"Hallo my old friend. Gimana bisnis? Lancar kan?".
"Hi Aokuri. Aman saja. Kamu sendiri?".
"Aman kok aman. Eits by the way. Itu siapa? Anak baru?".
"Kenalin, Gito.anak saya".
"Whoa, hi Gito. Jika kamu anak Shota berarti kamu adalah anak saya juga. Selamat bergabung".
.
Perbincangan pertama kali antara Gito dengan Aokuri Fujiko yang akhiri dengan pelukan hangat menjadi kenangan tak terlupakan. Itu adalah awal dari segala perjalanan Gito di Jepang. Semenjak SMA dirinya diangkat oleh Shota untuk bekerja dengannya dan dipercaya untuk mendampingi Shani. Sebenarnya, Gito sudah dilatih semenjak kecil saat orang tuanya menghilang. Dirinya diasuh untuk menjadi mesin petarung yang bisa dipercaya oleh keluarga Hibiki.
Selain dengan keluarga Hibiki itu membuat dirinya juga dekat dengan keluarga Fujiko. Beberapa kali juga ada kesempatan Gito membantu Aokuri. Ikatan batin Gito bersama kedua keluarga itu semakin kuat hingga akhirnya terjadilah musibah yang tidak disangka oleh siapapun itu. Sekarang, tiba-tiba organisasi dari keluarga Fujiko disebut terlibat dengan semua hal ini. Tidak bisa dicerna dengan sempurna oleh Gito.
Setelah Gito melakukan pukulan keras kearah Jesse. Dirinya melihat dan meraih pistol yang ada disaku Feni. Lalu ia menodongkannya kearah Jesse.
"JAWAB! Kenapa tiba-tiba lo bisa bawa Fujiko Flames? Apa kaitannya!?", Gito sangat emosi.
Aura yang dirasakan oleh Ciko sebelumnya kini hadir lagi. Gito diselimuti dengan aura ingin membunuh yang sangat pekat. Semua yang ada disana terlihat panik. Jesse hanya bisa menatap pistol itu dengan pasrah.
"Ja-jadi lo Gito? Gito the ice killer yang terkenal itu?", Jesse ternyata mengenal Gito secara tidak langsung.
"Hahaha pantas aja lo ga percaya. Tapi yang gue bilang ini benar. Fujiko Flames terkait dengan semua kejadian yang menimpa Hibiki Spiders. Semua kuncinya itu ada di Jeno", Jesse menjelaskan semuanya.
"Lo buka mulut lagi, mati lo!".
"Woy Git sadar. Ini semua juga bukan salah Jesse. Justru dia yang bisa bantu kita", Ciko coba menenangkan Gito sembari mendekatinya lalu menyentuh pundak dari Gito.
Insting membunuh yang terlalu tajam membuat Gito refleks menepis tangan Ciko lalu menghempaskannya ke tanah. Ciko tidak tinggal diam, dia justru menjadi tersulut emosinya juga. Ia bangkit dan mencoba meninju Gito. Tapi, Gito sudah tak terkendali. Dirinya melepaskan peluru panas kearah atap gudang. Membuat Ciko mengurungkan niatnya untuk memukul Gito.
"Lo diem! Ini urusan gue!", Gito kembali marah dan mengacungkan pistol itu kearah Jesse.
"Gits tenang. Coba ingat orang-orang yang kamu sayang. Ingat Shani, Marsha, dan orang-orang terkasihmu yang tidak ingin melihatmu menjadi pembunuh lagi", ucap Feni tenang di belakang Gito.
"Lo sebut lagi nama itu, lo yang gue tembak", justru Gito saat ini mengarahkan pistol itu kepada Feni.
Keadaan itu justru membuat Hina, Reggie dan Levi bereaksi untuk menyerang Gito. Tapi Feni memberikan kode untuk pasukannya agar tidak bergerak. Feni masih tersenyum kearah Gito sembari mendekatinya.
"Kamu yakin dengan keputusanmu? Bukan kamu saja yang kecewa. Aku juga kok Gits. Ayo lebih tenang lagi Gits", Feni kini sudah berada didepan Gito seraya memegang pistol yang ditodongkan kearahnya itu. Setelah berhasil memastikan untuk Gito menurunkan pistolnya, Feni mengambil pistol itu.
"ARGH, terserah lah!", Gito melampiaskan kekesalannya dan lalu beranjak meninggalkan tempat itu.
"Lo mau kemana Git?".
![](https://img.wattpad.com/cover/373792465-288-k895592.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
ELEGI SENANDIKA | AU Gita Sekar Andarini
RomansaCerita ini adalah Perjalanan terjal penuh liku dalam kehidupan Gito Senandika Andari. Apakah ia akan menyelesaikan konflik batinnya? Apakah ia bisa mencapai kebahagiaan? . . .