Assalamualaikum renicaaa, selamat datang di cerita yang banyak kurangnya ini. Semoga menghibur kaliannn, jangan lupa vote dan komen sebanyak-banyaknya.
DAN JANGAN LUPA BERSHOLAWAT
Allahumma sholli ala sayyidina Muhammad wa ala ali sayyidina Muhammad𓇼 ⋆.˚ 𓆉 𓆝 𓆡⋆.˚ 𓇼
Flashback on
Di sisi lain, Gus Arkan yang secara kebetulan melihat Anna diseret dengan paksa ke arah gudang, segera merasa ada yang sangat tidak beres. Hati Gus Arkan berdegup kencang, rasa cemas dan ketakutan menyelimuti dirinya. Tanpa berpikir panjang, ia berlari sekuat tenaga, menembus kegelapan malam yang semakin pekat. Pikirannya hanya satu: menyelamatkan Anna.
Dengan napas yang terengah-engah, Gus Arkan sampai di depan pintu rumah Gus Raja. Tanpa ragu, ia menggedor pintu dengan keras, berusaha menarik perhatian. Setiap ketukan di pintu itu seakan mewakili kecemasannya yang semakin membesar, berharap Gus Raja ada di dalam dan bisa membantunya.
"Bangun, Gus Raja! Anna... dia... dia diseret ke gudang!" teriak Gus Arkan dengan suara penuh kecemasan, tubuhnya gemetar karena ketegangan.
Suasana hening di dalam rumah Gus Raja berubah menjadi ricuh. Gus Raja yang terkejut dan bingung mendengar teriakan Gus Arkan, segera berlari membuka pintu. Matanya yang penuh kebingungan langsung berubah menjadi serius saat mendengar apa yang terjadi. Tanpa banyak kata, Gus Raja segera menyiapkan diri untuk bergegas, menyiapkan langkah untuk pergi ke tempat yang paling berbahaya di pesantren.
Malam itu, ketegangan semakin meningkat. Gus Arkan dan Gus Raja tidak bisa membuang waktu lagi. Mereka harus segera bertindak sebelum terlambat, sementara Anna berada dalam bahaya yang semakin mendalam.
Sambil berlari kencang menuju gudang, Gus Arkan merogoh saku celananya dan dengan cepat mengeluarkan ponsel. Jantungnya berdegup cepat, pikirannya berputar, dan ia tahu ia tak bisa jika hanya berdua menghadapinya. Anna dalam bahaya, dan mereka butuh bantuan secepatnya.
Dengan tangan gemetar, Gus Arkan membuka aplikasi pesan dan mengetuk grup yang berisi orang-orang yang ia percayai: Abi Yusuf, Umma Humai, Gus Rayan, Ustadz Airil, dan Ning Ratu. Tanpa membuang waktu, Gus Arkan menulis pesan singkat yang penuh kecemasan:
"Anna diseret ke gudang! Cepat! Arkan dan Raja butuh bantuan, pelaku itu membawanya ke belakang pesantren!"
Pesan itu langsung terkirim ke grup, dan Gus Arkan menunggu dengan cemas, terus berlari. Meskipun kakinya terasa semakin lelah, pikirannya tetap fokus pada satu tujuan: menyelamatkan Anna.
Beberapa detik kemudian, ponsel Gus Arkan berbunyi, menandakan ada pesan masuk. Itu dari Abi Yusuf.
"Jangan khawatir, Arkan, Raja. Kami sedang dalam perjalanan. Kami akan segera sampai. Jaga jarak dan tetap tenang," balas Abi Yusuf dengan tegas.
Ustadz Airil juga membalas cepat. "Kami akan membawa bantuan. Jangan lakukan apa-apa tanpa kami. Bertenang, Gus."
Meski ada rasa lega karena bantuan akan datang, Gus Arkan dan Gus Raja tahu waktu sangat berharga. Setiap detik terasa seperti keabadian. Anna, yang terikat dan terluka, semakin dekat dengan bahaya yang tak terbayangkan. Gus Raja dan Gus Arkan mempercepat langkahnya, berusaha sampai ke gudang sebelum terlambat.
Di belakangnya, suara langkah-langkah dari orang-orang yang akan segera datang untuk membantu membuatnya merasa sedikit lebih tenang, meski ketegangan masih terasa di udara.
YOU ARE READING
RAJA FIRDAUS (ON GOING)
RomanceAssalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh, masyaallah tabarakallah, Allahumma Shalli 'alaa sayyidina muhammad wa 'alaa aali sayyidina muhammad. Di tabrak lalu dinikahi? Siapakah dia. Muhammad Raja Firdaus Al-malik laki-laki pemberani yang datang se...