'5 Mei 2015
Entah kenapa aku merasa sakit saat Sehun menyatakan perasaannya padaku. Tapi, kenapa aku merasa sakit? Yang kutau aku merasa takut. Aku takut jika aku bilang "ya", aku akan kehilangan dia. Taehyung pernah bilang padaku, sebesar apapun rasa cintamu pada seseorang, pasti akan berakhir dengan perpisahan. Aku takut kalau aku akan kehilangan Sehun.
Aku baru menyukainya, kenapa aku harus tau fakta bahwa dia menyukaiku?
Apa aku tidak boleh hanya mengaguminya dari belakang?
Dia bahkan hanya arwah, dunia saja sudah berbeda denganku.
Tapi aku harus bagaimana sekarang?
Aku menyukainya tapi aku tidak suka ia menyukaiku.
Aku lebih suka menjadi pengagumnya ditengah keramaian.'
***
Sehun enggan melepaskan pelukannya pada yeoja yang baru saja menjadi yeojachingu-nya. Ya, Joy. Dia sangat, sangat, dan sangat senang Joy menerimanya. Dia merengkuh yeoja itu erat tanpa peduli yeoja yang dipeluknya mulai kehabisan nafas.
"Ukh...! Sehun..., sesak..." Joy memukul-mukul dada Sehun pelan dan akhirnya Sehun melepaskan pelukannya dengan rasa tidak rela.
"Mian, noona." Ucap Sehun pelan lalu nyengir kuda.
Pipi Joy sedikit memerah. "Gwaenchana." Joy sedikit menarik bibirnya keatas.
Tidak lama setelah itu, terjadi kecanggungan diantara mereka. Akhirnya, Sehun berkata, "mmm..., noona, aku mau k-ke toilet, n-ne!" Setelah mengatakan begitu Sehun segera melesat keluar kamar dan menutup pintu itu cepat. Tidak, dia tidak ke toilet. Dia berbohong. Dia menyandarkan dirinya di pintu yang baru saja dia banting. Dia merasa sangat bodoh sekarang. "Aiissshh..., Oh Sehun, kau baboya! Bagaimana bisa aku bilang ingin ketoilet dan keluar padahal didalam kamar Joy ada toilet?!"
Sehun masih bernafas cepat. Dia memegang dadanya yang berdegup lebih kencang dari sebelumnya. "Aigo, kenapa ini? Padahal jika jadian dengan yeoja lain aku tidak sampai seperti ini, tapi kenapa dengan Joy berbeda?" Lirihnya.
Disisi lain, Joy hanya terkekeh lalu menulis sesuatu di diary-nya.
'6 Mei 2015
Aku bodoh.
Kenapa aku menerima Sehun?
Entah kenapa aku spontan mengucapkannya.
Aku memang mencintainya, tapi aku tidak suka dia mencintaiku.
Aku tau aku egois,
Tapi aku lebih egois lagi jika menerima Sehun.
Aku tau aku tidak pantas untuknya, tidak dan tidak. Lebih baik dia memilih yeoja lain.
Karena aku tidak mencintainya seperti yang dia pikirkan.'
***
Jongin menatap namja yang terbaring dihadapannya. Kyungsoo dibelakangnya hanya bisa menghela napas lelah. Apa Jongin tidak bisa berhenti menyalahkan dirinya sendiri?
"Yak, baboya, kapan kau bangun, eoh?" Tanya Jongin tiba-tiba. "Oh Sehun, kau bilang kau ingin membuatkanku tart macaroon. Mana? Kau pembohong, Oh Sehun." Lanjutnya, disertai kekehan. Jika orang lain melihatnya, mereka pasti akan mengira Jongin gila. Namun memang seperti itu, Jongin gila dengan pikirannya sendiri. Dia menyiksa dirinya sendiri, begitu kata Kyungsoo.
"Yak, bangun, Oh Sehun! Bangun! Aku akan membelikanmu bubble drink sebanyak yang kau mau, jadi bangunlah!!" Kini tangan Jongin mulai bergerak. Dia memukul-mukul Sehun, dan terakhir,
Plaak!!
Dia menampar Sehun sebelum Kyungsoo bisa menahan tangannya.
"Jongin-ah, jangan begitu terus, jebal...," lirih Kyungsoo dengan wajah datar. "Kau hanya menyusahkan kami jika terus begini, Jongin! Apa kau pikir kau bisa terus mencari perhatian seperti anak-anak, eoh?!" Marah Kyungsoo. Dia sangat marah dan capek karena menurutnya Jongin sama sekali tidak bisa berpikir positif.
"Hiks.. hiks.."
Oke, mulai lagi. Jongin mulai mengeluarkan isakannya dan Kyungsoo benci itu. Tapi justru Jongin mengeluarkan kata-kata yang membuat Kyungsoo ternganga.
"Kyungsoo-ya, aku tau aku egois, mianhae. Aku tidak akan menyalahkan diriku lagi, aku janji."
***
'.... Big Hit Entertainment akan mendebutkan boy-group baru mereka dalam jangka waktu 10 hari lagi. Boy-group itu dikabarkan beranggotakan 7 orang, namun masih dirahasiakan nama membernya. Dikabarkan nama boy-group itu....'
Klik! Baekhyun mematikan tv-nya dengan sepihak. Dia mendengus. "Sepertinya dalam sehari pasti ada saja satu boy atau girl-group yang didebutkan. Apa semua orang Korea mau menjadi artis, eoh?" Keluhnya.
"Yak, Baek, kenapa kau matikan tv-nya, eoh? Aku belum selesai menyaksikan beritanya!" Omel Chanyeol yang rupanya menonton tv bersama Baekhyun.
Baekhyun mendengus. "Aku bosan, Chan. Berita debut artis baru itu membosankan."
Chanyeol memutar bola matanya. "Ya sudah, hidupkan lagi, aku mau menonton bola."
"Shireo!" Seru Baekhyun cepat. "Aku mau menonton drama korea," lanjutnya, yang diakhiri dengan senyum lima jari, walaupun ia tau senyumnya tidak bisa mengalahkan senyum lima jari Chanyeol.
"Yak! Apa kau itu yeoja, eoh?!"
"Apa namja tidak boleh menyaksikan drama, eoh?! Lagipula, kau bisa melirik yeoja cantik disana," bantahnya, lalu mencomot keripik kentang dipangkuannya.
Chanyeol menyenderkan badannya di sofa. "Selama bukan Hyorin atau Hyuna, aku tidak tertarik," katanya enteng, lalu mencomot keripik di pangkuan Baekhyun yang menatapnya horor.
"YAK!!! PARK CHANYEOL YADONG!!"
***
Sungguh nista kau Chanyeol maafkan author yang membuat Chanyeol yadong
Mian lama update, author sering gak sempet buat nerbitin, apalagi tugas OSIS author numpuk.
Terus baca cerita ini ya! Typo itu relatif ✌
See ya in next part!
Annyeong

KAMU SEDANG MEMBACA
360 Hours
Fanfictionterjebak antara keadaan hidup dan mati, itulah keadaan seorang namja manis bernama Oh Sehun. di ujung perbatasan antara hidup dan mati, Sehun bertemu dengan malaikat cantik yang memberi Sehun misi aneh dengan bayaran kehidupan Sehun, dalam waktu 360...