~~~~~~~~~~~~~~~~~
HAPPY READING
~~~~~~~~~~~~~~~~~
Istana terlihat sudah dihias sedemikian rupa mewahnya. Kemewahan menyambut para bangsawan dengan indah.
Malam ini, malam dimana perayaan kepulangan Pangeran Melvin yang membawa kemenangan bagi kerajaan Ligeon.
Luisa turun dari atas kereta kudanya dibantu oleh Louis, sang kakak. "Berhati-hatilah jangan sampai gaunmu terinjak," ucap Louis dengan suara menyebalkan.
Louis Oseano Helgen J Mercedes, Putra tertua dari pasangan Mercedes. Louis memiliki sikap yang menyebalkan menurut Laurent. Pria itu memiliki surai rambut bewarna hitam, mengikuti gen dari Helious. Sedangkan warna matanya coklat tua, yang berasal dari Genne.
Walaupun menyebalkan Laurent akui, Louis cukup baik dan protektif padanya.
"Jangan sampai salah jalan Luisa, jika kau jatuh akan sangat menyusahkan bagiku," tentunya lain dimulut dan lain di tindakan. Kalaupun ia jatuh, Luisa tau Louis tidak akan membiarkannya.
"Kau ini cerewet sekali," ucap Luisa kesal.
Keduanya mengikuti langkah Helious dan Genne yang sudah berada beberapa langkah didepan mereka.
"PEDANA MENTRI HELIOUS DAN NYONYA GENNE, DARI KEDIAMAN MERCEDES MEMASUKI RUANGAN!" Helious dan Genne berjalan memasuki istana dengan tangan yang bergandengan.
Louis berbisik pada kasim yang baru saja mengumandangkan nama ayah dan ibunya. "LORD LOUIS DAN LADY LUISA, DARI KEDIAMAN MERCEDES MEMASUKI RUANGAN!"
Louis menarik lembut tangan Luisa memasuki ruangan.Luisa memperhatikan sekeliling, pesta ini cukup indah. Luisa menghela nafas setelahnya. Louis yang mendengar adiknya menghela nafas pun menatap adiknya.
"Ada apa denganmu? Apa kau lelah?" tanyanya dengan senyum mengejek.
"Ada apa dengan senyummu itu?" bukannya menjawab, Luisa malah bertanya balik tentang senyum menyebalkan milik kakaknya itu.
"Hei ayolah, kita baru saja tiba Luisa, tidak mungkin kau sudah lelah," ucap Louis lalu menatap sekeliling.
"Aku tidak lelah, hanya saja aku terlalu malas. Lebih baik aku berada dikediaman saja," melihat Pesta yang mewah ini, Luisa yakin akan sangat melelahkan nantinya.
"Kau benar,"
"Ingat Luisa jika lelah, katakan padaku langsung. Aku akan membawamu kembali jika kau lelah," ucap Louis penuh perhatian. Luisa memutar bola matanya malas.
"Seperti bukan kakakku," pasalnya, selama hidup menjadi Luisa, Laurent jarang sekali mendengar pria disampingnya mengkhawatirkannya.
Jikapun khawatir, Louis biasanya menggunakan tindakan secara langsung. Jarang sekali menggunakan kata-kata.
"Kau lihatlah Luisa, disini ramai. Aku akan sulit mencarimu jika kau lelah, jadi jangan terlalu jauh dariku, ayah maupun ibu," seakan tidak mempedulikan ucapan adiknya, Louis memilih meminta adiknya untuk selalu disekitarnya.
Helious dan Genne terlihat saling bercengkrama dengan beberapa bangsawan yang mereka temui. Senyum dan kalimat-kalimat sekedar formalitas merela lempari satu sama lain.
KAMU SEDANG MEMBACA
𝐈'𝐦 𝐍𝐎𝐓 𝙻𝙰𝚄𝚁𝙴𝙽𝚃
Fantasy𝐈'𝐦 𝐍𝐎𝐓 𝙻𝙰𝚄𝚁𝙴𝙽𝚃> Kembali kedunia tidak ada dalam pikiran Laurent. Tidak sama sekali. Namun mengapa bisa ia kembali setelah menolak kesempatan yang diberikan? Laurent, memasuki tubuh seorang putri Pedana mentri. Gadis yang memiliki nasip...