Day-10

600 81 4
                                    

Sehun terbangun dan saat dia membuka mata dia melihat yeoja yang sudah tidak asing lagi baginya, sedang duduk dalam posisi yang sama seperti kemarin.

"Joy-ah? Apa kau tidak tidur?" Tanya Sehun serak.

Joy sedikit kaget dan menengok cepat kearah Sehun. Dia tertawa renyah, "sepertinya aku insomnia."

Sehun mengerutkan keningnya lalu membalik badannya membelakangi Joy. Rupanya dia mau mengumpulkan nyawanya.

"Kau tau, Joy," ucap Sehun lagi.

"Hm?" Tanggap Joy.

"Aku bermimpi kau akan meninggalkanku. Tapi semoga tidak, itu hanya mimpi!" Seru Sehun dengan nada senang pada akhir kalimat. Dia terbangun cepat lalu berjalan riang menuju kamar mandi, seperti orang idiot.

Sehun menganggap Joy akan melupakan perkataannya, namun nyatanya perkataannya itu telak mengenai hatinya, dan itu membuatnya kepikiran.

Apa aku akan meninggalkan Sehun?

***

Yixing lebih memilih bermalas-malasan ketimbang mengiyakan ajakan Tao untuk pergi berjalan-jalan. Dia menatap ke dapur dan sedikit terkikik melihat Kyungsoo yang mulai jengah dengan keusilan Jongdae yang mengganggunya memasak.

Mimpi apa dia, seluruh sahabat Jongin diminta oleh Jongin sendiri untuk menginap di rumahnya. Bukannya apa, tapi bodohnya dia lupa kalau dia menyukai noona-nya Jongin dan langsung setuju saja saat Jongin menanyakan keputusannya mau menginap atau tidak.

Namanya Kim Yoona. Kakak yeoja satu-satunya Jongin sekaligus artis besutan SM Entertainment itu. Mungkin iler Yixing sudah turun karena sedari tadi ia memperhatikan terus gerak-gerik kakak Jongin itu. Kim Yoona sendiri hanya terkekeh melihat tingkah Yixing. Dia sudah biasa dengan tingkah sasaeng fans, tapi menurutnya tingkah Yixing sekarang lebih imut daripada sasaeng fans. Lihat saja, namja itu tiduran tengkurap di karpet ruang keluarga dengan bantal sebagai topangan dagunya, dan berpura-pura bermain hp padahal ia tau namja itu memperhatikannya.

"Yak, hentikan ilermu itu, kau akan nembanjiri rumahku," tegur Jongin setelah itu terkekeh karena ia tau perasaan Yixing terhadap kakaknya yang baru pulang itu.

"Yak!" Sanggah Yixing lalu mengelap ilernya cepat—menahan malu. Jongin sialan, bisa-bisanya namja itu mempermalukan dia didepan yeoja kesukaannya.

Yang lain hanya tertawa lalu bergabung bersama Jongin dan Yixing duduk di ruang keluarga. Tak lama, Kyungsoo datang menghampiri mereka.

"Aku bingung mau masak apa. Kita pesan makanan saja ya?" Katanya, disusul anggukan yang lain. Mereka, sih, setuju saja, asalkan perut mereka kenyang.

"Mau makan apa? Biar aku yang pesankan." Yixing bangkit berdiri dan sesekali melirik Yoona.

"Cih, modus dia," gerutu Jongin pelan.

Chanyeol yang mendengarnya terkekeh pelan. Dia menyikut Jongin pelan, "hei, berilah dia kesempatan."

Jongin hanya memutar bola mata malas.

"Aku mau chicken," Xiumin membuka suara.

"Bagaimana kalau pizza?" Tawar Chanyeol.

"Aku mau buah," kata Kyungsoo, watados.

"Yak! Kita mau makan siang!" Seru Chanyeol dan Kyungsoo hanya ber-ooh-ria, masih dengan wajah polos.

"Aku mau roti," ucap Suho.

"Yang lain?" Tanya Yixing, dan rata-rata menjawab chicken. Yixing meraih hp di sakunya dan bertanya lagi, memastikan saja. "Jadi mau makan apa?"

"AKU MAU MAKAN AYAM!" teriak Chen yang sudah kelaparan dengan logat lucu, membuat yang lain tertawa. (Jadi inget EXO Showtime!! >„<)

***

Sehun menggembungkan pipinya lucu, lalu membuang nafasnya dan melakukan lagi selama beberapa kali, membuatnya seperti ikan yang kehabisan nafas.

Dia sesekali melirik Joy yang sedang asyik membaca novel. Dia menggembungkan pipinya sebal. Apa Joy tidak peka? Bahkan Sehun sudah berkali-kali mengode ingin diajak jalan-jalan keluar daripada mati kebosanan.

Sesekali Joy melirik Sehun. Dia tersenyum, tertawa dalam hatinya. Ah lihatlah namjachingunya itu! Sifat kekanakannya sangat menggemaskan. Sebenarnya ia tau Sehun mengode kalau minta diajak jalan-jalan. Tapi Joy sangat, sangat, dan sangat malas hari ini. Dia tidak mau kemana-mana. Badannya lemas semua karena semalaman tidak bisa tidur.

"Sehun-ah," panggil Joy.

"Hm." Tanggap Sehun datar. Dia masih bete rupanya.

"Jalan-jalannya besok saja ya? Hari ini aku merasa lemas," lanjut Joy.

Wajah Sehun langsung berubah sumringah. Hei, bukankah seharusnya dia kecewa? Dia bahkan saat ini melupakan apa itu kecewa. Dia sangat senang karena yeojachingunya itu sangat mengerti apa yang dia inginkan.

"Arraseo," jawab Sehun—sok angkuh. "Tapi besok aku mau dua cone eskrim, satu gulali dan empat waffle."

"Ck," Joy memutar bola matanya. "Dasar arwah rakus."

"YAK!!"

***

Sehun tersenyum pahit sambil menatap bintang dari balkon. Dia menengok kearah Joy. Yeojachingunya itu sudah terlelap dari sejam yang lalu.

Dia kembali menatap bintang.

Ck, tidak terasa waktuku tinggal lima hari lagi. Batinnya, miris.

Setelah puas menatap langit, Sehun kembali masuk karena udara malam sangat dingin. Tidak sengaja dia menemukan diary Joy.

Tidak apakan kalau aku membacanya? Toh aku ini namjachingunya.

Dia mulai membuka lembaran yang diberi pembatas, lalu membacanya.

'7 Mei 2015

Melihat wajah tidur tenang Sehun membuatku sedih. Aku merasa sangat bersalah karena membohongi perasaannya. Apa yang harus kulakukan kalau ia sampai tau aku berbohong?

Hatiku mengatakan aku mencintainya tapi badanku tidak memperbolehkanku mencintainya.

Aku tidak bisa membohongi diriku sendiri tapi aku harus melakukannya.'

Sehun hanya bisa membelalakkan matanya.

***

360 HoursTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang