bab 26

0 0 0
                                    

Suara keheningan masih saja terasa walau sudah berhari-hari menetap di bangunan besar Victoria, istana hitam besar dengan dunia fantasi seperti kisah-kisah dongeng mistis pada umumnya. Semua pasti tau cerita-cerita fantasi gelap yang telah sering kita lihat—disinilah Nathalie sekarang berada di istana the sinner terkuat bahkan eksperimen dari putra Lucifer— eosphorus bahkan eksperimennya sendiri hampir bisa menandinginya.

Tapi semua ini masih di sembunyikan dengan baik, mungkin ia terlihat bukan apa-apa di bandingkan dr. Rudolf.

Justru itulah taktiknya, permainannya dalam bayangan yang mampu menghabisi 1.000 monster serigala berbulu kasar nan menyeramkan dan monster laba-laba besar yang hampir membahayakan Nathalie, seseorang yang sudah lama ia sayangi tapi terhalang akan keperbedaan mereka.

Semua tidak ada yang berbeda jauh saat beberapa hari ini, Nathalie di perlakukan baik juga masih menjaga jarak darinya. Bukan apa-apa dia tidak ingin menyakiti Nathalie juga mengetahui siapa dirinya lebih lengkap dan jika ia tau lebih banyak ia akan terkena bahaya.

Johan, boneka pelayannya mencoba mencari cara untuk bisa membuat hubungan mereka semakin dekat walau harus bertahap-tahap.

••••

M

alam penuh keheningan hanya burung hantu yang menyuarakan malam kelabu penuh dengan awan hingga tak satupun membiarkan bintang maupun bulan menyinari gelapnya malam, memberi tau saat ini dunia penuh fantasi tengah dalam hati yang tidak baik.

Pemilik domain telah kembali setelah menyelesaikan misinya.

Mantel panjang terkibas sesuai langkah tegas melewati jembatan pemisah antara dunia manusia dengan domain yang telah ia ciptakan yang terlihat bagaikan kabut malam yang tebal yang sebenarnya pintu menuju domainnya, tidak ada yang tau dimana keberadaan dunianya termasuk the sinner lainnya. Hanya dia dan Nathalie sebagai tamu perdana yang telah memasuki domainnya.

Suara kicauan tegas dari burung berkepala elang dan setengah badan singa, menjadi penjaga pintu bagi siapa saja penyusup yang datang tapi sejauh ini tidak ada yang datang selama berabad-abad lamanya.

Tangan terulur mengelus kepala elang memberikan salam hangat walau tak ada suara dan sapaan tapi makhluk itu sudah tau dan menunduk menghormati pemiliknya.

"Good, kamu sudah berjaga sejauh ini, kamu bisa kembali ke bukit, biar pohon-pohon yang menjaga gerbang ini"

Dengan anggukan hormat sayap lebar terbentang agung dan terkepal tegas mulai terbang ke langit malam, terbang tinggi menuju bukit.

Shawn menatap nya yang terbang tinggi dan kembali berjalan menuju istana hitam setelah selesai melakukan misinya yang sudah ia jalani selama berabad-abad lamanya.

Pintu besar terbuka lebar saat pemilik istana telah kembali dari dunia manusia, berjalan tegas nan berwibawa di atas karpet merah darah, cahaya lilin redup menyinari setiap sisi ruangan.

Istana ini terasa masih mencengkam, misterius dan juga dingin sama halnya dengan pemilik istana ini yang telah mendominasi semua keadaan.

Suara besi yang melangkah mengenai keramik dingin menghampiri lelaki bertopeng senyum, Johan telah melihat kehadiran tuannya yang kembali, tangan besinya terulur meraih mantel hitam berlumur darah—berjalan di belakangnya.

"Tuan ku saya sudah menyiapkan teh hangat di ruangan anda, apa misi tuan berjalan dengan baik?"

"Tidak, bedebah kikir itu membuat ku kualahan saat ini, aku belum mencapai target menghabisi pengikutnya yang terus bertambah", jawab Shawn dingin, melepaskan sarung tangan hitam pekat di lemparkan ke meja berkayu jati hitam antik.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Nov 04 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

The Insidious heart Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang