ELEGI SENANDIKA PART 4

289 43 4
                                    

Perajalanan yang melelahkan telah ditempuh Gito. Akhirnya ia sampai di negaranya tercinta. Hiruk pikuk Ibukota menyambut Gito. Dirinya akan bertahan di Indonesia dengan tujuan untuk menemukan kehidupan yang baru.

Gito sampai di kost yang akan menjadi tempatnya memulai segalanya dari awal. Ia disapa oleh seseorang.

"Halo, Gito ya?", sang wanita yang mencoba menyapa Gito.

"Iya saya Gito. Apakah benar ini kosan fourty8?".

"Iya benar saya pengelola kosan ini. Saya Beby".

Keduanya berjabatan tangan dan langsung Beby megajak Gito masuk.

"Kamarmu dipaling ujung itu ya Git. Disini sebenernya rumah saya tapi saya jadikan kosan biar ga sepi". 

Gito mengangguk dan menuju kamarnya yang berada diujung. Terlihat didalam rumah itu ada beberapa kamar. Gito coba melihat kamarnya dengan tulisan angka 4. Gito berpikir di kosan itu ada empat kamar yang tersedia. Kosan sederhana dengan didalam kamar masing-masing memiliki kamar mandi menjadikan privasi aman terkendali. Gito melemparkan badannya untuk beristirahat sebentar.

Setelah istirahat sebentar, ia memutuskan untuk mandi lalu akan membereskan barang-barangnya. Setelah mandi ia memulai bebenah. Saat ia ingin menggantung jaket, tiba-tiba ada sepucuk surat yang jatuh. Disurat itu tertulis

"Fakta untukmu"

Dirinya terdiam. Gito masih bingung kenapa ada surat itu dalam kantong jaketnya. Saat ingin membuka surat itu, Gito mendengar kamarnya diketuk.

"Gito apakah kamu bisa keluar sebentar", Suara beby dari luar memanggil Gito.

"Iya sebentar saya keluar".

Akhirnya Gito meletakan surat itu kedalam laci mejanya dan lalu keluar menghampiri Beby. Ternyata disana ada beberapa orang lain yang belum Gito kenal.

"Git ini kenalin. Muthe anak saya. Nah yang ini baru sama kaya kamu yang menyewa kamar disini", Beby membuka pembicaran.

"Hi. Ader".

"Gito".

Kedua pria yang sama dinginnya itu hanya saling berkenalan. Beby melanjutkan perbincangan dengan Gito dan Ader. Sebenarnya masih ada kamar kosong namun belum ada yang mengisi. Makanya Beby senang sekali akhirnya setelah Ader ada juga yang mau menyewa kamar disini.

"Oke Git. Ngerti kan peraturan disini. Intinya no alkohol disini dan kalau pulang malem jangan berisik".

"Iya tan".

"okey, yaudah saya kembali kekamar ya".

"Eh iya Mama aku jadi pergi ya".

"Pulang jangan malem-malem ya sayang".

"Siap".

Akhirnya perkenalan dengan lingkungan baru Gito berakhir. Masing-masing menuju kamarnya. Ader terus memperhatikan Gito yang menuju kamar lalu sesaat Gito masuk Ader berbicara dengan teleponnya. Kehidupan baru Gito akan dimulai.

Matahari pagi telah bersinar. Gito terbangun lalu bersiap-siap. Ia akan pergi menuju kesuatu tempat karena berjanjian dengan orang lain. Ia keluar kamar dan mendapati Beby sedang berdebat dengan Muthe.

"Muthe! Udah lah kamu berangkat sama mama aja. Sekalian mama juga mau kearah yang sama dengan kampus kamu".

"Ih dibilang, aku gamau mah. Santai aja sih toh juga aku kan udah gede juga, bisa jaga diri".

"Pagi semua. Permisi".

Mereka berdua terkejut dengan kehadiran Gito yang menyapa keduanya. Beby memberhentikan langkah Gito.

ELEGI SENANDIKA | AU Gita Sekar AndariniTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang