Aku harap waktu berjalan cepat
Dan membawaku padamu
Aku juga berharap kau mengatakan
Cerita yang tak dapat kupercaya lagiDimana dirimu?
Apakah kau mengerti isi hatiku?
Aku merindukanmu
(Di tempat aku tak bisa melihatmu lagi)
Aku berteriak ke langit malam, annyeongSehun berjalan sambil menengok sekeliling. Tidak terasa matahari sudah terbit, dan saat inilah yang paling dia takuti. Dia takut waktu ini berakhir. Dia takut mati. Dia takut kehilangan Joy. Dia menatap jam di telapak tangannya. Jam itu berputar untuk terakhir kalinya.
Angin berhembus kencang dan membuat Sehun menggigil. Dengan cepat dia berjalan kembali menuju rumah Joy. Firasatnya tidak enak. Dia mengubah jalannya menjadi larian. Dadanya bergemuruh, keringat mengalir deras dari wajahnya. Tiba-tiba dia merasa takut. Dia sangat takut ketika menyadari jam ditangannya masih berputar.
Begitu sampai di depan rumah Joy, Sehun langsung melompati pagar pekarangannya tanpa repot-repot membuka gerbangnya lebih dulu. Dia ingin masuk ke rumah tapi dia merasa heran saat melihat garasi yang terbuka.
Dheg.
Keringat dingin makin membasahi pelipisnya.
Dengan cepat dia menabrak pintu rumah Joy dan memasukinya. Dia segera berlari menaiki anak tangga yang dia lengkahi tiga-tiga, dan dia hampir dibuat serangan jantung saat kakinya hampir terpeleset karena saking terburu-burunya.
Saat sampai di atas ketakutannya makin bertambah. Dia melihat nampan berisi makanan dan minuman yang dia buat tidak tersentuh sama sekali. Tanpa peduli dia menendang makanan itu dan mengetuk pintu kamar Joy.
"Joy?"
"…" tidak ada jawaban.
"Joy, jawab aku, jangan bercanda!"
"..."
"Joy! Buka pintunya!!"
Kesabaran Sehun sudah habis sekarang. Dia mendobrak pintu tersebut dan begitu terbuka udara dingin menusuk kulitnya. Pintu balkon kamar Joy terbuka lebar. Sehun membelalakkan matanya. Dia berlari menuju balkon itu dan mendapati tali yang panjang terikat di batas balkon.
"JOY!!!" Teriaknya.
Dia kembali berlari masuk. Nafasnya tersengal-sengal. Dia mencari-cari diary Joy dan beruntungnya dia menemukan diary itu. Ada secarik kertas terselip disana. Dia mengambilnya dan membacanya.
'Jangan mencariku. Aku tidak mau kehilangan siapapun lagi.'
Tulisan itu ditulis dengan hangeul yang berantakan serta terdapat beberapa bercak air mata.
Sehun tidak mengerti maksudnya. Dia berusaha mencerna kalimat itu sebelum dia mengingat sesuatu.
"...Dia ingin mengakhiri hidupnya dengan terjun dari fly over menggunakan mobil..."
Kata-kata yang Moon Jae ucapkan. Apa benar kata-kata itu terjadi? Tolonglah, siapapun juga. Katakan pada Sehun kalau omongan Moon Jae hanya kebohongan.
Sehun ingin sekali berfikir jernih. Dia ingin menganggap Joy hanya pergi ke mall. Joy hanya mencuci mobil. Joy hanya pergi membeli makanan. Namun sayangnya kepalanya sudah tidak bisa berfikir jernih.
Sehun menatap lekat-lekat kertas kecil di genggamannya. Matanya mengabur dan berakhir menangis.
Sehun melempar kertas itu dan berlari untuk mencari Joy.
***
Dimana dirimu?
Apakah kau mengerti isi hatiku?
Aku merindukanmu
(Di tempat aku tak bisa melihatmu lagi)
Aku berteriak ke langit malam, annyeong

KAMU SEDANG MEMBACA
360 Hours
Hayran Kurguterjebak antara keadaan hidup dan mati, itulah keadaan seorang namja manis bernama Oh Sehun. di ujung perbatasan antara hidup dan mati, Sehun bertemu dengan malaikat cantik yang memberi Sehun misi aneh dengan bayaran kehidupan Sehun, dalam waktu 360...