ELEGI SENANDIKA PART 27

93 23 2
                                    

"Semoga ini adalah keputusan yang terbaik. Maaf Sha".

Ucap Gito dalam hati setelah mengambil keputusan yang cukup menyakitkan. Kini ia merasa hampa. Namun disisi lain ia merasa ini adalah jalan terbaik untuk ia menyelesaikan segalanya. Ia melakukan ini karena tahu bahwa Feni dan Ciko yang terlibat dengan semua hal ini menghilang tanpa kabar. Gito tidak ingin ada lebih banyak orang lagi yang terlibat.

Gito menancap gas menuju kerumah Cynthia. Ia juga ingin berpamitan untuk menyelesaikan segalanya. Perjalanan kali ini penuh kesedihan yang diselimuti dengan hujan. Gito sudah sampai didepan rumah Cynthia. Ia masuk kedalam dan disambut oleh Gracie.

"Hi kakak ganteng. Darimana aja? Gracie kangen", tanya Gracie sembari berlari dan memeluk Gito.

Gito membalas pelukan hangat itu seraya menjawab, "Kakak ga kemana-mana kok. Oiya mama Cynthia mana?".

"Ada tuh, diatas kak.", Gracie melepaskan pelukannya dan menjawab.

"Okei kakak, keatas dulu ya. Oh hai juga Greesel".

"Hi kak Gito".

Setelah berbasa-basi dengan kedua orang yang ia anggap adik itu, Gito melanjutkan langkahnya menuju keatas untuk bertemu dengan Cynthia. Sesampainya diatas, Gito disambut dengan keramahan wanita cantik dua anak itu.

"Gito, apa kabar? Gimana Marsha?".

"Baik tan, tante sendiri gimana?".

"Baik kok. Ada apa Git? Kok kamu kayanya banyak pikiran gitu", Cynthia seakan sadar melihat raut wajah Gito yang tersirat akan kepenatan dan kegundahan.

"Hmm, engga kok tan. Gapapa. Tan jadi gini, aku mau ucapin perpisahan untuk sementara".

"Maksudnya?".

"Iya, aku ingin menyelesaikan segalanya terlebih dahulu tan. Semoga tante dan anak-anak sehat terus ya. Maaf aku sering ngerepotin kalo nginep disini".

"Gausah minta maaf Git. Justru dengan adanya kamu dikehidupan kami malah buat semua lebih terang. Mungkin kalau ga ada kamu aku udah ga ada. Pokoknya inget Git. Pintu rumah ini selalu terbuka lebar untukmu", Cynthia panjang lebar sembari memberikan pelukan layaknya saudara ingin berpisah.

Gracie dan Greesel ternyata mendengar semua itu. Keduanya langsung memeluk Gito juga dari belakang. Gito terkejut dengan pelukan erat dari kedua orang yang ia sudah anggap adik.

Greesel berkata, "Kak, mau dimanapun kakak berada. Kakak tetap aku anggap kakak aku yang paling keren. Jangan lupa main kesini ya".

"Iya kak. Nanti Gracie kangen. Kakak jangan lupain aku ya kak", sahut Gracie.

Ya, sudah lama Gito tidak merasakan kehangatan layaknya keluarga sesungguhnya. Mungkin ia selalu berada dilingkungan banyak keluarga seperti Hibiki maupun Fujiko. Tapi ia sangat jarang merasakan keluarga karena ia menganggap saat bersama mereka adalah bekerja. Tapi kini, keluarga Cynthia sangat menerima Gito layaknya keluarga sungguhan. Gito menitihkan air mata dipelukan Cynthia. Setelah itu ia menghadap kearah Gracie dan Greesel lalu berpesan sekaligus berpamitan, "Iya, kakak akan selalu inget kalian dan akan terus sayang sama kalian. Kakak pergi sebentar ya".

Setelah berpamitan dengan keluarga Cynthia, Gito melaju ke kediaman Feni yang ia ingat. Ternyata sampai disana bukan Feni atau Ciko yang ia temui. Justru ada beberapa orang yang sedang mengobrak-abrik rumah itu. Gito yang kaget langsung berteriak, "Woy! Siapa kalian? Kenapa ada disini?".

Keempat orang yang ada disitu terkejut akan kehadiran Gito. Tak menjawab pertanyaan Gito, keempat orang itu langsung menyerangnya. Tapi Gito terlalu tangguh untuk mereka. Pukulan hingga tendangan mengenai para penyusup itu. Setelah merasa kalah, mereka lari tunggang langgang meninggalkan rumah itu.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Nov 15 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

ELEGI SENANDIKA | AU Gita Sekar AndariniTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang