End (Part 3)

817 84 9
                                    

V POV

Aku berlari sekencang-kencangnya begitu turun dari taksi.

Aku tau itu dia.

Dan fakta bahwa itu dia membuatku takut.

Jantungku berdebar-debar dan berkeringat dingin. Setelah bertanya pada resepsionis dimana dia aku berlari menuju ruangannya dan mengintip dari luar jendela.

Dheg.

Bahkan cincin capung pemberianku masih dia pakai.

Aku menyesal meninggalkannya jika akhirnya harus seperti ini.

Aku duduk di kursi tunggu didekat ruang dimana dia dirawat. Tidak berapa lama setelah itu, Jimin meneleponku.

"Hei, apakah kau lupa kalau kita ada latihan?"

Aku hanya mendengus sebal lalu menutup teleponku. Pikiranku kacau sekarang. Aku kembali bangkit berdiri dan mengintip kedalam dari kaca ruangan tersebut.

Miris.

Hatiku hancur saat melihatnya.

"Apakah kau keluarga dari pasien tersebut?"

Aku tersentak sedikit lalu berbalik arah menatap perawat paruh baya tersebut.

"Mmm..., dia sepupuku." Jawabku.

Perawat itu tersenyum. "Baguslah, ada kerabatnya. Mari ikut saya untuk mengurus identitas dan administrasi."

Aku hanya mengangguk dan mengikutinya dari belakang. Aku menunduk dan mendapati cincin yang sama dengannya. Capung.

Aku menghela nafas panjang lalu mengadahkan kepalaku.

Kali ini, aku akan berjanji untuk tidak meninggalkannya.

V POV end

***

"Ck, hentikan tangisanmu, kkamjong!" Seru Chanyeol yang mulai risih dengan suara isakan Jongin.

"Ck, diam kau caplang! Seharusnya kau bersyukur aku tidak membalas menonjokmu tadi!" Balas Jongin lalu mengusap air matanya. Ya, dia masih terharu rupanya.

"Hei, hei, apa kalian ingat ekspresi Jongin saat jatuh tersungkur dan menangis?" Tanya Xiumin, memulai keusilannya.

"HUAAAA..., SEHUNNAA.., BANGUNLAAAH!!!" Seru Chen mengikuti gaya tangisan Jongin. Yang dibully hanya cemberut.

"Hahahahaha!! Jongin dramatis sekali, hahaha!!" Tawa semuanya.

Sehun yang tidak tau apa-apa hanya tersenyum lemah. Seluruh tubuhnya sangat kaku. Jelas saja, dia tertidur dalam posisi yang sama selama 15 hari.

Setelah semua mulai menghentikan tawanya, Sehun berkata pada Jongin. "Jongin hyung..., bisa kau antarkan aku keluar? Aku butuh udara segar."

"Nde!" Seru Jongin cepat. Sehun tersenyum. Jongin lalu memindahkan Sehun ke kursi roda dibantu Chanyeol. Setelah itu, Jongin mendorongnya menyusuri koridor menuju taman rumah sakit.

Sehun menopang dagunya dan menghadap kekanan. Dia mendengus sebal. Sekarang dia seperti big baby yang tidak bisa apa-apa.

Sehun terus menatap kekanan sampai matanya menangkap namja yang terus menatapi yeoja yang terbaring lemah didalam ruang ICU dari luar. Sehun tersenyum lemah. Ingatannya kembali pada Joy. Kemana yeoja itu? Kalau ia selamat, dimana dia sekarang? Sehun sangat merindukannya. Mungkin saja, jika dia menemukan Joy ada dirumah sakit mana, apakah dia akan seperti namja tadi itu? Terud mengamati yeojanya dari luar tanpa berpaling sedikitpun?

360 HoursTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang