19/19

2.7K 123 5
                                    


Joanna tampak salah tingkah saat ditinggal teman-temannya. Karena jelas dia tidak nyaman saat berdua bersama Jordan. Sebab pria itu adalah mantan pacar terakhirnya sebelum dijodohkan.

"Kamu apa kabar?" Jordan bertanya sembari mengahdap Joanna. Dia menggeser duduknya agar bisa berhadapan. Supaya percakapan mereka bisa berlangsung nyaman.

"Baik, Mas." jawab Joanna seadanya. Dia juga enggan kembali bertanya. Agar pria itu tahu jika dirinya tidak nyaman dan ingin agar dirinya lekas enyah dari hadapan.

"Kata Hendra kamu sudah tidak lagi kerja di perusahaan. Sekarang kamu kerja di mana? Aku lihat-lihat, kamu juga jarang ikut hang out dengan mereka. Kamu jarang buat story Instagram dan tidak ikut agenda mereka juga."

Joanna tampak salah tingkah. Karena tidak mungkin dia mengatakan jika dirinya sudah tidak kerja. Sebab sudah menikah. Mengingat alasan putus mereka adalah karena dirinya yang menolak saat dijak menikah. Padahal mereka sudah dua tahun bersama.

"Mas Jordan! Ayo, Mas!" Seruan Valora dari kejauhan telah menyelamatkan Joanna. Karena sedetik kemudian, Jordan bangkit dari duduknya. Lalu meraih tangan Joanna agar ikut serta. Mengingat dulu, Jordan memang kerap membawa si wanita saat dirinya mendapat undangan untuk menjadi DJ di sebuah acara.

Seperti sekarang, alunan musik terdengar begitu menyengkan. Joanna dan ketiga temannya sedang berada di dekat Jordan. Mereka merekam pria itu saat memainkan musik dengan sentuhan tangan. Karena ingin dipamerkan di story Instagram. Mengingat Jordan memiliki banyak pengikut di sosial media dan suka merepost postingan orang-orang yang menandai dirinya.

Saat berpacaran dengan Joanna, wanita itu menolak jika fotonya masuk dalam sosial media si pria. Begitu juga dengan sebaliknya. Sehingga tidak banyak orang yang tahu akan hubungan mereka. Keculai para teman dekat dan pengikut Instagram Jordan yang sudah lama. Karena dulu, Jordan pernah sekali memposting ulang story Instagram Joanna yang menampilkan foto mereka saat merayakan anniversary yang pertama. Foto saat bersulang dalam kolam renang.

Setelah sekitar setengah jam turun ke lantai dansa bersama teman-temannya, Joanna yang mengaku lelah memutuskan kembali ke tempat duduknya. Sendirian. Karena sejak tadi dia belum menegak minuman. Padahal itu adalah tujuan dia datang ke sana. Selain bertemu laki-laki tentu saja.

Joanna sudah menyerah bertemu laki-laki malam ini. Karena selain ada Jeffrey, di sini juga ada Jordan yang merupakan masa lalunya sebelum bersama Jeffrey. Jelas semakin tidak bisa dia memiliki kesempatan untuk bersenang-senang lebih banyak lagi.

Baru Joanna akan meneguk minuman, tiba-tiba saja Jeffrey meraih gelas yang sudah menyentuh bibirnya. Lalu meminum hingga tandas cairan di dalamnya. Membuat Joanna jelas merasa kesal. Apalagi dia juga sudah duduk di sampingnya.

"Apaan sih, Anjing!?" Joanna merebut gelas dari tangan Jeffrey. Berniat menuang minuman lagi. Namun pria itu justru merebut botol yang sudah dipegangi. Lalu menegak cairan di dalamnya hingga hampir habis.

"Siapa dia?" tanya Jeffrey sembari terkekeh geli.  Lalu melirik Jordan yang sudah mengawasi ke arah mereka sejak tadi.

"Kepo!" Joanna meraih botol lain yang ada di meja ini. Dia juga melirik Mega dan Justin dan membuat gestur menggeleng kecil. Seolah meminta mereka membawa Jeffrey pergi.
 
Namun bukannya mengangguk, mereka justru terkekeh kecil. Seolah suka melihat pemandangan ini. Padahal dia jelas kesal sekali. Karena tidak ingin Jordan tahu dirinya sudah menikah dengan Jeffrey.

Ya, ini karena Joanna memang tidak ingin statusnya yang sudah bersuami diketahui orang lain selain oleh orang-orang terdekatnya selama ini. Sebab dia malas ditanya-tanyai jika suatu saat pernikahan berakhir. Bahkan, dia juga melarang teman-temannya untuk memposting foto pernikahannya. Karena memang dia tidak suka mengumbar kehidupan pribadi di sosial media.

Mereka duduk bersebelahan cukup lama. Menyesap alkohol dari botol yang berbeda. Sembari menatap orang-orang yang bersenang-senang di lantai dansa.

"Dia mantan pacarku." ucapan Joanna membuat Jeffrey tersedak. Dia mulai menatap Joanna yang tampak serius dan tidak bercanda. Dengan tatapan yang kini beralih pada pria yang baru saja diakui sebagai mantan pacar.

"Mantan pacar sebelum kau dijodohkan denganku?"

Joanna mengangguk kecil, lalu mengak minumannya lagi. Sembari menatap pria yang sudah menatapnya sejak tadi. Dengan tangan yang sedang meramu musik.

"Kenapa putus? Beda agama?"

Joanna menggeleng kecil. Lalu menatap Jeffrey yang tampak penasaran sekali. Akan kisah percintaan si istri.

"Bosen aja."

Jeffrey tampak tidak percaya dengan jawaban Joanna. Karena wajah si wanita tidak bisa berbohong jika masih suka. Begitu juga dengan si pria yang tidak kunjung melepas pandangan ke arahnya.

"Berapa tahun pacaran?"

"Dua tahun dua bulan."

Joanna menjawab dengan cepat dan tepat. Tanpa berpikir barang sebentar. Seolah tenggat waktu ini sudah pernah diperhitungkan dan dihafal juga.

"Mana ada bosan samapi dua tahun dua bulan." Jeffrey mencibir pelan. Sengaja agar Joanna tidak mendenagr. Namun tentu si wanita mendengar juga. Karena mereka duduk bersebelahan.

"Dia pantas dapat yang lebih baik. Dia ingin menikah, memiliki anak dan keluarga kecil yang sudah lama dia impikan. Sedangkan aku tidak."

"Tapi akhirnya kamu menikah. Ya, meskipun hubungan kita tidak normal." Jeffrey beralih menatap Jordan. Karena memang dia adalah pusat pembicaraan.

"Dia pasti belum tahu kamu menikah, kan? Makanya masih bisa nempel dan tersenyum seperti sekarang. Apa reaksinya, ya? Kalau tahu kita sudah menikah."

Joanna mulai menatap Jeffrey tajam. Siap memukul pundak. Membuat si pria lekas menjauhkan badan dengan cara menggeser duduk sekarang juga.

"Jangan macam-macam, Anjing!" Joanna berhasil memukul pundak Jeffrey. Menggunakan asbak di meja ini. Membuat si pria mengaduh sakit dan terkekeh geli. Karena ternyata, seru juga melihat Joanna kesal seperti ini.

"Joanna, dia siapa?"

Joanna yang masih kesal dan Jeffrey yang kini terkekeh kencang mulai mendongak. Saat mendengar pertanyaan Jordan. Karena pria itu sudah mendekat. Tanpa mereka sadar.

"Dia istriku, Mas." Jawaban Jeffrey membuat tangan Joanna mengepal. Dia memaki dalam hati dan berniat memukul kepala Jeffrey dengan asbak tadi. Sebab pria itu benar-benar tidak bisa diajak kerjasama kali ini.

Anjing! Anjing! Anjing!

Batin Joanna yang rasanya ingin menghilang saja. Dia benar-benar tidak ingin berada di sana. Menghadapi Jordan yang pasti tidak akan terima setalah tahu dirinya menikah.

Berbeda dengan Jeffrey yang tampak senang. Dia tampak seperti bocah kecil yang sedang menyambut kemenangan. Benar-benar kekanakan.

"Baru dua bulan, sih. But we are married."

Jeffrey kembali menyiram bensin pada api. Dia mengangkat tangannya dan tangan Joanna yang sudah tersemat cincin. Karena mereka berdua sepakat untuk selalu memakai benda kecil ini agar orang tua dan keluarga tidak curiga nanti. Namun justru Jeffrey yang licik menggunakan senjata ini untuk membuktikan hal lain.

"Ini benar Joanna? Pasti bercanda, kan?" Jordan beralih menatap Joanna. Wajahnya tampak kecewa dan membuat si wanita semakin merasa bersalah. Sekaligus takut juga.

Tbc...

GET TO KNOW BETTERTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang