bab 21

0 0 0
                                    

Mata biru perlahan-lahan terbuka tersadar dalam pingsannya barusan pandangannya masih buram dan kepalanya masih terasa pening, ia mencoba bangkit lalu bersandar di sandaran kasur yang besar dan mewah.
Pertama kali ia mendapatkan kejadian yang paling aneh, berharap ini hanyalah mimpi tapi ternyata ia masih berada di kamar besar ala era kerajaan Victoria. Ini gila sangat gila bisa-bisa ia menjadi gila di sini, bertemu dengan makhluk aneh yang belum pernah ia lihat sebelumnya.

Tangannya mengusap keningnya pelan akan semua ini, ia teringat keningnya tidak sengaja terbentur patung saat berlari menghindar dari smile mask tak menyangka juga tempat ini adalah tempat smile mask berada.

"Nona muda"

Suara lembut yang gugup di balik pintu, suara lelaki muda yang tak lain makhluk aneh berbentuk boneka Voodoo. Jantung Nathalie berdebar kembali melihat makhluk aneh ini.

"Kamu siapa?!", Nathalie mengambil altar lilin berbahan besi, menodongnya untuk menjaga dirinya.

Makhluk Voodoo itu terkejut dengan cepat mengangkat kedua tangannya ia juga gemetaran melihat itu.

Nathalie terdiam yang seperti nya makhluk di hadapannya tidak berbahaya sama sekali tapi tetap saja ia semakin waspada.

"Siapa kamu?! Beri tau aku!"

Makhluk itu berdehem pelan menyamankan tenggorokannya, tersenyum di balik bibirnya yang terdapat jahitan, bibir yang seperti robekan kain jerami.
"Perkenalkan namaku Johan, pelayan setia tuan Shawn dan tuanku yang menciptakan ku"

Ia terdiam, mendengar nama Shawn nama yang ibunya pinta untuk bertemu tapi juga tidak menyangka makhluk bernama Johan adalah ciptaan dari lelaki itu, smile mask yang tak lain Shawn. Ia baru tau akan hal itu.

Apa ibunya menyuruhnya bersama pembunuh itu?

Johan bisa mengetahui kebingungan dari Nathalie, ia sudah tau akan seperti ini apalagi berada di tempat yang aneh dan bersama makhluk-makhluk yang baru dengan bentuk yang tidak biasa atau orang-orang akan bilang makhluk aneh atau monster. Ia tidak masalah toh pasti akan seperti itu.

"Jangan takut, aku tidak akan menyakiti mu aku seperti yang lain bisa memasak, berkebun, menulis, dan membereskan istana ini", Johan berkata riang dan mengikat dasi pita merah memberi tau ia seorang pelayan setia di sini.

Tingkahnya yang lucu nan menghibur membuat Nathalie percaya dan tersenyum geli, ia menurunkan lilin altar itu masih menatap makhluk Voodoo bernama Johan.  Tidak menyangka saja ada makhluk seperti ini yang kontras dengan tuannya yang menciptakannya.

Makhluk kecil berbentuk aura biru terbang di dekat Johan yang membuatnya berdecak kesal lalu tangan besinya mencoba menepis nya seakan itu adalah lalat pengganggu.

"Chiski! Diam lah! Kamu menggangguku!", keluh Johan kesal menyipitkan mata yang berbentuk lensa cekung besar dengan kesal.

Makhluk kecil dengan aura cahaya biru menatap Johan dengan mengejek, dia tidak berbicara hanya mengeluarkan suara seperti lonceng yang terdengar menggemaskan. Terbang kearah Nathalie dengan riang.

Nathalie tertawa geli melihat ini, ia mulai terbiasa akan makhluk-makhluk aneh yang ternyata memiliki sisi menyenangkan dan juga lucu. Makhluk biru bernama Chiski mendekati Nathalie dengan tatapan penasaran, mata kecilnya menatap Nathalie.

Ia mengarahkan tangannya di bawah makhluk berbentuk aura biru bercahaya, rasanya lembut seperti awan juga sedikit menggelitik. Kepala besar tapi juga gembul, badan kecil dengan tangan mungil bahkan tidak terlihat jari-jari mungilnya. Makhluk ini menggemaskan sekali.

"Hai, Chiski maaf tadi aku sempat melemparkan bantal kepadamu, aku tidak tau kalian ternyata semenggemaskan ini", Nathalie terkikik geli, jari telunjuknya mengusap lembut pipi birunya. Terasa lembut seperti embun.

The Insidious heart Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang