Day-4

741 101 1
                                    

Sehun terbangun dari tidurnya saat sinar matahari menerpa wajahnya.

"Aigo!" Dia mendudukkan dirinya cepat. "Apa aku tertidur? Aish, Sehun, kau babo!" Sehun merutuki dirinya sendiri.

"AW!" Teriakan Joy terdengar dari bawah, dan begitu mendengarnya Sehun langsung berlari kebawah-kearah dapur.

"Noona, gwaenchana?!" Tanya Sehun panik.

Sehun menatap jari telunjuk Joy yang mengeluarkan darah. "Aigo, noona..., kau ini memotong apa sampai jarimu kena, eoh?" Tanya Sehun, dan pertanyaannya malah membuat semburat merah keluar dari pipi Joy.

Joy tidak menjawab sama sekali. Dia malah menunduk dan malah membuat Sehun bertambah penasaran.

Sehun mengalihkan pandangannya ke bar dapur dibelakang Joy. Disana ada apel yang sudah dipotong-potong. Sehun tersenyum simpul, lalu tertawa pelan.

Joy yang mendengar tawaan Sehun dengan cepat mendongakkan kepalanya untuk menatap Sehun. "Apa yang kau tertawakan, eoh?!" Bentak Joy dengan wajah memerah dan mata yang berkaca-kaca.

Aigo, dia manis sekali... batin Sehun. Dia menghentikan tawanya dan menggantinya dengan senyuman.

Tiba-tiba muncul ide di benak Sehun untuk menggoda yeoja didepannya. "Noona.., jadi kau memotongkan apel ini untukku, eoh? Aigo, kau perhatian sekali padaku..," Sehun mengusak kepala Joy.

"Yak! Hajima!" Joy menepis tangan Sehun dari kepalanya. "Tentu saja aku perhatian padamu! Semalam kau menangis tanpa sebab sampai tertidur." Jawab Joy dengan smirk-nya.

Sekarang, malah Sehun yang bete. "Yak! Yak! Yak! Jangan dibahas!!" Wajah Sehun merah padam sekarang.

Aissh.. kenapa kemarin aku kelepasan menangis? Sehun, kau babo! Batin Sehun.

Joy tertawa kencang melihat wajah konyol Sehun sekarang.

"Yak! Sudahlah, ayo sini kuobati tanganmu!" Sehun menarik Joy untuk duduk di kursi dan mengobati luka Joy. Joy masih terkikik karena dari tadi Sehun salah tingkah.

***

"Kai, makan, ne?" ucap Kyungsoo sambil membawakan Jongin senampan makanan berserta minuman.

Jongin tidak menjawab apa-apa. Dia tetap duduk di kasur membelakangi Kyungsoo.

"Kai, makanlah. Nanti kau sakit. Sedikit juga tidak apa-apa." Ucap Chanyeol yang sedang duduk bersama Baekhyun di sofa kamar Kai.

"Ia, Kai. Ma-" ucapan Kyungsoo terputus saat tiba-tiba Kai menghadap kearahnya dan menyempar nampan yang dipegang Kyungsoo sehingga isinya tumpah ke lantai dan sebagian mengenai badan Kyungsoo.

"Shireo!! Kalau kalian mau makan, ya makan saja jangan pedulikan aku!" Bentak Kai keras-keras.

"Aigo, Kai!" Seru eomma Kai. Eomma dan appanya segera berlari ke kamar Kai saat mendengar suara piring dan gelas yang pecah.

"Kyung, ayo kita keluar." Ajak Baekhyun pada Kyungsoo yang terpaku karena ulah Kai. Kyungsoo tidak menjawab apa-apa. Ia hanya mengikuti Baekhyun keluar kamar Kai.

Kai yang tersadar akan ulahnya hanya bisa terbelalak. Chanyeol menatap tajam kearahnya lalu ikut pergi keluar-menyusul Kyungsoo dan Baekhyun.

"Kai! Apa yang kaulakukan, eoh?! Kau tau, Kyungsoo rela berlari ke minimarket terdekat untuk membeli bahan makanan dan memasakkan makanan kesukaanmu! Sahabat macam apa, kau!" Sembur appanya kesal.

Kai tidak merespon apa-apa. Dia masih shock karena ulahnya sendiri tadi.

***

"Hiks... huaaaa!! Kai kejam.., hueeeeeeeeeee!!!!" Tangis Kyungsoo sekencang-kencangnya di halaman rumah keluarga Kim.

"Sst..., Kyungsoo-ya, hajima!" Baekhyun mengelus-elus pundak Kyungsoo untuk menenangkannya.

"Kyung, kau ini namja, bukan yeoja! Berhentilah menangis!" Ucap Chanyeol yang nambah membuat Kyungsoo menangis.

"Yak!" Baekhyun menginjak kaki Chanyeol membuat si pemilik meloncat-loncat kesakitan.

"Yak, appo hyung!" Chanyeol meringis kesakitan. Mungkin kakinya sudah gepeng sekarang mengingat injakan Baekhyun bukan main-main.

"Ck, kau ini, uri Kyungsoo sedang bersedih kenapa kau katakan itu?" Omel Baekhyun.

"Kan aku katakan yang sebenarnya," ucap Chanyeol ngambek. Kyungsoo jadi tertawa melihat tingkah kekanakan kedua sahabatnya itu.

"Nan gwaenchana, hyung. Aku hanya kesal kenapa Kai bisa setega itu, tapi aku masih memaklumi karena suasana hatinya sedang tidak bagus."

"Baguslah. Sekarang kita masuk, ne?"

"Arrasseo."

***

TING TONG

Bell rumah Joy berbunyi. Joy dan Sehun mengerutkan kening. Siapa yang datang kemari?

"Aku datang..." Joy berjalan menuju pintu dan membukanya.

Aigo..

***

"Kyungsoo-ya, jeongmal mianhae..."

Kai langsung menghampiri Kyungsoo begitu mereka masuk dan menutup pintu.

Kyungsoo, Baekhyun, dan Chanyeol berpose sok benci dengan cara menatap Kai dengan tatapan tajam dan mengangkat sedikit dagunya.

"Kyungsoo-ya, jebal..." ucap Kai memelas.

Ketiganya pun tertawa bersama melihat wajah memelas Kai.

"Arra, kumaafkan."

***

Disisi lain, Sehun dan Joy terpaku melihat siapa yang datang.

Aigo...

"KAU...!!!"

***

Haiii readers semuaa

Mian lama gk update ya..

Author juga baru nyadar kalo author banyak typo ya? Maafkanlah author yang tidak sempurna ini-.- /huek/

Ini mulai masuk klimaks (kayaknya sih). Tetep setia baca cerita ini ya meskipun author pance a.k.a panjang cerita.

Annyeong readers!!

360 HoursTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang