"Kenapa kau menatap keluar begitu lama, Sae Joon?" Tanya Joy.
Sehun menengok kearahnya lalu tersenyum. "Gwaenchana. Lagipula, namaku itu Sehun bukan Sae Joon."
"Oh, mian." Ucap yeoja itu lalu beranjak dari kasur. Dia pergi ke rak buku besar di sudut kamarnya dan mengambil satu buku.
"Apa itu?" Kata Sehun tiba-tiba di belakang Joy.
"OMO!" Pekik Joy kaget dan spontan melemparkan buku tersebut. "YAK! Bagaimana bisa langkah kakimu tidak terdengar sama sekali?!"
Sehun memutar bola matanya. "Aku kan arwah, kau ingat?"
"Oh, iya." Joy mengambil kembali buku tersebut dan membawanya ke kasur.
"Apa itu?" Ulang Sehun.
"Buku." Jawab Joy singkat.
"Aku tau itu-.-" ucap Sehun yang mulai sebal dengan tingkah Joy. "Maksudku itu buku apa."
Joy melirik Sehun singkat. "Apapun itu bukan urusanmu. Kau hanya menjagaku, kan?"
Sabar Sehun, sabaaar...
Sehun mengelus dadanya, menenangkan dirinya sendiri.
"Tapi jangan menganggapku seperti satpam, dong." Ucap Sehun selembut mungkin.
"Kalau keberatan dengan tugasmu, lebih baik minta malaikat yang mengutusmu untuk mengembalikanmu! Aku tidak butuh penjaga bodoh sepertimu!" Bentak Joy.
"Apa kau bilang?! Penjaga?! Penjaga bodoh?! Apa kau tidak diajari sopan santun oleh keluargamu, eoh?!" Emosi Sehun sudah meluap-luap sekarang. Dia awalnya enggan emosi tapi yeoja dihadapannya ini memancing emosinya.
Joy terbelalak dengan ucapan Sehun. Dia terkekeh. "Orang tua?! Kau bilang orang tua?! Mereka bahkan tidak pernah tersenyum padaku!! Mereka bahkan membuangku!! Kau pikir kau siapa bisa bicara begitu?! Kau sampah!! Pergi kau, pergi!!"
Teriak Joy sambil melempar semua benda didekatnya. Sehun terbelalak saat melihat air mata membanjiri pipi Joy. Dia salah bicara.
"Noona..."
"Hiks! Kalau aku jadi kau..., aku tidak akan pernah menerima tugas seperti ini! Aku lebih memilih diam di dunia sana untuk selamanya! Hiks... hiks..."
"Noona..." Sehun meraih pundak Joy namun ditepis.
"Pergi! Kubilang pergi!" Joy melempar semuanya kearah Sehun.
Sehun membiarkan dirinya dilempari sampai memar. Dia tidak peduli sakit karena dia sadar semua ini salahnya.
Noona..., jeongmal mianhae...
Sehun tetap pasrah sampai suara Joy tidak terdengar lagi. Dia menengok kearah Joy. Yeoja itu pingsan. Dengan cepat Sehun berdiri dan menghampiri Joy.
"Noona?! Gwaenchana?!" Dia mengguncang tubuh Joy yang perlahan memucat. "Dia pingsan. Apa dia tidak memakan makanan sama sekali, eoh?"
Sehun menidurkannya di kasur lalu dia berjalan menuju kamar mandi. Dia menatap dirinya sendiri di cermin. "Aigo..., rahangku yang menawan..." keluhnya saat melihat rahangnya sudah dihiasi oleh luka lebam bekas lemparan Joy. Dia menghela napas. "Bagaimana ini? Ternyata semuanya tidak semudah yang kukira."
Dia melirik Joy dari dalam kamar mandi. Dia menghela napasnya lalu mencuci wajahnya dengan air dingin.
Joy, jeongmal mianhae!
***
"Baek, bangunlah dan pindahlah di sofa." Chanyeol mengguncang pelan tubuh Baekhyun yang tertidur di dekat Sehun.

KAMU SEDANG MEMBACA
360 Hours
Fanfictionterjebak antara keadaan hidup dan mati, itulah keadaan seorang namja manis bernama Oh Sehun. di ujung perbatasan antara hidup dan mati, Sehun bertemu dengan malaikat cantik yang memberi Sehun misi aneh dengan bayaran kehidupan Sehun, dalam waktu 360...