Tirta Faustine, Pemuda 22 tahun yang hidup didesa terpencil bernama Desa Murai Putih. Desa yang adil dan makmur.
Bahkan sering ada kunjungan anak - anak KKN datang kesini untuk menjadikan desa ini sebagai Objek KKN mereka.
Kepala desa disini juga sangat ramai tapi ada sesuatu hal yang membuat Titra Curiga dan heran pada Pak Kepala desa itu.
Andre Prayuda, Kepala desa termuda berumur 30 tahun didesa ini, kenapa termuda? Karena selama ini biasanya yang menjadi Kepala desa adalah pria diatas 40 Tahun.
"Hmm... Aku mau nanya Pak Andre terkait pengaliran air di sawah milik bapak" gumam Tirta.
Ia pun berniat ingin mengadukan keluhan terkait Aliran air irigasi di area persawahan milik Bapaknya Tirta.
"Lohh Mas Tirta mas kemana?"
Tirta menoleh ke belakang, ternyata itu adalah Arina, Anak Perempuan pak Andre.
"Ohh ini mbak, mau nyari Pak Andre, kira² Bapak nya mbak Rina ada dirumah?" Tanya Tirta.
"Ohh ada mas, kebetulan Ada Bapak sama Ibuk dirumah, ini Mbak mau nyarik dek Gilang dulu."
"Ohh oke oke mbak, kalo gitu Mas mau izin kerumahmu yaa Mbak, mau nyari Pak Andre."
"Ohh iyaa Mas, silahkan, saya permisi juga".
"Okee Mbak, titip salam sama Gilang ya mbak" seru Tirta.
Arina mengangguk sambil mengacungkan Jempolnya lalu pergi mencari Gilang. Ngomong² Gilang adalah anak Cowok Pak Andre.
Lalu Titra mulai berjalan dan menuju Rumah Pak Kades Andre, istrinya bernama Bu Okin, orangnya ramah dan baik hati.
.
Setelah sampai dihalaman depan rumah Pak Andre, terlihat disana ada Pak Andre yang sibuk menyiram Tanaman Bonsai nya.
Tapp...
Tapp...
Tapp...
Tapp...
"Permisi Pak Andre..."
Pak Andre menoleh..
"Lohh kamu ternyata Tirta, Kenapa nak?" ."Mau bicara Soalnya Aliran air atau irigasi di sawah bapak saya Pak Andre, apakah ada kelanjutan?" Ujar Tirta.
Pak Andre tersenyum kecil lalu mematikan keran air selangnya.
"Masalah itu, kita bisa bicarakan di sawah bapak mu ya Tirta, sambilan saya melihat - lihat keadaan sawah Bapakmu". Jawab Pak Andre.
"Ohh begitu, iya pak, kalo gitu mari kita kesana". Ajak Tirta.
Pak Andre mengangguk lalu mereka berdua pun berjalan menuju sawah Pak Danang tanpa Tirta sadari Pak Andre tersenyum miring.
. . . .
"Wahh sudah lama saya tidak kesini yaa Tirta, semakin luas saja sawah Bapakmu". Ujar Pak Andre.
"Haha... Iyaa nih pak mumpung ada rejeki kan ya udah Dijalanin aja yang penting bersyukur kuncinya" jawab Tirta.
Pak Andre tersenyum tipis. Penampilan Pak Andre hanya memakai Singlet Putih dengan celana pendeknya. Badan kekar serta perkasa serta urat - urat yang menonjol ditangannya.
Tinggi Pak Andre hanya 195 Cm, sedangkan Tirta hanya 162 Cm. Perbedaan yang cukup jauh karena Tirta sebatas Bahu nya Pak Andre
"Duduk disana aja yuk, biar nyaman ngobrolnya". Ajak Pak Andre dengan siasat jahatnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
BxB Oneshoot 🔞⚠️
Teen Fiction{Complete} ✓ 🔞⚠️ Mengandung Genre Gay / Homo...!!! Yang Homophobic Bisa Menjauh yaww... Syuhh... Syuhh .. 🤾🤾 Berisi Kumpulan Cerita - Cerita BxB Singkat yang Author Buat Sendiri dengan hasil pikiran Author sendiri dan juga Terinspirasi dari Ceri...