Day-7

622 84 0
                                    

"Sing for youuuu.... sing for youuuuuu..."

"Yak, Baek, berhentilah bernyanyi dengan suara cemprengmu itu!" Omel Chanyeol.

Baekhyun berhenti bernyanyi dengan wajah kesal. "Yak! Suaraku ini bagus tau! Sekarang aku sedang dalam mode cempreng karena ingin menghibur Jongin!" Ocehnya yang diakhiri melipat tangan didepan dada.

Kyungsoo terkekeh. "Baek, justru kau malah mengingatkan Jongin pada mantannya. Kenapa kau menyanyikan lagu itu?" Tanyanya.

"Hehe, ini karena lagu Sing For You adalah lagu ciptaanku dengan sahabatku." Baekhyun tersenyum lima jari. "Benar kan, Jongin?" Lanjut Baekhyun sambil menengok kearah Jongin yang ternyata tidak mendengarnya, justru mendengar lagu menggunakan earphone.

Baekhyun membatu ditempat. Jadi selama ini nyanyiannya sia-sia?

Chanyeol terkekeh dan lama kelamaan kekehan itu berubah menjadi tawaan keras yang memenuhi satu ruangan.

"HUAAAAAA!!! JONGIN JAHAAAAAAAAT!!!!!"

BRUK!!

***

Sehun menatap Joy canggung. Dari kemarin mereka jadi saling diam karena perdebatan kemarin. Mereka sibuk dengan pikiran masing-masing, sebelun Sehun memutuskan untuk membuka suara.

"Noona...," panggilnya, tidak dibalas oleh Joy, namun ia tau Joy mendengarnya. "Noona, apa kau marah padaku?"

Joy masih memilih hening, namun sekarang tangannya mulai memainkan bulu boneka beruang teddy bear-nya.

"Aku tau aku salah, maafkan aku." Ucap Sehun sekali lagi, namun kali ini suaranya memelan. "Tidak seharusnya aku berkata begitu, namun benar adanya, noona. Aku tidak bisa membiarkan kau mati." Tuturnya.

Joy mendesah kasar. Dia sangat benci membahas hal itu sekarang.

"Maafkan aku, ya?"

Joy akhirnya memilih menengok kearah Sehun. "Antara maaf atau tidak, aku tidak tau." Ucapnya.

Sehun mengerutkan keningnya heran. Dia tidak tau maksud Joy. "Maksudmu, noona?" Tanyanya.

"Ya, aku tidak tau antara memaafkan atau tidak karena aku sendiri tidak tau alasanmu marah begitu kemarin, sebelum kau pingsan," terang Joy, yang membuat Sehun mengerti.

"Oh, soal itu." Tanggap Sehun, agak ragu.

Joy mendongakkan kepalanya, menatap lekat-lekat manik mata namja yang duduk disebelahnya. "Jadi sekarang jelaskan padaku, apa alasanmu marah padaku." Ucapnya dan membuat Sehun salah tingkah sekaligus bingung.

"O-oh, i-itu...," mata Sehun berlarian kemana-mana, mencari-cari alasan untuk Joy.

Saat dia bilang yang boleh menyebutkan kata-kata itu hanya namja bernama Taehyung, entah kenapa seketika aku merasa kesal.., batin Sehun.

Apa aku tidak boleh menjadi Guardian Angel untuknya?

"Yak, palliwa," ucap Joy, menyadarkan Sehun yang larut dalam pikirannya sendiri.

"Apa aku harus mengatakannya?" Tanya Sehun memelas.

Joy mengangguk mantap. "Kalau tidak, aku tidak akan memaafkanmu,"

Sehun mengerang frustasi. Setelah menetralkan kembali nafasnya, dia menatap Joy lagi dengan pandangan berbeda.

"Taehyungie itu..., dia...,"





".... Dia membuatku cemburu."




***

Jangan salahkan Baekhyun kalau kini badan Jongin merah-merah. Ya, menurut Baekhyun Jongin-lah yang salah karena tidak mendengarnya, padahal jauh sebelum Baekhyun bernyanyi Jongin sudah mengenakan earphone.

"Yak, hyung, kau kejam sekali, sshh," ucap Jongin datar sambil melirik Baekhyun datar. Dia mendesah sakit karena Kyungsoo sedang mengoleskan salep obat memar di keningnya. Ya, karena Jongin berlari menghindari serbuan Baekhyun, kepalanya terantuk pilar rumahnya sendiri.

"Ssh.., appo, hyung!" Seru Jongin kesakitan.

"Sabarlah, Jong. Sedikit lagi," jawab Kyungsoo sambil mengoles salep di tangan Jongin.

"Bweeekk!!! Biarin, dasar kkamjong!" Ledek Baekhyun lagi.

Jongin yang kemarahannya sudah sampai di ubun-ubun akhirnya memilih melawan. Dia membawa bantal sofa yang tadinya didekap Chanyeol dan berjalan perlahan mendekati Baekhyun yang mulai mundur perlahan karena perasaannya tidak enak.

"KEMARI KAU, CEBOL!!"

Kai berlari menerjang Baekhyun lalu mendekap wajah Baekhyun dengan bantal.

"HUAAA!!! JONG—HHHHMMMPPPTTTT!!!!!"
***

Joy terbelalak hebat mendengar penuturan Sehun.

"K-kau cemburu?"

Sehun terdiam dan menatap manik mata Joy lekat-lekat.

"Ya, aku cemburu. Entah kenapa aku cemburu pada namja bernama Taehyung itu." Lanjutnya.

Joy terkekeh, menganggap Sehun hanyalah bermain-main.

"Jangan bermain-main, Oh Sehun!" Serunya merasa dipermainkan.

"Aku tidak main-main, noona. Akan kubuktikan." Sehun mengenggam tangan Joy dan mengarahkannya ke dadanya yang kini berdetak lebih kencang. "Inilah perasaanku yang sebenarnya padamu, Joy."

Joy hanya bisa menganga sekarang. Dia tidak sanggup menatap manik mata namja dihadapannya ini.

Entah kenapa tiba-tiba muncul semua kenangan tentang dia dan Dongtae, mantan kekasihnya, dan Taehyung. Dia takut, ya, dia takut kalau kejadian itu terulang lagi. Dia tidak mau mencintai Sehun dan berujung membenci.

Joy menarik tangannya cepat. Dia menggeleng-gelengkan kepalanya berkali-kali.

Sehun yang merasa harapannya sudah hilang hanya bisa membatu sekarang. Dia tidak menyangka semuanya secepat ini.

Joy mundur perlahan-lahan lalu berlari menuju balkon, dan mengunci pintu kaca yang menghubungkan kamarnya dengan balkon.

Sehun hanya bisa terdiam untuk sekarang. Dia tidak tau harus berbuat apa.

Joy berjongkok di dekat pagar balkon dan mulai meneteskan air matanya. Dia tidak tau kenapa dia menangis, kenapa dia merasa sesak dan menyesal. Perasaan itu begitu aneh untuk ia jelaskan.

Sehun mulai berjalan menuju pintu balkon dan mengetuk-ngetuk pintu itu lambat. Sekarang dia merasa bodoh atas perbuatan dirinya sendiri.

"Joy noona..., mianhae, tidak seharusnya aku berkata begitu. Maafkan aku dan lupakan saja perbuatanku tadi." Tutur Sehun penuh penyesalan.

Joy yang mendengar suara Sehun semakin merasakan perasaan aneh itu. Dia menutup telinganya dengan kedua telapak tangannya. Dia tidak sanggup mendengar suara namja itu, namun suaranya justru terniang terus ditelinga Joy.

Sehun makin merapatkan tubuhnya ke kaca, dan menempelkan kedua telapak tangannya. "Mianhae noona, mianhae. Naneun jeongmal mianhae,"

Joy masih terisak dan itu membuat Sehun terdiam.

Caramu menangis, caramu tersenyum

Begitu banyak berarti bagiku

Kata-kata yang ingin aku ucapkan

Kata-kata yang aku lewatkan kesempatan untuk mengatakannya

Aku akan mengaku jadi hanya dengarkan aku bernyanyi untukmu

Tersenyumlah setidaknya sekali

-EXO Sing For You-

***

360 HoursTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang