Assalamualaikum renicaaa, selamat datang di cerita yang banyak kurangnya ini. Semoga menghibur kaliannn, jangan lupa vote dan komen sebanyak-banyaknya.
DAN JANGAN LUPA BERSHOLAWAT
Allahumma sholli ala sayyidina Muhammad wa ala ali sayyidina Muhammad𓇼 ⋆.˚ 𓆉 𓆝 𓆡⋆.˚ 𓇼
Ketika Anna pertama kali melangkah masuk ke rumah yang dibangun oleh Gus Raja di sebelah ndalem, ia merasakan perpaduan antara kekaguman dan kehangatan yang langsung menyelimuti. Rumah itu masih beraroma segar, seperti bau cat baru yang bercampur dengan kayu jati yang dipilih dengan hati-hati oleh Gus Raja sendiri. Desain rumahnya modern, namun tetap mempertahankan unsur tradisional yang terasa harmonis dengan lingkungan sekitarnya.
Langit-langit yang tinggi memberi kesan lapang, sementara cahaya alami mengalir dari jendela-jendela besar yang dirancang untuk menangkap keindahan halaman dan ndalem di sebelahnya. Lantai terbuat dari marmer halus yang memantulkan sinar matahari, memberikan efek gemerlap lembut. Di satu sudut, ada sentuhan tradisional berupa ukiran kayu khas Jawa yang menghiasi pintu dan bingkai jendela, menambah karakter pada rumah yang tampak megah namun tetap sederhana ini.
Anna berdiri di tengah ruang tamu, matanya memindai dengan penuh rasa ingin tahu. Dinding-dinding putih bersih, tata ruang yang terbuka, dan beberapa perabot minimalis membuat rumah itu terasa segar dan nyaman. Meskipun baru pertama kali menginjakkan kaki di sana, Anna merasa seolah-olah rumah itu sudah siap menyambutnya dengan tangan terbuka. Ada perasaan bahwa tempat ini akan menjadi bagian penting dari hidupnya, tempat di mana ia dan Gus Raja akan menuliskan banyak kenangan baru.
Di luar, ia bisa mendengar suara angin yang lembut menyapu pepohonan di ndalem, seakan ikut berbisik bahwa di rumah baru ini, ia bisa menemukan kedamaian yang selama ini ia cari.
"Bagaimana, apakah ada yang kurang, Bahiyyi?" tanya Gus Raja sembari memeluk Anna dari belakang.
"Tidak, sangat indah,"
"Alhamdulillah kalau Bahiyyi suka,"
"Sangat suka mas,"
"Mau lihat kamarnya?"
"Mau mas, diatas ya?"
"Iya, kenapa? Mau pindah di bawah?"
"Tidak mas, Bahiyyi hanya bertanya,"
"Coba ulangi,"
"Tidak mas,"
"Bukan, bukan yang itu. Setelah kalimat itu,"
"Hanya bertanya?"
"Bukan sayang,"
"Apa mas?"
"Tidak, ayo kita ke atas,"
"Ayo mas,"
Ketika Anna dan Gus Raja pertama kali melangkah masuk ke dalam kamar, suasana terasa hangat dan tenang. Kamar itu luas dengan dinding berwarna lembut, diterangi oleh cahaya redup dari lampu-lampu kecil di sudut ruangan. Udara di dalamnya beraroma kayu jati dan bunga melati, menambah kesan menenangkan.
Anna berdiri di dekat pintu, matanya berkeliling menelusuri detail kamar. Di satu sisi, ada jendela besar dengan tirai tipis yang membiarkan sedikit cahaya bulan dan matahari masuk, menciptakan bayangan lembut di lantai kayu. Di tengah kamar, tempat tidur besar dengan sprei putih bersih tampak mengundang, dihiasi bantal-bantal yang tersusun rapi. Tirai-tipis bergoyang perlahan, seiring angin malam yang masuk dari jendela.
Gus Raja berjalan perlahan mendekati tempat tidur, tangannya menggenggam tangan Anna, seakan ingin menunjukkan bahwa tempat ini adalah ruang mereka. "Akhirnya mas bisa bawa Bahiyyi kesini," ucapnya pelan dengan senyuman kecil, sambil menatap Anna yang masih terpesona oleh suasana kamar. Anna tersenyum, merasakan kehangatan yang dipancarkan dari ruangan ini dan dari kebersamaan mereka. Kamar ini, bagi mereka berdua, bukan sekadar tempat istirahat-ini adalah ruang baru di mana kisah mereka akan berkembang.
YOU ARE READING
RAJA FIRDAUS (ON GOING)
RomanceAssalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh, masyaallah tabarakallah, Allahumma Shalli 'alaa sayyidina muhammad wa 'alaa aali sayyidina muhammad. Di tabrak lalu dinikahi? Siapakah dia. Muhammad Raja Firdaus Al-malik laki-laki pemberani yang datang se...