BAB 37: Rahasia Besar

11 1 0
                                    


"Lagi dan lagi! Sampai kapan aku harus merasakan sakit ini, Tuhan! Apa yang sebenarnya kau rencanakan dalam hidupku? Kenapa semua ini harus terjadi? Apakah aku tidak bisa bahagia sebentar saja? Hatiku sangat lelah, Tuhan"

- Kavaya Priciliani

----------

Di dalam mobil Kavaya duduk diam, matanya menerawang jauh menembus jendela. Di sampingnya, Nana juga duduk tanpa suara. Udara terasa berat, dan Kavaya masih tenggelam dalam pikirannya, seolah terjebak dalam kenyataan yang begitu pahit dan sulit diterima.

Tidak lama, Kavaya menghela napas panjang dan menunduk, membuka tas kecilnya. Tangan kecilnya menyentuh sebuah amplop berwarna krem yang lembut, tapi keberadaannya terasa seperti bebatuan berat di tangannya. Amplop itu diberikan oleh Mama Gavin di hari pemakaman. Dia masih ingat bagaimana Mama Gavin menatapnya dengan mata yang lembut, tapi penuh luka.

"Vaya," suara Mama Gavin bergetar, tetapi ada kekuatan yang tersimpan di dalamnya. "Ini ada peninggalan dari Gavin. Ini sepertinya surat. Dia menulisnya buat kamu, katanya mau kasih ini di hari pernikahan kalian nanti." 

Mama Gavin mengusap air mata yang jatuh perlahan, lalu tersenyum kecil meski senyum itu terasa penuh kepedihan. "Sekarang, Gavin nggak bisa memberikan ini langsung ke kamu... tapi sebagai mamanya, Tante akan lakukan ini untuknya. Terima ini dan baca ya, sayang. Terima kasih.. sudah hadir di hidup Gavin. Terima kasih.. sudah mencintai dia, Vaya."

Kavaya mengangguk kecil, merasakan hangat dan dinginnya air mata yang mulai menggenang di sudut matanya. "Gavin pasti bahagia di atas sana kalau kamu bahagia," ucap Mama Gavin lagi, sebelum dia menyerahkan amplop itu ke Kavaya. 

Kavaya menggenggam amplop itu kuat-kuat, dia berjanji pada dirinya sendiri untuk tetap tegar, meskipun rasa sakit terus bergemuruh di dadanya. 

Sekarang, di dalam mobil, amplop itu ada di tangannya. Dengan tangan yang gemetar, dia membuka amplop itu perlahan, menarik keluar secarik kertas yang di dalamnya tertulis dengan tinta biru yang dia kenal begitu baik. Tulisan tangan Gavin yang indah. Kavaya merasakan tulisan ini terasa hidup meski pemiliknya telah pergi.

My love, Vaya

Saat kamu membaca surat ini, mungkin aku sudah ada di samping kamu.. menjadi suamimu..  atau setidaknya, itulah yang selalu aku harapkan. Vaya, My Love. Aku ingin selalu berada di sisimu, menggenggam tanganmu, menatap matamu, dan mengatakan apa yang mungkin tak pernah cukup kusampaikan dengan kata-kata bahwa aku sangat mencintaimu. Aku mencintaimu lebih dari apa pun di dunia ini.

Aku ingat pertama kali aku melihat kamu, Vaya. Ada sesuatu dalam dirimu yang langsung membuat aku tahu, kalau kamu akan jadi bagian dari hidupku selamanya. Vaya kecil yang ceroboh dan lugu bertumbuh menjadi Vaya yang besar. Vaya yang dewasa dan juga.. cantik. Kamu tahu? Saat kamu hadir di hidupku, kamu sudah mengubah semua duniaku. Kamu mengubahnya dengan cara yang nggak pernah aku duga sebelumnya. Kehadiranmu seperti cahaya yang mengusir semua gelap dalam hidupku, mengisinya dengan tawa, harapan, dan juga cinta. Aku pernah ingin menyerah akan hidupku, Vaya.

Kamu adalah alasan kenapa aku bangkit lagi dari masa-masa yang paling sulit dalam hidupku, Vaya. Dulu, saat aku jauh darimu, jauh dari negara tempat aku dilahirkan, aku merasa hilang. Aku masih ingat betapa kesepiannya aku di negeri asing itu, dan betapa dinginnya dunia saat aku menjalani hari-hariku. Aku harus menguatkan diri setiap hari, tapi sejujurnya, aku hanya merasa hampa.

Apa kamu juga ingat, aku pernah bilang kalau aku pergi ke luar karena melakukan transplatasi jantung? Kamu tahu, saat itu hidupku berubah drastis. Aku tahu aku harus lebih berhati-hati, tapi aku tak pernah menyangka rasanya akan seberat itu. Aku ingat betul mereka, orang-orang yang mengelilingiku, teman-teman sebayaku, mereka melihatku berbeda. Mereka membully-ku, Vaya, seakan mereka tak mengerti, atau mungkin tak peduli. Dan aku, aku hanya tidak tahu bagaimana harus menghadapi itu semua.

LOVE YOU, VAYA!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang