Jeffrey meminta Kevin pulang. Agar anak itu mandi dan menyimpan tas di rumah. Baru setelahnya kemari lagi untuk makan malam bersama."Aku minta maaf. Aku sudah tahu apa yang kalian ributkan. Joanna seperti ini karena aku mengusiknya. Dia marah karena aku membatasi limit kartu yang kuberikan. Itu sebabnya dia menyinggung soal biaya sekolah Kevin sekarang. Padahal dia sudah tahu sejak lama."
Jeffrey mencoba menjelaskan. Sedangkan Rena yang tengah mencuci tangan karena berniat memasak makan malam tampak enggan menjawab. Dia bahkan tidak mau menatap Jeffrey yang sejak tadi ingin menghiburnya.
"Saat di Amerika, apa benar kamu pernah berhubungan dengan banyak wanita?"
Pertanyaan Rena membuat Jeffrey menelan ludah. Dia tampak enggan menjawab. Namun tentu harus dijawab agar keadaan ini tidak semakin parah.
"Berhubungan apa? Aku tidak pernah pacaran. Demi Tuhan—"
"Jangan bawa-bawa nama Tuhan!" Rena membalikkan badan. Dia kembali berkaca-kaca saat menatap Jeffrey sekarang. Karena percakapan ini tentu begitu menyakitkan.
"Apa benar kamu sudah tidur dengan banyak wanita di luar sana? Tanpa ada hubungan."
Jeffrey menarik nafas panjang. Dia berusaha meraih tangan Rena. Namun wanita itu menghindar.
"Siapa yang berkata seperti itu? Joanna? Dia yang—"
"Jadi benar? Semua itu benar? Kamu sudah meniduri banyak wanita di luar sana?" Rena meluruhkan air mata. Dia benar-benar kecewa. Membuat dadanya terasa sesak.
"Itu dulu, Ren. Hanya masa lalu. Masa kelamku. Aku tidak pernah berhubungan lebih dari itu."
"Tidak berhubungan lebih katamu? Apa berhubungan badan memang bukan hal penting bagimu? Apa yang sudah pernah kita lakukan dulu juga bukan apa-apa bagimu?"
"Bukan seperti Itu, Ren. Mereka jelas berbeda denganmu. Mereka—" Jeffrey berusaha meraih tangan Rena, namun lagi-lagi wanita itu menghindar. Dia juga mundur perlahan. Karena benar-benar tidak ingin disentuh sekarang.
"Aku jijik padamu, Jeff! Aku jijik! Aku tidak menyangka kamu seburuk ini! Aku salah karena mengira kamu pria sempurna yang patut mendapatkan wanita suci! Kamu memang cocok dengan Joanna! Kalian sama-sama hina!"
Jeffrey yang baru saja mendapat hinaan dari wanita yang dicinta jelas merasa kecewa sekali. Dia patah hati, karena merasa tidak diinginkan oleh wanita ini. Wanita yang selalu ingin dijadikan istri. Namun dengan mudah mengatakan jijik dan hina padanya dengan mulutnya sendiri.
"Kamu serius dengan ucapanmu, Ren? Apa kamu tidak berkaca pada dirimu? Apa kamu memang sesuci itu? Apa kamu memang tidak pernah melakukan kesalahan apapun? Apa Kevin bukan hasil dari dosa yang kau perbuat di masa lalu?" Kali ini Jeffrey yang berkaca-kaca. Dia berjalan mendekati Rena, namun tidak berusaha menyentuhnya.
"Kamu juga kotor, Ren! Kamu juga hina dan pendosa sepertiku! Bahkan lebih parah dariku! Kamu menghadirkan anak saat keadaanmu hancur! Kamu memaksa anak itu hidup tanpa ayah dan uang yang cukup! Kau pikir mudah hidup seperti itu? Apa kamu tahu Kevin sering di-bully karena tidak memiliki ayah? Karena kamu egois mempertahankan dia saat ayah kandungnya menentang kehadirannya! Kamu lebih hina Serena! Kamu lebih hina dari aku dan Joanna!" Jeffrey pergi setelah berkata demikian. Meninggalkan Rena yang kini menangis semakin kencang.
Rumah ini terasa mencekam sekarang. Tidak ada tawa kebahagiaan. Hanya ada tangis dan emosi yang bergejolak. Sehingga Jeffrey memutuskan pergi tidak lama kemudian. Bahkan mengabaikan Kevin yang sudah bersiap di ruang makan.
"Om mau ke mana? Om kenapa, Ma?" tanya Kevin yang diabaikan Jeffrey untuk yang pertama kalinya. Pria itu tampak marah sekarang. Karena baru saja dihina menjijikkan oleh Serena.
"Ada kerjaan mendesak. Kamu makan sekarang, ya? Setelah itu cepat-cepat pulang. Mulai besok kita makan di rumah saja. Sepulang sekolah dan les kamu di rumah saja. Tidak perlu datang kalau tidak Mama minta."
"Kenapa, Ma? Tante Joanna melarang, ya?"
"Bukan. Mama yang tidak enak. Sudah, kamu makan sekarang. Setelah ini belajar!" Kevin akhirnya menurut saja. Dia makan malam sendirian. Karena ibunya kembali menyetrika. Sebab masih ada banyak tumpukan pakaian yang belum dipegang.
Tbc…
KAMU SEDANG MEMBACA
GET TO KNOW BETTER
RomanceJoanna dan Jeffrey menikah karena perjodohan. Kisah klise yang sering berakhir menyedihkan. Namun Joanna berusaha menolak segala penderitaan. Sebab tidak ingin berakhir menyedihkan karena menikahi pria yang masih belum selesai dengan masa lalunya.