Strict Parent

2 0 0
                                    

Aku sering merasa hidup dalam sebuah kotak kaca. Setiap langkahku, setiap kata yang kuucapkan, selalu berada di bawah pengawasan ketat. Orang tuaku, dengan segala kasih sayang yang mereka miliki, telah membesarkan aku dengan aturan yang sangat tegas. Setiap hari adalah rutinitas yang tak terbantahkan: bangun pagi, belajar, dan jangan sekali-kali melanggar aturan.

Sebagai anak, aku tentu saja menginginkan kebebasan. Aku ingin mencoba hal-hal baru, berinteraksi dengan teman-teman tanpa batas waktu, dan mengeksplorasi dunia di luar rumah. Namun, setiap kali aku mencoba melangkah keluar dari zona nyaman yang telah mereka ciptakan, selalu ada suara peringatan yang menghentikan langkahku.

Aku memahami bahwa orang tuaku hanya ingin yang terbaik untukku. Mereka ingin aku tumbuh menjadi pribadi yang sukses dan bertanggung jawab. Namun, terkadang aku merasa terkekang oleh aturan-aturan yang begitu banyak. Aku merasa seperti burung yang dikurung dalam sangkar emas, bebas secara fisik namun terpenjara secara emosional.

Aku sering bertanya-tanya, apakah pola asuh yang ketat ini adalah hal yang baik untukku? Apakah aku akan menjadi pribadi yang lebih kuat dan mandiri karena semua pembatasan ini? Atau justru, aku akan tumbuh menjadi pribadi yang penakut dan tidak percaya diri?

Mungkin, suatu saat nanti aku akan menemukan jawaban atas semua pertanyaan ini. Namun, untuk saat ini, aku hanya bisa berharap agar orang tuaku dapat memahami bahwa anak-anak juga membutuhkan ruang untuk tumbuh dan berkembang. Aku ingin mereka percaya bahwa aku mampu membuat keputusan yang tepat, bahkan tanpa harus selalu berada di bawah pengawasan mereka.

Bagi ku, strict parent adalah sosok orang tua yang sangat memperhatikan setiap detail kehidupan anak-anaknya. Mereka memiliki standar yang sangat tinggi dan selalu mengharapkan yang terbaik dari kita. Meskipun kasih sayang mereka tidak diragukan, namun cara mereka mengekspresikan kasih sayang tersebut seringkali membuat kita merasa tertekan dan terbatas.

Aku, Kamu, Kita : Simfoni kehidupanWhere stories live. Discover now