Nathalie yang tangguh, kamu itu kuat sayang sangat kuat"

Ibunya mengelus pipi Nathalie lembut, tersenyum hangat kepadanya. Keningnya bersentuh dengan keningnya.

"Aku bangga memiliki mu di dunia ini, karena apa? Mommy percaya padamu bahwa kamu adalah gadis yang kuat"

Hati Nathalie tersentuh mendengar motivasi dari ibunya, ibunya yang membuat ia semakin kuat dan percaya diri akan dirinya. Itulah yang membuatnya sangat menyayangi betapa berharganya ibunya dalam hidupnya.

"Nathalie mencintai mommy"

"Mommy juga mencintai mu melebihi seisi di dunia ini, mommy mencintai mu sangat besar sayang ku, Nathalie"

Nathalie ingin menangis melihat ini, melihat dirinya yang masih kecil berada di pelukan ibu yang sangat ia cintai. Mata birunya menitikkan air mata melihat pemandangan itu jelas ada kerinduan dalam dirinya membuatnya semakin rapuh setiap saat.

The Insidious heart Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang