Assalamualaikum renicaaa, selamat datang di cerita yang banyak kurangnya ini. Semoga menghibur kaliannn, jangan lupa vote dan komen sebanyak-banyaknya.
DAN JANGAN LUPA BERSHOLAWAT
Allahumma sholli ala sayyidina Muhammad wa ala ali sayyidina Muhammad𓇼 ⋆.˚ 𓆉 𓆝 𓆡⋆.˚ 𓇼
Suasana pagi yang indah di dalam ruangan rumah sakit terasa tenang dan penuh harapan. Sinar matahari pagi yang hangat masuk melalui jendela, menciptakan bayangan lembut di dinding dan memberikan nuansa damai. Udara terasa segar setelah malam yang panjang, dengan suara pelan dari alat-alat medis yang bekerja, sesekali terdengar langkah kaki perawat yang lembut saat mereka memulai hari mereka.
Di luar jendela, mungkin terlihat pepohonan atau taman kecil, hijau dan tenang, menawarkan sedikit kedamaian bagi pasien yang berbaring di tempat tidur. Beberapa pasien masih tertidur dengan tenang, sementara yang lain perlahan terbangun, menikmati keheningan pagi sebelum aktivitas hari dimulai. Ada perasaan optimisme yang tumbuh seiring dengan datangnya sinar matahari, seolah-olah setiap sinar membawa janji pemulihan dan hari yang lebih baik.
Setelah salat subuh Gus Raja dan Anna saling diam hingga akhirnya dokter datang untuk memeriksa Anna.
Tok! Tok! Tok!
"Assalamualaikum Gus," ujar dokter yang berjaga pagi ini.
"Waalaikumsalam," jawab Gus Raja.
"Selamat pagi nona Anna, kita periksa dulu ya. Apakah nona Anna ingin pulang?" tanya dokter kepala Anna.
"Sangat ingin," jawab Anna.
"Semuanya bagus, nona Anna boleh pulang pagi ini ya," ujar dokter sembari mengalungkan Stetoskop di lehernya.
"Alhamdulillah," sahut Anna dan Gus Raja bersamaan.
"Saya permisi dulu, assalamualaikum," ucap dokter sembari keluar kamar Anna.
"Waalaikumsalam," jawab Anna dan Gus Raja.
"Astaghfirullah, Anna baru sadar," ujar Anna tiba-tiba.
"Kenapa Bahiyyi, ada yang sakit?" tanya Gus Raja.
"Gus ngapain disini? Anna baru sadar, dari semalam kita berdua doang, Gus?" jawab Anna dengan pertanyaan.
"Iya," balas Gus Raja singkat dengan bibir yang menahan senyum.
"Gus, kalau di hukum Abi gimana? Apa lagi sekarang ada Abi Faqih," ujar Anna.
"Tidak akan Bahiyyi, percaya sama saya," jawab Gus Raja.
Tok! Tok! Tok!
"Selamat pagi nona Anna, saya izin mengantar sarapan pagi ini. Selamat menikmati," ujar suster yang datang dengan membawa nampan berisi sarapan.
"Selamat pagi sus, terima kasih sus," jawab Anna dengan tersenyum.
"Sama-sama nona Anna, kalian pasangan yang serasi," ujar suster sembari melangkah keluar.
Ceklek! Pintu kamar Anna kembali di tutup.
"Gus keluar sana, ga baik Gus," ujar Anna yang teringat masih di kamar bersama Gus Raja.
"Yang menolong Bahiyyi di lapangan siapa?" tanya Gus Raja.
"Gus Raja," jawab Anna.
"Yang bawa Bahiyyi kesini siapa?" tanya Gus Raja lagi.
"Gus Raja," jawab Anna lagi.
"Apa salahnya saya berada di sini?" lagi dan lagi Gus Raja bertanya.
"Salah Gus, Gus keluar, Gus. Gus pilih keluar atau nikahi Anna?" tanya Anna yang mulai memberanikan diri menatap Gus Raja.
YOU ARE READING
RAJA FIRDAUS (ON GOING)
Roman d'amourAssalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh, masyaallah tabarakallah, Allahumma Shalli 'alaa sayyidina muhammad wa 'alaa aali sayyidina muhammad. Di tabrak lalu dinikahi? Siapakah dia. Muhammad Raja Firdaus Al-malik laki-laki pemberani yang datang se...