Awal Petualangan

1.3K 132 0
                                    

Sehun POV

Aku membuka mataku saat cahaya menembus kelopak mataku.

Aku mengerutkan kening heran, asing dengan tempat ini. Aku juga heran karena aku tidur begitu saja di lantai. Tapi disini serba putih... aku semakin heran.

"Annyeong!"

Suara itu membuatku tersentak. Aku bangkit terduduk untuk melihat siapa yang memanggilku.

"Aku-"

"Luhan hyung?!" Potongku cepat. Aku menatap wajah didepanku tanpa berkedip. Yeoja cantik dengan paras seperti seniorku di SMA yang sangat kuidolakan. Ya, Luhan hyung.

Dia membelalakkan matanya. "Luhan?! Namaku Moon Jae! Makanya dengar dulu kalau orang berbicara!" Yeoja yang bernama Moon Jae itu mem-pout-kan bibirnya, menggemaskan. Aku terkekeh pelan.

"Mian, kau mirip dengan seniorku di SMA." Aku menengok sekeliling. Aku tersadar sesuatu sekarang. Mobilku... mobilku tidak ada! Aku bisa kena marah eomma kalau hilang! Eomma bilang appa menabung selama dua tahun lebih untuk membelikanku mobil itu.

"Ma-mana mobilku?!" Tanyaku gusar pada yeoja didepanku.

Dia hanya tersenyum simpul, cantik sekali. "Kau sudah ingat?" Tanyanya.

Ingat? Ingat apaan sih?! Ah, yeoja ini membuatku bingung. Ingat apa? Bahkan kemari saja aku tidak tau. Aku tidak tau ini dimana. Semuanya putih. Apa ini studio? Kenapa tidak ada kamera?

"Aisssh!! Jangan membuatku bingung!" Seruku kesal. Yeoja ini hanya memancing emosiku.

"Tidak ingat? Bagaimana dengan kue itu?"

Tuh kan. Lagi-lagi yeoja ini bicara yang tidak kumengerti-eh tungu... apa dia bilang kue? Aku seperti mengingat sesuatu.

Aku berpikir sejenak.

Aku membelalakkan mataku.

Ya.

Sekarang aku ingat.

Flashback.

Jalan fly over sepi.. apa tidak kukebutkan saja, ya? Jongin bisa marah kalau aku telat.

Aku mempercepat laju mobilku. Namun aku agak merasa risih karena mobil di belakangku mengikuti kecepatan mobilku. Apa dia penguntit atau sejenis sasaeng fans? Ah, mustahil. Fansku kan hanya di SMA...

Ah, aku tidak peduli. Aku terus melajukan mobilku sebelum aku melihat seorang ahjussi dengan mobilnya yang terlihat bermasalah. Aku iba, tentu saja. Lupakan soal Jongin yang marah akan keterlambatanku. Lagipula jalanan ini sepi, siapa lagi yang akan menolong ahjussi itu selain aku?

Aku melambatkan laju spontan sambil mengeluarkan wajahku dari kaca mobil.

Aku berseru kepada ahjussi itu. Jaraknya masih 5 meter lagi.

"Ahjussi, ada a-"

"AWAS!!"

Ahjussi itu teriak kearahku sambil menlindungi kepalanya dan berlari menjauh.

"Hah?!"

Aku menghadap kebelakang, spontan.

Aku membelalakkan kepalaku. "AAAA!!"

BLAAAR!!!

Aku masih membelalakkan mataku. Aku tidak menyangka apa yang terjadi. Mobil yang sedari tadi dibelakangku itu menabrak mobilku karena kaget aku memelan mendadak.

Mobilku terseret maju namun tertahan mobil ahjussi itu yang tertahan tiang listrik.

Jalanan licin membuat mobil dibelakangku yang melaju cepat menjepit mobilku. Mobilku terjepit dan kacanya pecah.

Aku masih terpaku ditempat, tidak percaya apa yang terjadi. Luka di dadaku sampai tidak terasa.

Mobilku oleng dan keluar pagar pembatas fly over.

Mobilku jatuh dalam hitungan detik.

Aku sampai lupa bernafas. Hanya untuk menarik nafas terakhir kalinya saja tidak sempat.

Semua berlalu dengan cepat.

Detik berikutnya aku tidak sadarkan diri.

Flashback end.

Sehun POV end.

"I... itu..."

Sehun mengeluarkan keringat dingin, tidak percaya akan ingatannya. Dia membelalakkan matanya, bahkan dia lupa bernafas.

Yeoja didepannya tersenyum melihat keadaan Sehun yang bunuh diri di 'kematian'-nya.

"Bernafaslah, Sehun."

Sehun menaikkan alisnya. Setelah sadar dia bernafas dalam-dalam.

"Kau tau namaku?" Tanya Sehun.

Yeoja itu terkekeh lalu berlanjut dengan tertawa lepas.

"Hahahaha!!! Tentu saja aku tau!! Aku ini malaikat, tau!!"

Yeoja itu mengelap air matanya yang jatuh karena tertawa.

Sehun lagi-lagi melongo. Dia tidak percaya. Bahkan sedari tadi dia tidak menyadari yeoja didepannya ini memiliki sayap.

"Malaikat?! Apa... apa aku sudah ma-mati..?" tanya Sehun takut-takut.

Yeoja itu tersenyum simpul, menghentikan tawanya. "Menurutmu?'

Sehun menatap yeoja itu sekilas lalu menunduk. Dia masih terduduk. Pandanganya buram dan tidak ada cahaya dari matanya.

Dia mengangguk lemah. "Ne." Jawabnya pasrah, menerima keadaan. Dia mau menangis, tapi percuma. Dengan tangisannya dia takkan hidup lagi.

Aku takkan bertemu eomma dan appa lagi... aku bahkan belum menuruti appa untuk memanggilnya abeoji... aku bahkan belum meminta maaf kepada mereka semua. Bahkan aku belum mengucapkan selamat ulang tahun kepada Jongin.

"Hei." Suara Moon Jae menyadarkan Sehun dari lamunannya.

Sehun mau-tidak mau menatap malaikat cantik yang mirip seniornya di SMA didepannya itu.

"Ada apa?" Tanya Sehun parau. Moon Jae tau perasaan Sehun saat ini.

Moon Jae duduk di samping Sehun. Dia menekuk lutut dan memeluk lututnya itu. "Apa yang kau inginkan sekarang?"

"Maksudmu?" Sehun balik bertanya karena sulit mencerna perkataan malaikat didepannya.

"Jawab saja." Malaikat itu tersenyum manis.

Sehun menghela napas. Dia menatap sepatunya lekat-lekat. Dia ingin hidup lagi, tentu saja. Tapi mengingat peristiwa yang merenggut nyawanya, dia berubah pikiran.

"Aku hanya ingin tidak ada manusia yang bernasib sepertiku." Sehun tersenyum puas akan jawabannya.

Moon Jae tersenyum dan agak kaget saat Sehun akhirnya menjawab.

"Baiklah kalau begitu. Aku akan memberimu misi."

"Ha?" Tanya Sehun tidak mengerti.

"Kau bilang tidak ingin ada yang bernasib sama denganmu, kan?"

Sehun mengangguk.

"Kalau begitu kuberi kau satu kesempatan lagi. Di daerah pinggir kota Busan ada seorang yeoja yang putus asa. Dia ingin mengakhiri hidupnya dengan terjun dari fly over menggunakan mobil. Misimu, yakinkan dia untuk percaya hidup dan aku akan mengijinkanmu hidup sekali lagi. Waktumu 360 jam dan kalau kau gagal, aku akan membawamu pulang bersamaku."

Sehun meneguk paksa liurnya yang terasa berat. Hadiahnya memang menggiurkan, namun sanksinya... entahlah bagaimana Sehun membayangkannya.

"Mau tidak?" Tanya Moon Jae.

"Eh, i-ia." Akhirnya Sehun setuju.

360 jam... tunggulah aku!

***

360 HoursTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang