Day-11

570 84 5
                                    

Sedari tadi Sehun hanya terdiam tanpa menyentuh apel yang sudah Joy potong-potong untuknya.

"Kenapa kau tidak memakannya?" Tanya Joy yang heran melihat sikap aneh Sehun. "Apa terjadi sesuatu saat aku tertidur?" Lanjutnya pelan. Sehun hanya terdiam, tidak menjawab pertanyaannya. Joy hanya menghela napas. "Aku akan bersiap-siap untuk jalan-jalan," ucapnya singkat lalu meninggalkan Sehun pergi ke kamat mandi di lantai bawah yang tergabung dengan ruang pakaiannya.

***

Canggung.

Satu kata yang menggambarkan suasana antara Sehun dan Joy sekarang.

Joy masih memikirkan apa kesalahannya sehingga membuat Sehun diam seperti ini. Apa yang telah ia buat?

Mereka sedang duduk berdua di pinggir sungai Han. Mereka duduk berjauhan. Joy merasa sangat sedih walaupun Sehun tidak terlihat, tapi dia merasa seperti berbeda dengan pasangan lainnya yang sedari tadi berlalu-lalang.

Beberapa menit kemudian, tempat mereka berada menjadi sepi. Semua orang pergi dan hanya tersisa Joy dan Sehun berdua disana.

Sehun menatap Joy sekilas dengan tatapan yang sulit diartikan. Diantara mereka berdua terdapat gulali, eskrim, crepes, dan makanan manis lainnya, namun Sehun sudah tidak berselera lagi untuk memakan itu semua.

Karena mulai muak dengan situasi aneh ini, Joy membuka suara, "Sehun."

Sehun tidak membalasnya, dan dia sudah tau itu.

"Apa kau..."

Apa kau sudah mengetahui isi diaryku? Itulah kalimat yang ingin Sehun dengarkan.

"... sudah bosan padaku?"

Sehun tercekat sesaat namun dia kembali menormalkan nafasnya.

Dasar yeoja berotak pendek, begitu kira-kira kalimat yang Sehun ucapkan didalam hatinya.

Tidak, aku tidak bosan. Aku masih mencintaimu tapi kau mengecewakanku.

"Ia, aku bosan padamu."

See? Kadang-kadang kata-kata yang diucapkan berbeda jauh dengan yang ada didalam hati.

Joy tidak menatap Sehun walaupun jawaban Sehun diluar dugaannya.

"Wae?" Tanyanya datar. "Apa aku mengecewakanmu?"

"Anni." Jawab Sehun. "Aku hanya bosan, itu saja."

Joy menghela napasnya panjang lalu menghembuskannya keras. "Kajja kita pulang."

Joy memungut makanan Sehun dan membuangnya ke tong sampah. Setelah itu dia berjalan untuk kembali pulang diikuti Sehun.

Aku tau ini pasti akan terjadi.

***

Joy memasuki pekarangan rumahnya, lalu berjalan menuju pintu rumahnya dan membukanya. Sedari tadi di perjalanan dia dan Sehun tidak berkata apa-apa. Dia berhenti sejenak sebelum kembali melangkahkan kakinya masuk melewati ruang tamu, ruang keluarga, lalu naik menuju kamar tanpa menyadari Sehun yang menghentikan langkahnya di ruang keluarga.

Sehun menghela napas. Seharusnya dia tau kalau Joy hanya memainkan perasaannya. Ya. Seharusnya dia tau.

Seharusnya dia curiga saat Joy menerima cintanya.

Sekarang dia merutuki kebodohannya. Entah kenapa dia dinugerahi pikiran yang lamban.

Jadi seperti ini rasanya sakit hati? Seperti ini rasanya dicampakkan? Dia adalah seorang ulzzang di SMA dan kerjaannya mencampakkan yeoja-yeoja yang menyatakan perasaannya. Dan, BOOM!! Karma itu berlaku didunia ini. Seharusnya dia menerima saja semua yeoja yang menembaknya dan menjadi playboy kalau dia tau karmanya sepahit ini.

Sehun menghela napasnya jengah kemudian mendudukkan dirinya di sofa. Dia memegang dadanya yang sesak. Apa ini rasanya ditinggalkan oleh Joy? Oke, Joy tidak meninggalkannya. Toh, yeoja itu masih diatas—dikamarnya. Tapi, entah mengapa Sehun merasa hatinya ditinggalkan oleh hati Joy. Ada yang hampa disudut hatinya dan dia benci itu.

Seharusnya saat seperti ini para sahabatnya sudah memeluknya dan menghiburnya dengan candaan-candaan dan tingkah konyol. Tapi sayangnya, saat ini dia tidak bisa pulang ke Seoul dan mengadu pada sahabat-sahabatnya.

Tidak terasa setetes air mata jatuh dari matanya. Dia bahkan tidak tau kenapa dia merasa seperti ini. Dia tidak cengeng. Terakhir dia menangis adalah saat dia jatuh dari sepeda dan saat itu kelas 3 SD.

Tapi entah kenapa ada satu perasaan asing yang sangat menganggunya.

Apa itu yang dinamakan patah hati?

***

Annyeong readers!!

Mian lama bgt apdetnya, tapi makasih bgt bagi kalian yang mau baca.

Makasih buat supportnya,

Annyeong readers tercintaah!!

360 HoursTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang