9. Berteman dengan Kaluna?

94 18 0
                                    

~~~~~~~~~~~~~~~~~~

HAPPY READING

~~~~~~~~~~~~~~~~~~

"Kau ini selalu mencari masalah saja!" Kaula berucap dengan kesal. Bagaimana tidak? Kakak pertamanya sedang diganggu oleh seekor ulat bulu!

Julie menatap Kaula kesal, "Aku tidak mencari masalah, aku hanya mencari Pangeran mahkota, itu saja." Julie berucap dengan nada tenang.

Kaula mengepalkan tangannya, sungguh ia sangat kesal dengan Lady sialan ini! Ingin rasanya Kaula mencabik-cabik, mencakar, dan membunuh Lady Julie.

"Lady, tolong perhatikan sikap anda," ucap Pangeran Mahkota menengahi keduanya. Javenius Mario Scoot Daiven Avastan, Pangeran mahkota kerajaan Ligeon.

Pangeran Jave tau jika adik kembarnya ini mudah tersulut oleh emosi, apa lagi lawan adiknya adalah Lady Julie. Julie dan Kaula bagaikan air dan api.

"Aku masih memperhatikan sikapku Yang mulia, aku menjaga jarak denganmu walaupun hanya dua jengkal, aku juga tidak menyentuhmu, sikap apa lagi yang harus ku jaga?"

"Kau! benar-benar tidak tau malu!" Kaula berucap kesal. Bagaimana bisa Julie mengatakan hal tersebut dengan entengnya?!

Julie mengangkat alisnya, apakah ia salah?

Jave menghela nafasnya, menatap Kaula lembut lalu mengeluarkan suara, "Kembalilah Kaula, Kaluna menunggumu bukan?" Kaula mengepalkan tangannya.

"Baiklah kakak, aku pergi. Tapi kau! Lihat saja aku akan membalasmu ulat bulu!" Kaula tidak peduli dengan etikanya. Ia sudah terlampau kesal pada Julie.

Kaula melangkahkan kakinya pergi dari sana dengan langkah lebar. Melihat kepergian adiknya membuat Pangeran Jave menatap Lady Julie.

"Saya harap anda memperhatikan sikap anda dengan benar. Sikap anda membuat saya tidak nyaman, Lady." setelah mengatakan kalimat tersebut, Pangeran Jave langsung pergi dari sana.

Pangeran Javenius memang tidak pernah mengucapkan kata-kata maupun kalimat kasar pada siapapun. Namun ucapannya barusan benar-benar memberitahu jika ia marah dan terusik.

Julie menatap kepergian Pangeran Javenius, pria yang ia sukai dari dulu. Julie mengepalkan tangannya kesal, apalagi saat tatapan matanya itu melihat kearah satu titik. Dimana ia melihat seseorang yang akan menjadi penghalangnya. Tangannya semakin mengepal dengan tatapan tidak bersahabat.

Julie pergi dari sana.

Sedangkan disini lain, Kaula terlihat berdecak sebal sembari menggumamkan berbagai kata-kata makian untuk Lady Julie itu.

Kaluna yang melihatnya dari jauh pun langsung mendekat, "Ada apa denganmu?"

"Ulat bulu pirang itu membuatku kesal saja!" ucap Kaula dengan nada kesal yang teramat.

Kaluna menghela nafas, Kaula menatap Kaluna yang terlihat diam. "Kenapa kau tidak membantuku tadi? Padahal aku ingin sekali menjambak rambutnya sampai terlepas, asal kau tau saja,"

"Aku sudah melihatmu dari jauh, tapi aku ingat pesan ayah untuk tidak mengacaukan pesta ini. Dan asal kau tau saja ya, ayah sudah memantau mu sedari tadi," Kaula sontak menatap kearah Raja Ligeon.

𝐈'𝐦 𝐍𝐎𝐓 𝙻𝙰𝚄𝚁𝙴𝙽𝚃Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang