Marsha ditemani Onel menuju rumah sakit kembali. Mereka langsung menuju ke kamar yang diberitahu oleh Muthe. Sangat terburu-buru langkah Marsha. Sampailah mereka disana. Saat mereka mengetuk dan masuk kedalam ternyata hanya ada Gracie, Greesel, dan Cynthia saja.
"Eh maaf kakak nyari siapa ya?", tanya Gracie kepada Marsha dan Onel yang melirik mencari Gito.
"Oh iya maaf mengganggu. Kami mencari teman kami namanya Gito. Katanya dia ada disini? Dimana ya kalo boleh tau?".
"Oh temennya kak Gito. Tadi baru aja kak Gito pamit keluar nyari udara segar. Tunggu aja dulu nanti juga balik lagi".
Kalimat Gracie itu sebenarnya membuat Marsha dan Onel bingung. Karena mereka sama sekali tidak mengenal siapa yaang ada diruangan tersebut. Lalu, Ibu Cynthia membuka suara.
"Iya nak sudah duduk dulu aja. Kebetulan nak Gito itu adalah temannya anak saya yaitu Gracie", Cynthia sembari menunjuk Gracie dengan sopan lalu disambut dengan senyum dari Gracie.
"Nah nak Gito juga yang membantu saya dan anak saya satunya ini dirawat disini", Cynthia melanjutkan pembicaraan sembari menengok kearah Greesel di brankar sebelahnya.
Onel dan Marsha akhirnya seperti mendapatkan fakta yang memang menunjukan Gito tidak berbohong. Mereka akhirnya memutuskan duduk di sofa dekat Gracie.
Gracie melanjutkan pembicaraan, "Kakak-kakak namanya siapa kalo boleh tau?".
"Aku Onel".
"Aku Marsha".
"Oh jadi ini wanita yang bikin kak Gito galau, hihihi", canda Gracie yang membuat salting wanita bak anime itu.
"Hush anak kecil jangan ganggu kakaknya gitu ah ga sopan kamu", Omel Cynthia kepada anaknya itu.
"Ih tapi beneran tau ma. Tadikan kak Gito keliatan murung banget katanya dia abis ngecewain seseorang".
Marsha kembali salah tingkah. Muka putih mulusnya mulai ditambah dengan merah merona dipipinya. Tidak lama dari Gracie berbicara, pintu ruangan terbuka dan ternyata itu adalah Gito.
"Hi semua aku balik".
"Loh kok ada Marsha dan Onel?".
Gito terkejut melihat kedua orang yang tidak asing baginya berada diruangan itu. Dia semakin diam dan membatu saat melihat Marsha yang menatapnya dalam.
"Nah ini dia kakak ganteng. Kak, kakak ganteng dicariin ini ama kakak cantik", Celetuk Gracie yang membuat suasana semakin canggung.
Akhirnya Gito dan Marsha memutuskan untuk berbicara empat mata. Mereka pergi keluar dan menuju ruang tunggu. Gito dan Marsha duduk samping-sampingan. Gito mulai menceritakan apa yang sebenarnya terjadi. Mulai dari dia masuk rumah sakit hingga sampai dirinya membantu keluarga Cynthia.
"Jadi gitu Marsha. Saat ini udah ga ada yang aku tutup-tutupi. Terserah kamu mau marah sama aku juga itu hak kamu".
Marsha enggan menengok kearah gito. Ia tertunduk lemas. Ternyata matanya mulai mengeluarkan air mata kesedihan. Gito yang sadar itu coba menyeka air mata itu.
"Sha, udah ya jangan sedih".
"Semua gara-gara aku. Kakak cedera gara-gara aku. Kakak sampe masuk rumah sakit gara-gara-", belum usai kalimat dari Marsha langsung dipotong oleh Gito.
"Stop Sha. Ga ada yang nyalahin kamu. Lihat aku Sha", Gito memaksa Marsha untuk menatapnya. Akhirnya kedua manusia tersebut saling bertatapan.
Marsha yang masih ditemani isak tangis justru membuat Gito tertawa.
"Hiks, kenapa kakak ngetawain aku? hiks", Marsha minta penjelasan kepada Gito.
"Kamu lucu Sha. Makasih ya udah khawatir sama aku".
![](https://img.wattpad.com/cover/373792465-288-k895592.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
ELEGI SENANDIKA | AU Gita Sekar Andarini
RomanceCerita ini adalah Perjalanan terjal penuh liku dalam kehidupan Gito Senandika Andari. Apakah ia akan menyelesaikan konflik batinnya? Apakah ia bisa mencapai kebahagiaan? . . .