22 - Dua Kepribadian

29 5 0
                                    

22. DUA KEPRIBADIAN

Rana berdiri di depan cermin selama 15 menit. Gadis itu terus menatap penampilannya. Jika menurut Jayden penampilan Rana untuk datang ke acara ulang tahun adik Sandy sudah paling norak, maka yang terlihat sekarang bahkan jauh lebih norak. Jayden yang asik mengintip dari balik itu pun berdecak terus-menerus.

"Ei ei, gua kira lo tuh taman bermain, Nar. Buset dah rame banget, ckck." Jayden geleng-geleng kepala, matanya naik turun melihat penampilan Rana. Akhirnya dia membuka pintu kamar Rana lebar-lebar, bersedekap dada.

"Apa Jeruk Purut nggak jijik liat pakaian lo gini?"

"Eh, Bang. Justru penampilan gue ini yang paling dicari Rahsa. Karena gue melambangkan fans sejati. Lo tau, banyak kasus idola jatuh cinta sama fansnya. Dan gue udah mencium aroma-aroma jodoh nih." Rana mesem-mesem, dia menangkup kedua pipinya malu-malu.

"Halah silit kuda nil." Jayden meremehkan. "Taruhan aja, lo enggak bakal kelirik. Kayak nggak ada cewek cantik aja di dunia ini."

"Maksud lo gue jelek, Bang?" Rana menatap Jayden tak percaya.

Jayden menggut-manggut, dia mengelus dagunya sok berpikir keras. "Bisa dibilang gitu, sih."

"Jahat! Orang-orang bilang gue cantik kok."

Mata Jayden terbelalak. "Siapa orang-orang itu?" tanyanya cepat.

Rana mengerjap beberapa kali, nyatanya sampai saat ini Rana belum menerima pujian cantik untuk dirinya. Mereka semua justru mengatakan Rana adalah orang yang asik dan memiliki humor yang baik.

"Ya ada! Lo enggak perlu tau lah. Gue nggak mau sombong juga."

"Bilang aja nggak ada, gengsi banget." Jayden menyemprot pedas.

"Ada kok!" Rana ngegas. "Lo mending urusin urusan lo deh. Hubungan masih berantakan aja banyak cincong."

Jayden tertawa keras, mengejek Rana. "YHAHA KATA SIAPA? Kata siapa hubungan gua berantakan?"

"Lo balikan sama kak Tasya?"

"Emang gua pernah putus?" Jayden balik bartanya. Dia menatap Rana dengan lagaknya yang selangit. "Ya emang gitu sih menjalani hubungan yang dewasa. Situasi adu argumen mah biasalah terjadi. Itu sih namanya hubungan orang dewasa, hubungan orang umur 23 tahun, udah dewasa, diisi dengan kedewasaan." lanjutnya.

"Ngomong apa sih lu?" ketus Rana. "Gue heran, Kak Tasya bisa-bisanya tahan sama siluman lele kayak lo."

"Ya lo pikir tingkah gua depan Tasya kayak gini, hah?!" Jayden melotot garang.

"Lah emang nggak?"

"Ya kek gini juga, sih."

"Tolol."

"Oh iya, Isagi dah balik belum dari Bali?" tanya Jayden penasaran.

Rana menggidikkan bahunya. "Ya mana gue tau." Tapi tiba-tiba matanya memicing curiga. "Ngapain lo nanya-nanya?"

"Gua nitip oleh-oleh sama dia," jawab Jayden santai.

Rana mendelik. "Sshh, memalukan."

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: 17 hours ago ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

LOVE HATERSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang