Assalamualaikum renicaaa, selamat datang di cerita yang banyak kurangnya ini. Semoga menghibur kaliannn, jangan lupa vote dan komen sebanyak-banyaknya.
DAN JANGAN LUPA BERSHOLAWAT
Allahumma sholli ala sayyidina Muhammad wa ala ali sayyidina Muhammad𓇼 ⋆.˚ 𓆉 𓆝 𓆡⋆.˚ 𓇼
Suasana pagi hari menjelang kembali ke pesantren terasa penuh haru dan semangat. Udara pagi yang sejuk menyapu lembut, disertai cahaya matahari yang mulai muncul perlahan di ufuk timur. Kicauan burung terdengar bersahutan, seakan menyambut hari baru. Di rumah, ada kehangatan yang berbeda—kebersamaan dengan keluarga di saat-saat terakhir sebelum berangkat, dipenuhi senyum dan doa-doa yang tulus.
Perlengkapan telah disiapkan, tas sudah terisi penuh dengan novel dan kebutuhan sehari-hari di pesantren. Wajah-wajah terlihat antusias meski ada sedikit perasaan haru meninggalkan rumah untuk sementara waktu. Bunda dan ayah memberi nasihat terakhir sambil melepas Anna kembali ke pesantren bersama suaminya dengan penuh kepercayaan. Semua terasa seperti babak baru yang segera dimulai, dengan harapan bahwa hari-hari di pesantren akan dipenuhi dengan ilmu dan kebaikan.
"Anna berangkat dulu ya, ayah, bunda," ujar Anna yang masih di dalam pelukan ayah Rizqi.
"Izin berangkat tapi tidak lepas-lepas pelukannya," ledek ayah Rizqi.
"Bunda jangan nakalin ayah ya," ujar Anna.
"Raja lihat Anna, ayahnya padahal suami bunda," adu bunda Kinza kepada Gus Raja.
"Hahaha, sini Bahiyyi," panggil Gus Raja.
"Sudah sana, baik-baik sama suami. Jangan melawan suami," ujar ayah Rizqi sembari melepaskan pelukannya.
"Ayah juga ya, baik-baik disini. Assalamualaikum," ucap Anna sembari mencium tangan kedua orang tuanya dan masuk kedalam mobil.
"Raja pamit dulu, ayah, bunda. Bahiyyi, Raja bawa dulu ya, ayah, bunda. Assalamualaikum," ujar Gus Raja sembari menyusul Anna yang sudah berada di dalam mobil.
"Waalaikumsalam, hati-hati dijalan," jawab ayah Rizqi dan bunda Kinza.
"Waalaikumsalam," jawab bunda Kinza.
Tin!
"Hati-hati nak," ujar bunda Kinza yang melihat mobil Gus Raja perlahan menghilang.
"Kemarin kita yang mengantar Anna, sekarang Anna di jemput suaminya," sambung bunda Kinza yang sudah berada di dalam pelukan ayah Rizqi.
"Iya ya bund, Anna sudah besar, sudah punya suami,"
"Cepat sekali ya, yah,"
"Alhamdulillah Anna dapat pasangan yang tepat,"
"Alhamdulillah,"
Di pesantren ndalem kedatangan tamu jauh dari Jogja. Tamu tersebut merupakan Abang dari umma Humai, yaitu Muhammad Qabil Aiman Al-Hussein dan sang istri yang bernama Amira Putri Salma. Amira Putri Salma merupakan sahabat dekat umma Humai. (Baca cerita Aiman yang berjudul pesona Gus Aiman)
"Perjalanan yang sangat lelah," ujar Gus Aiman sembari mengambil minum yang sudah di sediakan umma Humai.
"Lelah lah bang, orang jauh banget," jawab umma Humai.
"Humai, aku mau titip Arkan di pesantren. Aku udh ga kuat jaga dia di rumah, dia kesini aja aku paksa," ujar Ning Amira kepada umma Humai.
"Begini saja baru di titip, dari dulu kenapa tidak di titip, mba?" tanya umma Humai.
"Kamu lihat sendiri saja, sekarang kemana dia? Sudah kabur begitu saja," jawab Ning Amira yang sudah lelah dengan anak bungsunya.
"Ya sudah, biarkan dia di sini bersama Rayan," ujar Abi Yusuf.
YOU ARE READING
RAJA FIRDAUS (ON GOING)
RomanceAssalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh, masyaallah tabarakallah, Allahumma Shalli 'alaa sayyidina muhammad wa 'alaa aali sayyidina muhammad. Di tabrak lalu dinikahi? Siapakah dia. Muhammad Raja Firdaus Al-malik laki-laki pemberani yang datang se...