Menjadi Dewasa

4 1 0
                                    

Dewasa, kata yang seringkali terasa begitu jauh dan abstrak ketika kita masih remaja. Dulu, menjadi dewasa hanya sebatas bayangan samar tentang tanggung jawab dan kemandirian yang harus dipikul. Namun, seiring bertambahnya usia, aku mulai menyadari bahwa dewasa itu bukan sekadar angka dalam kalender.

Dewasa adalah sebuah perjalanan panjang, di mana kita terus belajar dan tumbuh. Dulu, aku berpikir bahwa menjadi dewasa berarti harus selalu benar dan tidak pernah membuat kesalahan. Tapi, hidup mengajarkanku bahwa kesalahan adalah bagian tak terpisahkan dari proses belajar. Dari setiap kegagalan, aku menemukan kekuatan untuk bangkit dan menjadi lebih baik.

Dewasa juga berarti mampu mengelola emosi dengan baik. Dulu, aku seringkali meledak karena marah atau sedih. Sekarang, aku berusaha untuk lebih tenang dan mencari solusi atas masalah yang kuhadapi. Aku belajar bahwa setiap orang memiliki perasaan yang berbeda-beda, dan penting untuk saling menghargai.

Menjadi dewasa berarti berani mengambil keputusan sendiri dan bertanggung jawab atas konsekuensinya. Dulu, aku selalu bergantung pada orang lain untuk membuat keputusan. Sekarang, aku lebih mandiri dan berani menghadapi tantangan. Aku menyadari bahwa hidup ini penuh dengan ketidakpastian, dan kita harus siap menghadapi segala kemungkinan.

Dewasa juga berarti memiliki empati terhadap orang lain. Dulu, aku lebih mementingkan diri sendiri. Sekarang, aku berusaha untuk lebih peduli terhadap orang-orang di sekitarku. Aku belajar bahwa kebahagiaan sejati bukan hanya tentang diri sendiri, tetapi juga tentang berbagi dengan orang lain.

Aku masih terus belajar dan tumbuh setiap hari. Menjadi dewasa adalah sebuah proses yang tidak pernah berakhir. Aku tidak tahu pasti kapan aku akan benar-benar dewasa, tapi aku yakin bahwa setiap langkah kecil yang kuambil akan membawaku lebih dekat pada tujuan itu.

Kamis, 26 Desember 2024 

Aku, Kamu, Kita : Simfoni kehidupanWhere stories live. Discover now